Ibrani 3:7-19 dengan judul perikop binasa karena murtad.
Terkadang sebagai umat Tuhan kita berdoa isinya meminta berkat dari Tuhan atau meminta jalan keluar dari setiap pergumulan yang kita hadapi. Misalnya sebagai anak muda saya menghadapi masalah dengan ujian saya kemudian saya berdoa memohon hikmat dari Tuhan. Atau kalau saya mengalami masalah dengan keuangan saya memohon pada Tuhan agar diberi uang untuk kebutuhan saya. Sebagai manusia kita pasti memohon berkat dari Tuhan dengan mengingat janji Tuhan dalam Alkitab bagi semua umat-Nya.
Itu sama sekali tidak salah karena itu normal kita lakukan sebagai manusia yang menaruh pengharapan pada Tuhan. Namun yang menjadi masalah kita menjadi terlalu manja dengan berkat yang Tuhan janjikan bagi semua orang percaya. Begitu mendengar Firman Tuhan yang berisi tentang berkat dan janji Tuhan bagi kita, kita merasa begitu senang karena hidup kita telah dijamin oleh Tuhan. Tapi ketika mendengar Firman Tuhan yang berisi tentang tegoran yang keras bagi kita, kita langsung bersungut-sungut kemudian mengeraskan hati karena tak ingin menerimanya.
Apakah kita menjadi percaya pada Tuhan hanya karena ingin mendapat berkat dari-Nya namun tak mau dibentuk sesuai kehendak-NYa melalui Firman-Nya yang berisi tentang kebenaran?
Ini sungguh sikap yang Tuhan ingin kita jauhkan dari hati dan hidup kita. Dalam Ibrani 3:7-8 berkata: Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,
Jika kita mendengar Firman Tuhan, apapun isinya kita harus menerimanya, merenungkannya, dan melakukannya. Jangan sampai kita mengeraskan hati karena kita hanya ingin mendengar tentang janji-janji berkat dan menolak teguran Tuhan seperti yang dilakukan oleh bangsa Israel dahulu pada ayat ke-9. Ketika berada di padang gurun mereka selalu bersungut-sungut dan mencobai kekuasaan Tuhan dengan berbagai keinginan mereka. Jangan sampai kita menjadi sama seperti bangsa Israel dahulu kemudian membuat Tuhan murka dengan sikap hidup kita(ayat 10-11). Mari kita belajar dari kehidupan Ayub. Meskipun begitu kerasnya masalah yang dia hadapi ia tetap menerimanya tanpa bersungut-sungut dan tetap mengucap syukur pada Tuhan (Ayub 2:10)
Mari saat ini kita belajar membuka hati terhadap Firman Tuhan. Firman Tuhan tidak hanya berisi tentang janji berkat, namun juga berisi tentang ajaran dan teguran yang semuanya itu adalah kebenaran yang berasal dari Allah, yang tujuannya adalah untuk membentuk hidup kita menjadi yang baru, dan berkenan di hadapan Allah. Mari kita belajar untuk menjadi manusia baru yang sesuai dengan kehendak Allah dengan menanggalkan kehidupan kita yang lama(Efesus 4:20-24) sehingga hidup kita menjadi berkenan di hadapan Allah.
Wahyu 3:19 "Barangsiapa Kukasihi, ia kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
Bukalah hati untuk Firman Tuhan yang berbicara pada kita. Jangan sampai kita menjadi murtad di hadapan Tuhan dan membuat Tuhan murka pada kita. Namun biarlah kita hidup sesuai kebenaran Firman Tuhan sehingga kita bisa dibentuk seturut dengan kehendak-Nya dan dapat menyenangkan hati-Nya karena itulah tujuan hidup semua orang percaya.
BLESSING FAMILY CENTRE MINISTRY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar