"Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu" - Matius 6:14-15
Orang-orang percaya seharusnya adalah para pengampun, karena mereka telah menerima pengampunan langsung dari Allah sendiri (lihat Efesus 1:7). Kita tidak bisa mengaku telah mengenal pengampunan Allah - yang menjaga hubungan kita dengan-Nya menurut kekayaan kasih karunia-Nya - tanpa membuktikan bahwa kita mampu mengampuni orang lain baik dalam perkataan dan setulus hati kita.
Paulus memikirkan tentang hal itu ketika ia menulis, "Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya" (1 Timotius 1:16). Seorang yang sudah diampuni dosanya oleh Allah sepantasnya secara konsisten menunjukkan sikap mengampuni. Keengganan untuk mengampuni hanya akan mendatangkan kemurkaan Allah, karena tidak menghargai kemurahan-Nya.
Di ayat 15 Yesus menggunakan kalimat negatif "Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu". Maka menjauhlah berkat dan datanglah penghukuman, bagi hati yang tidak mengampuni dan berakar pahit (Ibrani 12:15).
Kita harus meneladani dan menunjukkan semangat pengampunan Yusuf (Kejadian 50:19-21) dan Stefanus (Kisah Para Rasul 7:60), seberapapun diperlukan tanpa batas (Lukas 17:3-4). Menerima pengampunan yang sempurna dari Allah yang kudus tapi kemudian menolak untuk mengampuni orang lain, itulah penghinaan terhadap anugerah dan kemurahan Allah. "Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman" (Yakobus 2:13). Yakinkan diri kita untuk selalu mengampuni dalam hal apapun.
Seberapa besar kerusakan hubungan kita dengan Allah akibat dari sikap kita menahan pengampunan kepada mereka yang telah bersalah kepada kita baik dalam perkataan maupun tindakan? Mungkinkah kita - saat dalam keadaan terikat oleh kepahitan yang membelenggu keterbukaan dan kemerdekaan kita - datang dengan keberanian ke hadapan hadirat-Nya?
Grace to you,
Blessing Family Centre Surabaya
Sekretariat : Jalan Bibis IV/2 Surabaya 60161. Telp. (031)3521551 Fax. (031)3534808
JEMAAT BLESSING FAMILY CENTRE MINISTRY
Gembala Sidang : Pdt. Jusak Santoso JADWAL IBADAH RAYA : New Grand Park Hotel Jl. Samudra 3 - 5 Surabaya. Minggu Ibadah Raya I ~ Pk. 06.00 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak I (Sekolah Minggu I) ; Minggu Ibadah Raya II ~ Pk. 08.30 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak II (Sekolah Minggu II) ; Minggu Ibadah Raya III ~ Pk. 17.00 WIB Di Ruko Pengampon Square F-28 Jl. Semut Baru Surabaya. Minggu ketiga, Ibadah Raya I,II & III Setiap bulannya disertai dengan Sakramen Perjamuan Kudus. JADWAL KEBAKTIAN : Di Ruko Pengampon Square Blok F-28 Jalan Semut Baru Surabaya. Senin Pk. 18.30 WIB Pendalaman Alkitab. Selasa Pk. 10.00 WIB Kebaktian Kaum Wanita. Pk. 18.00 WIB Kebaktian Cabang (Jln. Tegalsari No. 62 Surabaya). Rabu Pk. 10.00 WIB Doa & Puasa. Pk. 18.30 WIB Doa Malam. Jum'at Pk. 18.00 WIB Youth Community. Pk. 22.00-04.00 WIB Doa Semalam Suntuk. Senin s/d Sabtu Pk. 04.30-05.30 WIB Doa Pagi . "Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!" (Yesaya 55:6)
RAHASIA HIDUP DALAM BERKAT TUHAN
RAHASIA HIDUP DALAM BERKAT TUHAN : 1. Berilah Hati untuk Tuhan 2. Berilah Pikiran untuk Tuhan 3. Berilah Waktu untuk Tuhan Maka akan terjadi Percaya DAPAT Pasti DAPAT (Markus 11:24) BANYAK BERDOA banyak BERKAT, SEDIKIT BERDOA berarti sedikit BERKAT, TIDAK BERDOA dipastikan tidak ada BERKAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar