Sempat terlintas dalam
pikirannya, untuk apa
mengasihi ayahnya yang
tidak pernah bertanggung
jawab dan bersikap kejam
padanya. Di pernikahannya
pun, ayahnya tidak datang.
Yandri bergumul dan
akhirnya mendapatkan
pengampunan itu.
"Seorang pria harus menjadi
sumur, namun dia tidak akan
menjadi sumur yang baik bila
tidak ada pengampunan."
Begitu pemikiran Yandri.
Hubungan Yandri dan orang-
orang terdekatnya pun
berubah. Dia bisa ngomong-
ngomong dengan ayahnya.
Istrinya merasakan
kebahagiaan ketika melihat
Yandri berubah. Dia tidak
lagi berlaku kasar, bahkan
merokok pun tidak.
Bukan hanya kehidupan
Yandri dipulihkan Tuhan,
bahkan perekonomian
keluarga pun berkembang
pesat. Bahkan setahun
kemudian, dia dikarunia anak
kembar oleh Tuhan.
"Sekarang dia baik banget.
Sama anak juga perhatian,
sayang, pokoknya perhatian
banget deh. Malah sekarang
dikasih dua (anak)…"
"Walaupun saya jahat,
sekalipun saya berdosa,
Tuhan tetap punya rencana
yang baik pada saya.
Pokoknya Tuhan itu segala-
galanya buat saya." Kata
Yandri mengakhiri kisah
hidupnya bersama Tuhan.
(Kisah ini ditayangkan di
Solusi Life O'Channel pada
tanggal 18 Mei 2010)
Sumber Kesaksian :
Yandri Manopo dan Dhen
Muliani Tobing
Blessing Family Centre Surabaya
Sekretariat : Jalan Bibis IV/2 Surabaya 60161. Telp. (031)3521551 Fax. (031)3534808
JEMAAT BLESSING FAMILY CENTRE MINISTRY
Gembala Sidang : Pdt. Jusak Santoso JADWAL IBADAH RAYA : New Grand Park Hotel Jl. Samudra 3 - 5 Surabaya. Minggu Ibadah Raya I ~ Pk. 06.00 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak I (Sekolah Minggu I) ; Minggu Ibadah Raya II ~ Pk. 08.30 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak II (Sekolah Minggu II) ; Minggu Ibadah Raya III ~ Pk. 17.00 WIB Di Ruko Pengampon Square F-28 Jl. Semut Baru Surabaya. Minggu ketiga, Ibadah Raya I,II & III Setiap bulannya disertai dengan Sakramen Perjamuan Kudus. JADWAL KEBAKTIAN : Di Ruko Pengampon Square Blok F-28 Jalan Semut Baru Surabaya. Senin Pk. 18.30 WIB Pendalaman Alkitab. Selasa Pk. 10.00 WIB Kebaktian Kaum Wanita. Pk. 18.00 WIB Kebaktian Cabang (Jln. Tegalsari No. 62 Surabaya). Rabu Pk. 10.00 WIB Doa & Puasa. Pk. 18.30 WIB Doa Malam. Jum'at Pk. 18.00 WIB Youth Community. Pk. 22.00-04.00 WIB Doa Semalam Suntuk. Senin s/d Sabtu Pk. 04.30-05.30 WIB Doa Pagi . "Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!" (Yesaya 55:6)
RAHASIA HIDUP DALAM BERKAT TUHAN
RAHASIA HIDUP DALAM BERKAT TUHAN : 1. Berilah Hati untuk Tuhan 2. Berilah Pikiran untuk Tuhan 3. Berilah Waktu untuk Tuhan Maka akan terjadi Percaya DAPAT Pasti DAPAT (Markus 11:24) BANYAK BERDOA banyak BERKAT, SEDIKIT BERDOA berarti sedikit BERKAT, TIDAK BERDOA dipastikan tidak ada BERKAT
Senin, 31 Mei 2010
Hilang Satu Diganti Dobel oleh Tuhan (I)
Kehidupan Yandri dan
istrinya selalu bertengkar
setiap hari, Yandri pernah
memegang pisau dan
menancapkan pisau itu ke
kursi tempat istrinya sedang
duduk. Anaknya juga sering
dipukuli, malah waktu bayi
sering dibanting ke tempat
tidur. Anaknya selalu minta
tolong tapi bukan
pertolongan yang diberikan
Yandri tapi malah pukulan.
Ternyata, perbuatan Yandri
ini merupakan hasil dari
didikan orangtuanya waktu
dia masih kecil. Ayahnya pun
tak pernah tanggung-
tanggung kalau memukul
Yandri. Ibunya yang sering
membela dia malah kena
pukul sampai biru lebam.
"Hanya secara tubuh saya
menganggap dia bapak saya,
tapi tidak secara jiwa sudah
tidak menganggap lagi. Dalam
hati saya berkata bahwa
suatu saat saya akan
mencelakai bapak saya."
Begitu kisah Yandri.
Sebagai pelampiasannya, dia
sering tawuran di terminal.
Dia lari di antara angkot-
angkot demi melarikan diri
dari pengejarnya, untungnya
dia sadar tidak menantang
preman terminal tersebut,
karena kalau tidak,
kemungkinan dia sudah
ditusuk-tusuk.
Tidak hanya itu, dia juga
berani berdagang video
porno. Dari SMA negeri
sampai SMA swasta dikenal
olehnya dan orang kenal
padanya. Itu ladangnya
untuk menjual video porno.
Bahkan pernah, dia menjual
video tersebut kepada gadis
SMP. Banyak kehidupan yang
dia rusak melalui video
porno ini.
Bukannya tobat, kehidupan
Yandri malah semakin
menjadi-jadi. Dia diajak
teman-temannya untuk
menonton 'blue film'
tersebut, yang ternyata di
sana juga sudah ada gadis
SMA yang ikut nonton.
Mereka nonton film tersebut
sambil mabuk-mabukan.
Dalam keadaan setengah
sadar itulah, Yandri
melakukan apa yang
seharusnya belum dilakukan.
Pada saat itu, Yandri merasa
enjoy saja, karena sifat
gadis itu pun sepertinya
sudah biasa melakukan hal
tersebut. Setelah itu, mereka
bersikap biasa. Itulah yang
dialami Yandri terus
menerus.
Namun, hatinya hancur
ketika dia dinyatakan tidak
lulus SMA. Dia kembali ke
rumah orangtuanya dan di
sana dia ditolak lagi oleh
orangtuanya. Dia diusir dan
disuruh ke kampung
halaman. Benci yang dia
rasakan terhadap ayahnya.
Akhirnya, dia ke kampung
halaman tempat kakek
neneknya berada. Di sana,
dia dianjurkan oleh
kakeknya untuk sekolah lagi.
Setelah lulus SMU, Yandri
kursus komputer sehingga
akhirnya dia mendapatkan
pekerjaan.
Dua tahun kemudian, Yandri
kembali hancur, lebih hancur
lagi daripada sebelumnya.
Mulai dari perzinahan sampai
perjudian dilakonkan oleh
Yandri. Walau sudah
menikmati kesenangan
duniawi, dia tidak merasakan
kebahagiaan. Akhirnya dia
sadar dan menikah,
berharap pernikahannya
dapat menyelamatkannya.
Pasangannya begitu
perhatian, kalau diajak
ngomong nyambung. Itulah
awal pernikahan Yandri.
Namun, pada akhirnya
Yandri berubah tingkah
lakunya. Dia mulai memukuli
istrinya. Hari-hari mereka
diisi pada pertengkaran demi
pertengkaran. Anaknya pun
dipukuli, seperti dulu Yandri
dipukul oleh ayahnya. Dia
tidak ingin seperti ayahnya,
tapi malah lebih parah dari
ayahnya.
Suatu hari, anaknya sakit
diare dan muntah-muntah
ketika dikasih air minum.
Yandri yang kesal karena
anaknya selalu muntah,
akhirnya membiarkan sang
anak sehingga mengalami
dehidrasi. Kelalaian Yandri
ini menyebabkan anaknya
terkapar koma.
Yandri mengingat kelakuan
buruknya pada anaknya. "Tuhan, hari ini saya mau
berubah. Tolong Tuhan,
bagaimana caranya agar
saya berubah? Saya mau
bertobat, saya sungguh-
sungguh mau berubah."
Ketika Yandri selesai
mengambil resep, dia melihat
semua yang menunggu
sedang menangis. Dia shock.
Dia menangis saat itu juga.
Dia membayangkan
perlakuannya yang begitu
kasar. Dan sedihnya, dia
tidak bisa lagi meminta maaf
kepada anaknya. Anaknya
sudah meninggal. Sang istri
pun memintanya untuk pergi
meninggalkannya.
"Saya sempat bertanya-
tanya kepada Tuhan, saya
kan ingin bertobat, kok
malah anak saya dipanggil?"
Di situ, Yandri ditegor oleh
Tuhan. Inilah akibat
perbuatan Yandri sendiri.
Yandri menangis dan
menangis. Akhirnya, dia
mengambil sebuah keputusan
besar dalam hidupnya.
"Tuhan, saya mau berubah..
100% saya mau berubah.
Apapun yang berbau rohani
saya mau ikut." Begitu tekad
Yandri. Dia mengikuti camp
yang diajak oleh temannya.
Di situ dia mengalami
kehancuran hati. Dia begitu
sedih…sepertinya semua
dosa masa lalunya di-rewind
dari awal sampai dia
kehilangan anaknya. Di
situlah dia mengakui semua
dosa yang dia perbuat, dan
dia diajarkan untuk
mengasihi dan mengampuni
ayahnya.
Blessing Family Centre Surabaya
istrinya selalu bertengkar
setiap hari, Yandri pernah
memegang pisau dan
menancapkan pisau itu ke
kursi tempat istrinya sedang
duduk. Anaknya juga sering
dipukuli, malah waktu bayi
sering dibanting ke tempat
tidur. Anaknya selalu minta
tolong tapi bukan
pertolongan yang diberikan
Yandri tapi malah pukulan.
Ternyata, perbuatan Yandri
ini merupakan hasil dari
didikan orangtuanya waktu
dia masih kecil. Ayahnya pun
tak pernah tanggung-
tanggung kalau memukul
Yandri. Ibunya yang sering
membela dia malah kena
pukul sampai biru lebam.
"Hanya secara tubuh saya
menganggap dia bapak saya,
tapi tidak secara jiwa sudah
tidak menganggap lagi. Dalam
hati saya berkata bahwa
suatu saat saya akan
mencelakai bapak saya."
Begitu kisah Yandri.
Sebagai pelampiasannya, dia
sering tawuran di terminal.
Dia lari di antara angkot-
angkot demi melarikan diri
dari pengejarnya, untungnya
dia sadar tidak menantang
preman terminal tersebut,
karena kalau tidak,
kemungkinan dia sudah
ditusuk-tusuk.
Tidak hanya itu, dia juga
berani berdagang video
porno. Dari SMA negeri
sampai SMA swasta dikenal
olehnya dan orang kenal
padanya. Itu ladangnya
untuk menjual video porno.
Bahkan pernah, dia menjual
video tersebut kepada gadis
SMP. Banyak kehidupan yang
dia rusak melalui video
porno ini.
Bukannya tobat, kehidupan
Yandri malah semakin
menjadi-jadi. Dia diajak
teman-temannya untuk
menonton 'blue film'
tersebut, yang ternyata di
sana juga sudah ada gadis
SMA yang ikut nonton.
Mereka nonton film tersebut
sambil mabuk-mabukan.
Dalam keadaan setengah
sadar itulah, Yandri
melakukan apa yang
seharusnya belum dilakukan.
Pada saat itu, Yandri merasa
enjoy saja, karena sifat
gadis itu pun sepertinya
sudah biasa melakukan hal
tersebut. Setelah itu, mereka
bersikap biasa. Itulah yang
dialami Yandri terus
menerus.
Namun, hatinya hancur
ketika dia dinyatakan tidak
lulus SMA. Dia kembali ke
rumah orangtuanya dan di
sana dia ditolak lagi oleh
orangtuanya. Dia diusir dan
disuruh ke kampung
halaman. Benci yang dia
rasakan terhadap ayahnya.
Akhirnya, dia ke kampung
halaman tempat kakek
neneknya berada. Di sana,
dia dianjurkan oleh
kakeknya untuk sekolah lagi.
Setelah lulus SMU, Yandri
kursus komputer sehingga
akhirnya dia mendapatkan
pekerjaan.
Dua tahun kemudian, Yandri
kembali hancur, lebih hancur
lagi daripada sebelumnya.
Mulai dari perzinahan sampai
perjudian dilakonkan oleh
Yandri. Walau sudah
menikmati kesenangan
duniawi, dia tidak merasakan
kebahagiaan. Akhirnya dia
sadar dan menikah,
berharap pernikahannya
dapat menyelamatkannya.
Pasangannya begitu
perhatian, kalau diajak
ngomong nyambung. Itulah
awal pernikahan Yandri.
Namun, pada akhirnya
Yandri berubah tingkah
lakunya. Dia mulai memukuli
istrinya. Hari-hari mereka
diisi pada pertengkaran demi
pertengkaran. Anaknya pun
dipukuli, seperti dulu Yandri
dipukul oleh ayahnya. Dia
tidak ingin seperti ayahnya,
tapi malah lebih parah dari
ayahnya.
Suatu hari, anaknya sakit
diare dan muntah-muntah
ketika dikasih air minum.
Yandri yang kesal karena
anaknya selalu muntah,
akhirnya membiarkan sang
anak sehingga mengalami
dehidrasi. Kelalaian Yandri
ini menyebabkan anaknya
terkapar koma.
Yandri mengingat kelakuan
buruknya pada anaknya. "Tuhan, hari ini saya mau
berubah. Tolong Tuhan,
bagaimana caranya agar
saya berubah? Saya mau
bertobat, saya sungguh-
sungguh mau berubah."
Ketika Yandri selesai
mengambil resep, dia melihat
semua yang menunggu
sedang menangis. Dia shock.
Dia menangis saat itu juga.
Dia membayangkan
perlakuannya yang begitu
kasar. Dan sedihnya, dia
tidak bisa lagi meminta maaf
kepada anaknya. Anaknya
sudah meninggal. Sang istri
pun memintanya untuk pergi
meninggalkannya.
"Saya sempat bertanya-
tanya kepada Tuhan, saya
kan ingin bertobat, kok
malah anak saya dipanggil?"
Di situ, Yandri ditegor oleh
Tuhan. Inilah akibat
perbuatan Yandri sendiri.
Yandri menangis dan
menangis. Akhirnya, dia
mengambil sebuah keputusan
besar dalam hidupnya.
"Tuhan, saya mau berubah..
100% saya mau berubah.
Apapun yang berbau rohani
saya mau ikut." Begitu tekad
Yandri. Dia mengikuti camp
yang diajak oleh temannya.
Di situ dia mengalami
kehancuran hati. Dia begitu
sedih…sepertinya semua
dosa masa lalunya di-rewind
dari awal sampai dia
kehilangan anaknya. Di
situlah dia mengakui semua
dosa yang dia perbuat, dan
dia diajarkan untuk
mengasihi dan mengampuni
ayahnya.
Blessing Family Centre Surabaya
Minggu, 30 Mei 2010
Ganasnya Sang Ayah Buatku Jadi Pecinta Kekerasan (II)
Sesuatu yang
selama ini saya cari-cari.
Saya pun mulai menangis dan
mulai mengambil keputusan
untuk menerima Dia sebagai
Tuhan dan juruselamat. Saya
pun mengambil komitmen,
'Tuhan, saya akan cerita
kepada orang-orang kalau
kita bertobat Tuhan Yesus
akan memberikan damai
sejahtera'."
Sejak pengalaman yang ia
alami itu, Yunus seperti haus
akan firman Tuhan.
'Kebencian itu berubah
menjadi kasih. Sejak saya
terima Tuhan, saya sudah
bisa melupakan apa yang
saya alami ketika kecil dan
berusaha menjadi anak
kesayangan mereka. Saya
merasa tidak jauh lagi dari
Tuhan. Ketika saya
membutuhkan kasih dari
bapa, Tuhan Yesus mampu
memberikan dan itu
sempurna bahkan lebih
sempurna dari Bapa yang
ada di dunia ini. Ketika saya
membutuhkan kasih dari
teman, sahabat, atau siapa
pun, Tuhan Yesus mampu
memberikan secara
sempurna lebih dari yang
dunia berikan," ujarnya
menutup kesaksian.
(Kisah ini ditayangkan 24
Mei 2010 dalam acara Solusi
Life di O'Channel).
Sumber Kesaksian:
Yunus Kili-Kili
Blessing Family Centre Surabaya
selama ini saya cari-cari.
Saya pun mulai menangis dan
mulai mengambil keputusan
untuk menerima Dia sebagai
Tuhan dan juruselamat. Saya
pun mengambil komitmen,
'Tuhan, saya akan cerita
kepada orang-orang kalau
kita bertobat Tuhan Yesus
akan memberikan damai
sejahtera'."
Sejak pengalaman yang ia
alami itu, Yunus seperti haus
akan firman Tuhan.
'Kebencian itu berubah
menjadi kasih. Sejak saya
terima Tuhan, saya sudah
bisa melupakan apa yang
saya alami ketika kecil dan
berusaha menjadi anak
kesayangan mereka. Saya
merasa tidak jauh lagi dari
Tuhan. Ketika saya
membutuhkan kasih dari
bapa, Tuhan Yesus mampu
memberikan dan itu
sempurna bahkan lebih
sempurna dari Bapa yang
ada di dunia ini. Ketika saya
membutuhkan kasih dari
teman, sahabat, atau siapa
pun, Tuhan Yesus mampu
memberikan secara
sempurna lebih dari yang
dunia berikan," ujarnya
menutup kesaksian.
(Kisah ini ditayangkan 24
Mei 2010 dalam acara Solusi
Life di O'Channel).
Sumber Kesaksian:
Yunus Kili-Kili
Blessing Family Centre Surabaya
Ganasnya Sang Ayah Buatku Jadi Pecinta Kekerasan (I)
Kehidupan Yunus Kili-Kili
semasa kecil sangatlah
menyedihkan. Sang ayah
yang seharusnya memberi
perlindungan dan kasih
malah menjadi predator yang
menakutkan.
Pada suatu hari, ketika ia
sedang bermain dengan
teman-teman sebayanya,
ayahnya memanggilnya.
Karena merasa mau
bersenda gurau, Yunus pun
mengacuhkan panggilan
tersebut. Ayahnya yang
melihat hal itu pun langsung
menghampirinya.
Sebuah daun kelapa yang
kering dan tajam sudah
terlihat jelas di tangan
ayahnya. Dengan sekuat
tenaga, daun tersebut
digunakan untuk memukul
dirinya hingga membuat
pahanya terluka. Satu
minggu lebih Yunus harus
berjalan merayap karena
kakinya tidak bisa
digerakkan dengan baik.
Bukannya iba atau membawa
Yunus ke rumah sakit, sang
ayah malah membiarkan
kondisinya yang lemah.
Hanya ibunya yang peduli
dengan luka yang dialaminya.
Saat itulah dendam terhadap
sang ayah mulai tumbuh di
hatinya.
Perasaan tersebut semakin
hari semakin kuat setiap
harinya. Bahkan hatinya
semakin membara ketika
mendengar sang ayah tidak
menganggapnya sebagai
anak.
Perlakuan buruk dari sang
ayah membuat Yunus memiliki
cita-cita yang tidak biasa.
"Saya punya banyak
keinginan saat itu. Namun,
diantara semua keinginan itu
saya mau menjadi penjahat
saja."
Setelah dewasa, Yunus Kili-
Kili menjadi seorang yang
cepat terbakar emosinya.
Setiap ada orang yang
melihat dirinya, ia langsung
mendatangi orang tersebut
dan mengajak berkelahi.
Karena tabiatnya itu, orang-
orang sekitarnya takut
menghampirinya.
Sikap jagoan dan tanpa
memiliki rasa takut membuat
Yunus sering mendapat
order pekerjaan sebagai
tukang keamanan. Setiap
orang yang menjadi
musuhnya selalu dilibasnya
tanpa ampun.
Kesombongan mulai lahir
dihatinya dan
kegarangannya pun semakin
menjadi-jadi. Hingga suatu
hari, Yunus harus
menghadapi situasi yang
hampir membuatnya
kehilangan nyawa saat ia
bertandang ke rumah
kerabatnya.
"Itu di tempat dia, kalau mau
ke toilet saya harus lewat
rumah seseorang. Biasanya
kalau saya lewat, saya gak
pernah sopan, cuma hari itu
saya sopan. Ketika saya
balik dari toilet, pemilik toilet
itu negor saya dengan nada
ketus. Begitu dia ngomong
gitu, tanpa banyak basa
basi, saya pukul dia.
Walaupun istrinya nangis-
nangis, saya tetap mukul dia
tanpa ampun. Hingga tiba-
tiba istrinya teriak maling,
baru saya lari. Pada saat
saya lari, puluhan orang
mengejar saya. Saya pun
masuk ke dalam mobil, tetapi
karena keadaan pada waktu
itu macet sekali akhirnya
saya terkepung.
Terjepit....saya pun mencari
cara agar tidak menjadi
bulan-bulanan massa. Dalam
posisi mendebarkan
tersebut, saya menceritakan
apa yang terjadi dengan
sedikit bumbu kebohongan.
Satu diantara mereka ada
yang bertanya apakah saya
ini orang Aceh, saya
langsung bilang bukan.
Mendengar jawaban saya
itu, mereka pun satu per
satu berpencar, mundur, dan
membubarkan diri. Perasaan
saya lega ketika itu karena
saya bisa melewati peristiwa
menegangkan itu dengan
selamat."
Peristiwa itu ternyata di
dengar kakaknya. Ia pun
mengundang Yunus ke
rumah. Sesampai disana,
perasaannya mulai tidak
tenang. Ia merasa kakaknya
telah merancangkan sesuatu.
Dan memang benar. Ketika ia
sudah masuk ke dalam
rumah kakaknya, saudara
kandungnya ini mulai
menasehati dirinya secara
tidak langsung.
"Kakak saya menceritakan
bagaimana Tuhan menunggu
saya untuk berubah dan
berbalik kepadanya.
Mendengar hal itu, amarah
saya meninggi dan
mengatakan kepadanya, jika
ia tidak berhenti untuk
berhenti tentang
keselamatan maka saya
akan membunuhnya. Namun,
bukannya menciut, justru ia
makin berani memberitakan
injil. Ia mengatakan, "kamu
bisa membunuh saya, tetapi
saya tahu akan ada dimana
kelak, yakni di surga. Kalau
kamu mati? Kamu kemana
dek?' Mendengar hal itu
saya membalikkan badan dan
meninggalkan rumah kakak
saya."
Kata-kata dari sang kakak
terus terdengar di
telinganya. Pikiran kalut
Yunus seperti menyeretnya
untuk mengambil jalan pintas.
Ia bermaksud mengakhiri
hidupnya dengan cara bunuh
diri. Namun sebuah mimpi
telah mengubah
keputusannya tersebut.
"Gak tahu mengapa malam
itu, saya sedang tidur saya
mendapat penglihatan. Dalam
penglihatan saya dunia
kiamat. Langit terbelah
terbelah dua. Hancur
berkeping-keping. Dan saya
bersama orang-orang di
kampung itu kami semua
diangkut ke neraka. Disitu
kami menjerit ketakutan
seperti yang diberitakan
firman Tuhan. Disitu saya
teriak, 'Tuhan, tolong saya,
kalau Engkau memberikan
saya kesempatan bertobat,
saya mau bertobat', namun
saya merasa sepertinya hal
ini tidak mungkin terjadi
karena waktu sudah
terlambat. Di tengah
pergumulan itu, tiba-tiba
saya sadar. Saya merasakan
ada sesuatu yang menjamah
hati saya. sesuatu yang
membuat saya damai dan
sejahtera.
Blessing Family Centre Surabaya
semasa kecil sangatlah
menyedihkan. Sang ayah
yang seharusnya memberi
perlindungan dan kasih
malah menjadi predator yang
menakutkan.
Pada suatu hari, ketika ia
sedang bermain dengan
teman-teman sebayanya,
ayahnya memanggilnya.
Karena merasa mau
bersenda gurau, Yunus pun
mengacuhkan panggilan
tersebut. Ayahnya yang
melihat hal itu pun langsung
menghampirinya.
Sebuah daun kelapa yang
kering dan tajam sudah
terlihat jelas di tangan
ayahnya. Dengan sekuat
tenaga, daun tersebut
digunakan untuk memukul
dirinya hingga membuat
pahanya terluka. Satu
minggu lebih Yunus harus
berjalan merayap karena
kakinya tidak bisa
digerakkan dengan baik.
Bukannya iba atau membawa
Yunus ke rumah sakit, sang
ayah malah membiarkan
kondisinya yang lemah.
Hanya ibunya yang peduli
dengan luka yang dialaminya.
Saat itulah dendam terhadap
sang ayah mulai tumbuh di
hatinya.
Perasaan tersebut semakin
hari semakin kuat setiap
harinya. Bahkan hatinya
semakin membara ketika
mendengar sang ayah tidak
menganggapnya sebagai
anak.
Perlakuan buruk dari sang
ayah membuat Yunus memiliki
cita-cita yang tidak biasa.
"Saya punya banyak
keinginan saat itu. Namun,
diantara semua keinginan itu
saya mau menjadi penjahat
saja."
Setelah dewasa, Yunus Kili-
Kili menjadi seorang yang
cepat terbakar emosinya.
Setiap ada orang yang
melihat dirinya, ia langsung
mendatangi orang tersebut
dan mengajak berkelahi.
Karena tabiatnya itu, orang-
orang sekitarnya takut
menghampirinya.
Sikap jagoan dan tanpa
memiliki rasa takut membuat
Yunus sering mendapat
order pekerjaan sebagai
tukang keamanan. Setiap
orang yang menjadi
musuhnya selalu dilibasnya
tanpa ampun.
Kesombongan mulai lahir
dihatinya dan
kegarangannya pun semakin
menjadi-jadi. Hingga suatu
hari, Yunus harus
menghadapi situasi yang
hampir membuatnya
kehilangan nyawa saat ia
bertandang ke rumah
kerabatnya.
"Itu di tempat dia, kalau mau
ke toilet saya harus lewat
rumah seseorang. Biasanya
kalau saya lewat, saya gak
pernah sopan, cuma hari itu
saya sopan. Ketika saya
balik dari toilet, pemilik toilet
itu negor saya dengan nada
ketus. Begitu dia ngomong
gitu, tanpa banyak basa
basi, saya pukul dia.
Walaupun istrinya nangis-
nangis, saya tetap mukul dia
tanpa ampun. Hingga tiba-
tiba istrinya teriak maling,
baru saya lari. Pada saat
saya lari, puluhan orang
mengejar saya. Saya pun
masuk ke dalam mobil, tetapi
karena keadaan pada waktu
itu macet sekali akhirnya
saya terkepung.
Terjepit....saya pun mencari
cara agar tidak menjadi
bulan-bulanan massa. Dalam
posisi mendebarkan
tersebut, saya menceritakan
apa yang terjadi dengan
sedikit bumbu kebohongan.
Satu diantara mereka ada
yang bertanya apakah saya
ini orang Aceh, saya
langsung bilang bukan.
Mendengar jawaban saya
itu, mereka pun satu per
satu berpencar, mundur, dan
membubarkan diri. Perasaan
saya lega ketika itu karena
saya bisa melewati peristiwa
menegangkan itu dengan
selamat."
Peristiwa itu ternyata di
dengar kakaknya. Ia pun
mengundang Yunus ke
rumah. Sesampai disana,
perasaannya mulai tidak
tenang. Ia merasa kakaknya
telah merancangkan sesuatu.
Dan memang benar. Ketika ia
sudah masuk ke dalam
rumah kakaknya, saudara
kandungnya ini mulai
menasehati dirinya secara
tidak langsung.
"Kakak saya menceritakan
bagaimana Tuhan menunggu
saya untuk berubah dan
berbalik kepadanya.
Mendengar hal itu, amarah
saya meninggi dan
mengatakan kepadanya, jika
ia tidak berhenti untuk
berhenti tentang
keselamatan maka saya
akan membunuhnya. Namun,
bukannya menciut, justru ia
makin berani memberitakan
injil. Ia mengatakan, "kamu
bisa membunuh saya, tetapi
saya tahu akan ada dimana
kelak, yakni di surga. Kalau
kamu mati? Kamu kemana
dek?' Mendengar hal itu
saya membalikkan badan dan
meninggalkan rumah kakak
saya."
Kata-kata dari sang kakak
terus terdengar di
telinganya. Pikiran kalut
Yunus seperti menyeretnya
untuk mengambil jalan pintas.
Ia bermaksud mengakhiri
hidupnya dengan cara bunuh
diri. Namun sebuah mimpi
telah mengubah
keputusannya tersebut.
"Gak tahu mengapa malam
itu, saya sedang tidur saya
mendapat penglihatan. Dalam
penglihatan saya dunia
kiamat. Langit terbelah
terbelah dua. Hancur
berkeping-keping. Dan saya
bersama orang-orang di
kampung itu kami semua
diangkut ke neraka. Disitu
kami menjerit ketakutan
seperti yang diberitakan
firman Tuhan. Disitu saya
teriak, 'Tuhan, tolong saya,
kalau Engkau memberikan
saya kesempatan bertobat,
saya mau bertobat', namun
saya merasa sepertinya hal
ini tidak mungkin terjadi
karena waktu sudah
terlambat. Di tengah
pergumulan itu, tiba-tiba
saya sadar. Saya merasakan
ada sesuatu yang menjamah
hati saya. sesuatu yang
membuat saya damai dan
sejahtera.
Blessing Family Centre Surabaya
Ayahku Mati Dengan 20 Tusukan (II)
Darwis dan Lukas sangat
terluka dengan kematian
ayahnya yang dibunuh
dengan begitu kejam. Hal itu
membut dendam membara
dalam hati mereka, dan
mereka ingin sekali
membunuh orang yang telah
membunuh ayahnya tersebut.
Lalu pada saat itu ada 2
orang misteris datang dan
mereka marah-marah
terhadap pembunuhnya
tersebut. Lalu Darwis merasa
bahwa orang ini bagus juga
untuk membantuin pembalas
dendaman kami. Kata orang
asing itu, hanya dengan
beberapa juta saja sudah
dapat membunuh pembunuh
ayahnya tersebut. "Bayar 10
juta potong kaki, 20 juta
potong tangan, bayar
beberapa saya dapat
membunuh orang ini" kata
orang misterius.
"Saya pengen siksa dia.
Saya pengen dia mati,"
kenang Darwis tentang saat
itu.
Lukas menambahkan, "Kalau
waktu itu saya yang
ditawarin, saya pasti
langsung bilang iya." Namun
sang ibu tidak setuju dan
akhirnya mereka menolak
batuan dari orang asing itu.
Hal itu ibu Juliati lakukan
karena mengetahui
kebenaran bahwa
pembalasan itu merupakan
haknya Tuhan.
Keluarga Juliati sulit untuk
melupakan tragedi
pembunuhan yang telah
terjadi, bahkan mereka
seringkali merasa bahwa
sosok suami dan ayah
tersebut masih ada dan
hidup. Hal ini sangat berat
untuk dilalui, bahkan setelah
satu tahun setelah kejadian
tersebut.
Akibat kecewa kepada
Tuhan, Darwis merasakan
keputusasaan yang dalam,
bahkan dia melarikan diri
pada hal-hal negatif seperti
rokok. Ibu Juliati pun
merasakan beratnya hidup,
berbagai ketakutan dan
kekuatiran menghantuinya.
Bertahun-tahun Darwis dan
Lukas menyimpan kepahitan
kepada pembunuh ayahnya.
Hingga suatu hari, Darwis
dan Lukas mengikuti
persekutuan pemuda waktu
dan tempat yang berbeda,
mereka diperhadapkan
sebuah tantangan besar.
Lukas bertutur tentang
peristiwa yang dialaminya,
"Kotbahnya bilang, lebih baik
mengampuni. Karena
kepahitan akar dari segala
kejahatan. Karena kalau
ngga mau ngampuni, saya
yang kena dampaknya yang
buruk. Saya ngga mau, saya
pengen ngampuni. Tapi kok
susah banget."
Hal yang sama diungkapkan
Darwis, waktu itu
pengkotbah memberikan
tantangan untuk mengampuni
papanya. "Tapi saya bilang
sama Tuhan, saya ngga
punya papa lagi. Saya ngga
punya papa lagi. Saya
menangis"
Teman-teman Darwis saat itu
memuji Tuhan dengan
sukacita, namun entah
mengapa Darwis merasa
sangat sedih.
Pada hari itu Tuhan
menghampirinya hari itu dan
bertanya "Darwis, kamu tahu
tidak aku siapa?"
Darwis menjawab, "Aku ngga
mau tahu Tuhan!" Kembali
pribadi penuh kasih itu
bertanya, "Darwis, kamu
tahu tidak aku siapa?"
Akhirnya Darwis
menjawab,"Ya, Tuhan, saya
tahu kamu adalah Tuhan
Yesus".
Saat itu sebuah pernyataan
yang luar biasa Darwis
terima, "Saya bukan hanya
Tuhan bagi kamu, saya
adalah papa bagi kamu."
Namun sepertinya didalam
diri mereka, mereka merasa
ada sesuatu yang menolak
untuk dapat mengampuni
pembunuh tersebut. Mereka
merasa ayah tercintanya
telah dibunuh, dan mereka
tidak a kan pernah
merasakan kebahagiaan
seperti yang diberikan
ayahnya dahulu. Namun
kasih Tuhan, membuat
mereka dapat melepaskan
pengampunan atas
pembunuh ayah mereka,
hingga akhinya kehidupan
mereka dipulihkan dan dapat
merasakan kasih dan
sukacita dari Tuhan kembali.
"Seandainya kalau saat ini
pembunuh itu lihat, saya
cuma mau bilang bahwa saya
pribadi sudah mengampuni
kamu, dan kami sekeluarga
sudah mengampuni kamu.
Saya Cuma berdoa agar
hidup kamu menjadi lebih
baik," demikian pesan Lukas,
Darwis dan ibu Juliati bagi
pembunuh ayah dan suami
tercinta.
Dan akhirnya seluruh isi
keluarga ini dapat
mengampuni pembunuh
tersebut. Dan menjadikan
Tuhan Yesus bukan hanya
Tuhan dan juru selamatnya
namun juga adalah Bapa
mereka untuk selama-
lamanya. (Kisah ini sudah
ditayangkan 25 Mei 2010
dalam acara Solusi Life di O
Channel).
Sumber Kesaksian :
Darwis
Blessing Family Centre Surabaya
terluka dengan kematian
ayahnya yang dibunuh
dengan begitu kejam. Hal itu
membut dendam membara
dalam hati mereka, dan
mereka ingin sekali
membunuh orang yang telah
membunuh ayahnya tersebut.
Lalu pada saat itu ada 2
orang misteris datang dan
mereka marah-marah
terhadap pembunuhnya
tersebut. Lalu Darwis merasa
bahwa orang ini bagus juga
untuk membantuin pembalas
dendaman kami. Kata orang
asing itu, hanya dengan
beberapa juta saja sudah
dapat membunuh pembunuh
ayahnya tersebut. "Bayar 10
juta potong kaki, 20 juta
potong tangan, bayar
beberapa saya dapat
membunuh orang ini" kata
orang misterius.
"Saya pengen siksa dia.
Saya pengen dia mati,"
kenang Darwis tentang saat
itu.
Lukas menambahkan, "Kalau
waktu itu saya yang
ditawarin, saya pasti
langsung bilang iya." Namun
sang ibu tidak setuju dan
akhirnya mereka menolak
batuan dari orang asing itu.
Hal itu ibu Juliati lakukan
karena mengetahui
kebenaran bahwa
pembalasan itu merupakan
haknya Tuhan.
Keluarga Juliati sulit untuk
melupakan tragedi
pembunuhan yang telah
terjadi, bahkan mereka
seringkali merasa bahwa
sosok suami dan ayah
tersebut masih ada dan
hidup. Hal ini sangat berat
untuk dilalui, bahkan setelah
satu tahun setelah kejadian
tersebut.
Akibat kecewa kepada
Tuhan, Darwis merasakan
keputusasaan yang dalam,
bahkan dia melarikan diri
pada hal-hal negatif seperti
rokok. Ibu Juliati pun
merasakan beratnya hidup,
berbagai ketakutan dan
kekuatiran menghantuinya.
Bertahun-tahun Darwis dan
Lukas menyimpan kepahitan
kepada pembunuh ayahnya.
Hingga suatu hari, Darwis
dan Lukas mengikuti
persekutuan pemuda waktu
dan tempat yang berbeda,
mereka diperhadapkan
sebuah tantangan besar.
Lukas bertutur tentang
peristiwa yang dialaminya,
"Kotbahnya bilang, lebih baik
mengampuni. Karena
kepahitan akar dari segala
kejahatan. Karena kalau
ngga mau ngampuni, saya
yang kena dampaknya yang
buruk. Saya ngga mau, saya
pengen ngampuni. Tapi kok
susah banget."
Hal yang sama diungkapkan
Darwis, waktu itu
pengkotbah memberikan
tantangan untuk mengampuni
papanya. "Tapi saya bilang
sama Tuhan, saya ngga
punya papa lagi. Saya ngga
punya papa lagi. Saya
menangis"
Teman-teman Darwis saat itu
memuji Tuhan dengan
sukacita, namun entah
mengapa Darwis merasa
sangat sedih.
Pada hari itu Tuhan
menghampirinya hari itu dan
bertanya "Darwis, kamu tahu
tidak aku siapa?"
Darwis menjawab, "Aku ngga
mau tahu Tuhan!" Kembali
pribadi penuh kasih itu
bertanya, "Darwis, kamu
tahu tidak aku siapa?"
Akhirnya Darwis
menjawab,"Ya, Tuhan, saya
tahu kamu adalah Tuhan
Yesus".
Saat itu sebuah pernyataan
yang luar biasa Darwis
terima, "Saya bukan hanya
Tuhan bagi kamu, saya
adalah papa bagi kamu."
Namun sepertinya didalam
diri mereka, mereka merasa
ada sesuatu yang menolak
untuk dapat mengampuni
pembunuh tersebut. Mereka
merasa ayah tercintanya
telah dibunuh, dan mereka
tidak a kan pernah
merasakan kebahagiaan
seperti yang diberikan
ayahnya dahulu. Namun
kasih Tuhan, membuat
mereka dapat melepaskan
pengampunan atas
pembunuh ayah mereka,
hingga akhinya kehidupan
mereka dipulihkan dan dapat
merasakan kasih dan
sukacita dari Tuhan kembali.
"Seandainya kalau saat ini
pembunuh itu lihat, saya
cuma mau bilang bahwa saya
pribadi sudah mengampuni
kamu, dan kami sekeluarga
sudah mengampuni kamu.
Saya Cuma berdoa agar
hidup kamu menjadi lebih
baik," demikian pesan Lukas,
Darwis dan ibu Juliati bagi
pembunuh ayah dan suami
tercinta.
Dan akhirnya seluruh isi
keluarga ini dapat
mengampuni pembunuh
tersebut. Dan menjadikan
Tuhan Yesus bukan hanya
Tuhan dan juru selamatnya
namun juga adalah Bapa
mereka untuk selama-
lamanya. (Kisah ini sudah
ditayangkan 25 Mei 2010
dalam acara Solusi Life di O
Channel).
Sumber Kesaksian :
Darwis
Blessing Family Centre Surabaya
Ayahku Mati Dengan 20 Tusukan (I)
Pengampunan itu adalah
sesuatu hal yang sangat
sulit untuk dilakukan. Dan
hanya kasih dari Tuhan
Yesus sajalah, yang
memampukan seseorang
untuk mengampuni. Hal ini
dibutktikan oleh Juliati dan
anak-anaknya, yaitu Darwis,
Lukas dan Ivena dengan
mengampuni pembunuh yang
telah membunuh ayahnya.
Almarhum Asin adalah
seorang yang sangat
disayangi oleh keluarganya,
karena ia sangat baik
kepada istri dan anak-
anaknya. Ia sering bermain
Playstation bersama anak-
anaknya, dan sering
memancing dengan
keluarganya. Lukas sempat
membanding-bandingkan
dengan orang tua teman-
temannya dan ia merasa
bahwa ayahnya adalah
sosok ayah yang benar-
benar baik dibandingkan
orang tua yang lainnya.
Pada hari Sabtu itu, saat
Asin sekeluarga hendak
makan malam keluar, Asin
merasakan sebuah firasat
tidak enak dan menceritakan
hal itu kepada istrinya.
"Saat siang sebelum makan
malam, suami saya berkata
bahwa ia memiliki firasat
buruk, tapi ia tidak tahu
firasat apa, oleh karena itu
saya tidak menghiraukannya.
Ketika kami akan pergi
makan malam saya, anak-
anak saya dan teman darwis
menunggu suami saya di luar
rumah. Namun kami
bertanya-tanya, mengapa
lama sekali keluar dari
rumah. Pada saat itu kami
pikir, suami saya sedang
mengangkat telepon. Lalu
kami masuk kedalam rumah
dan melihat kalau ternya
suami saya telah tergeletak
dilantai dan telah bercucuran
darah." Tutur Juliati.
Darah sudah menggenangi
lantai, dan Asin sudah tidak
bergerak lagi. Dengan
pertolongan tetangga,
Darwis dan beberapa
temannya membawa
almarhum Asin ke rumah
sakit dengan menggunakan
bajaj. Namun ditengah
perjalanan untuk
menyelamatkan nyawa
ayahnya, tiba-tiba bajaj itu
mogok.
"Akhirnya mau ngga mau,
papa harus dikeluarin dari
bajaj. Taruh di jalanan, saya
yang pegangin. Teman saya
berdua memanggil
kendaraan, memanggil bajaj
atau taksi." Malangnya tak
ada satupun kendaraan
yang mau berhenti saat itu.
"Akhirnya harus pasang
badan, baru ada taksi yang
mau berhenti."
Sang ibu akhirnya tiba di
rumah sakit diantar teman-
temannya dan langsung
melihat kondisi suaminya.
Saat itu dokter yang
menangani Asin memberi
penjelasan kepada Yuliati,
"Bu, ini bukan karena
terjatuh, ini suatu
pembunuhan. Dan ibu sudah
terlambat datangnya, orang
ini sudah habis darahnya
semua." Mendengar hal itu,
Juliati terdiam tak dapat
bicara apapun.
Asin meninggal dunia akibat
20 luka tusukan, dan
kehabisan darah. Mengetahui
sang ayah sudah meninggal
dunia Darwis mengalami
kekecewaan yang luar biasa
pada Tuhan.
"Saya marah, saya pukul-
pukul lantai, saya duduk di
lantai, saya teriak-teriak.
Saya bilang, Tuhan jahat!
Tuhan jahat! Tuhan pasti
ngga ada!"Darwis berteriak
histeris. "Saya bilang sama
mama saya, saya ngga
percaya lagi sama Tuhan
Yesus! Kalau Tuhan Yesus
ada, Dia harusnya sanggup
jaga keluarga saya."
Ibunya tidak bisa berkata
banyak kepada Darwis,
"Wis, ngga boleh gitu." Lalu
ibu Juliati langsung pulang
dan kembali ketoko lalu
menggembok toko tersebut.
"Saya pikir pembunuhnya
masih ada di dalam toko
saya. Oleh karena itu saya
pulang ke toko dan
menggembok pintu toko
tersebut." Ujar Yuliati.
Setelah polisi bekerja selama
berjam-jam melakukan
penelusuran mencari
pembunuh tersebut di toko
Yuliati, akhirnya pembunuh
itu tertangkap sedang
bersembunyi diantara
tumpukan drum.
Dari rumah duka, sang ayah
dipindahkan ke rumah duka.
Sekeluarga masih berharap
bahwa sang ayah akan
bangkit dari kematian. "Saya merasa kesal
terhadap Tuhan, namun
saya masih berharap
kepadaNya karena masih
ada beberapa hari sebelum
penutupan peti. Dan saya
pada hari pertama berkata,
dalam nama Yesus
bangkitlah, dalam nama
Yesus bangkitlah, namun
ayah tidak bangkit. Dan
akhirnya tiba hari dimana
akan penutupan peti, lalu
saya berkata, Tuhan, kalau
Engkau mau membangkitkan
ayahku, bangkitkanlah
sekarang! Bangkitkan
sebelum peti itu ditutup.
Namun setelah petinya
ditutup, dikunci dan dibor,
ayah saya ternyata tidak
bangun-bangun lagi." Ujar
Darwis.
Hingga akhirnya sang ayah
diturunkan ke liang kubur.
"Dalam hati, saya hancur
sekali. Secara jiwa, saya ini
sudah pengen gila," ungkap
ibu Juliati .
"Saya juga sudah putus
harapan, mama nangis, adik
saya nangis, sekeluarga
nangis, ngga bisa ngomong
lagi, semuanya cuma bisa
nangis."
Blessing Family Centre Surabaya
sesuatu hal yang sangat
sulit untuk dilakukan. Dan
hanya kasih dari Tuhan
Yesus sajalah, yang
memampukan seseorang
untuk mengampuni. Hal ini
dibutktikan oleh Juliati dan
anak-anaknya, yaitu Darwis,
Lukas dan Ivena dengan
mengampuni pembunuh yang
telah membunuh ayahnya.
Almarhum Asin adalah
seorang yang sangat
disayangi oleh keluarganya,
karena ia sangat baik
kepada istri dan anak-
anaknya. Ia sering bermain
Playstation bersama anak-
anaknya, dan sering
memancing dengan
keluarganya. Lukas sempat
membanding-bandingkan
dengan orang tua teman-
temannya dan ia merasa
bahwa ayahnya adalah
sosok ayah yang benar-
benar baik dibandingkan
orang tua yang lainnya.
Pada hari Sabtu itu, saat
Asin sekeluarga hendak
makan malam keluar, Asin
merasakan sebuah firasat
tidak enak dan menceritakan
hal itu kepada istrinya.
"Saat siang sebelum makan
malam, suami saya berkata
bahwa ia memiliki firasat
buruk, tapi ia tidak tahu
firasat apa, oleh karena itu
saya tidak menghiraukannya.
Ketika kami akan pergi
makan malam saya, anak-
anak saya dan teman darwis
menunggu suami saya di luar
rumah. Namun kami
bertanya-tanya, mengapa
lama sekali keluar dari
rumah. Pada saat itu kami
pikir, suami saya sedang
mengangkat telepon. Lalu
kami masuk kedalam rumah
dan melihat kalau ternya
suami saya telah tergeletak
dilantai dan telah bercucuran
darah." Tutur Juliati.
Darah sudah menggenangi
lantai, dan Asin sudah tidak
bergerak lagi. Dengan
pertolongan tetangga,
Darwis dan beberapa
temannya membawa
almarhum Asin ke rumah
sakit dengan menggunakan
bajaj. Namun ditengah
perjalanan untuk
menyelamatkan nyawa
ayahnya, tiba-tiba bajaj itu
mogok.
"Akhirnya mau ngga mau,
papa harus dikeluarin dari
bajaj. Taruh di jalanan, saya
yang pegangin. Teman saya
berdua memanggil
kendaraan, memanggil bajaj
atau taksi." Malangnya tak
ada satupun kendaraan
yang mau berhenti saat itu.
"Akhirnya harus pasang
badan, baru ada taksi yang
mau berhenti."
Sang ibu akhirnya tiba di
rumah sakit diantar teman-
temannya dan langsung
melihat kondisi suaminya.
Saat itu dokter yang
menangani Asin memberi
penjelasan kepada Yuliati,
"Bu, ini bukan karena
terjatuh, ini suatu
pembunuhan. Dan ibu sudah
terlambat datangnya, orang
ini sudah habis darahnya
semua." Mendengar hal itu,
Juliati terdiam tak dapat
bicara apapun.
Asin meninggal dunia akibat
20 luka tusukan, dan
kehabisan darah. Mengetahui
sang ayah sudah meninggal
dunia Darwis mengalami
kekecewaan yang luar biasa
pada Tuhan.
"Saya marah, saya pukul-
pukul lantai, saya duduk di
lantai, saya teriak-teriak.
Saya bilang, Tuhan jahat!
Tuhan jahat! Tuhan pasti
ngga ada!"Darwis berteriak
histeris. "Saya bilang sama
mama saya, saya ngga
percaya lagi sama Tuhan
Yesus! Kalau Tuhan Yesus
ada, Dia harusnya sanggup
jaga keluarga saya."
Ibunya tidak bisa berkata
banyak kepada Darwis,
"Wis, ngga boleh gitu." Lalu
ibu Juliati langsung pulang
dan kembali ketoko lalu
menggembok toko tersebut.
"Saya pikir pembunuhnya
masih ada di dalam toko
saya. Oleh karena itu saya
pulang ke toko dan
menggembok pintu toko
tersebut." Ujar Yuliati.
Setelah polisi bekerja selama
berjam-jam melakukan
penelusuran mencari
pembunuh tersebut di toko
Yuliati, akhirnya pembunuh
itu tertangkap sedang
bersembunyi diantara
tumpukan drum.
Dari rumah duka, sang ayah
dipindahkan ke rumah duka.
Sekeluarga masih berharap
bahwa sang ayah akan
bangkit dari kematian. "Saya merasa kesal
terhadap Tuhan, namun
saya masih berharap
kepadaNya karena masih
ada beberapa hari sebelum
penutupan peti. Dan saya
pada hari pertama berkata,
dalam nama Yesus
bangkitlah, dalam nama
Yesus bangkitlah, namun
ayah tidak bangkit. Dan
akhirnya tiba hari dimana
akan penutupan peti, lalu
saya berkata, Tuhan, kalau
Engkau mau membangkitkan
ayahku, bangkitkanlah
sekarang! Bangkitkan
sebelum peti itu ditutup.
Namun setelah petinya
ditutup, dikunci dan dibor,
ayah saya ternyata tidak
bangun-bangun lagi." Ujar
Darwis.
Hingga akhirnya sang ayah
diturunkan ke liang kubur.
"Dalam hati, saya hancur
sekali. Secara jiwa, saya ini
sudah pengen gila," ungkap
ibu Juliati .
"Saya juga sudah putus
harapan, mama nangis, adik
saya nangis, sekeluarga
nangis, ngga bisa ngomong
lagi, semuanya cuma bisa
nangis."
Blessing Family Centre Surabaya
Permohonan akan pengampunan
"dan ampunilah kami akan kesalahan kami" - Matius 6:12
Tuhan tidak akan mengampuni dosa-dosa kita jika kita tidak mengakuinya. Yohanes menjelaskannya saat ia menulis: :"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan" (1 Yohanes 1:9). Sederhananya, pengakuan dosa berarti kita setuju dengan Allah bahwa dosa-dosa kita itu jahat dan najis, dan kita tidak ingin itu mencemari perjalanan kita bersama Kristus.
Kesombongan menjadikan kita sulit untuk mengakui dosa, tapi inilah satu-satunya jalan menuju kehidupan Kristen yang merdeka dan bersukacita (lihat Amsal 28:13). Diperlukan suatu disiplin, ketulusan, dan kerendahan hati untuk mengungkap semua pikiran, pandangan, perkataan, perbuatan, dan mengakuinya di hadapan Allah. Kebiasaan kita dalam menyangkal semua itu akan berakibat semakin mengerasnya hati kita.
Jangan pernah mengartikan janji pengampunan Allah sebagai surat izin berbuat dosa ataupun sebagai dalih untuk mendapatkan anugerah-Nya secara gampangan. Sebaliknya, kita harus memandangnya sebagai pertolongan supaya kita semakin dikuduskan dan disempurnakan, dan senantiasa bersyukur atas kemurahan dan pengampunan-Nya yang penuh kasih itu.
Doa kita seharusnya serupa dengan doa kaum Puritan: "Jangan biarkan aku kehilangan penglihatan atas kekotoran dalam dosa, kebenaran dalam keselamatan, kemuliaan dalam Kristus, keindahan dalam kekudusan, dan keajaiban dalam anugerah. Aku bersalah tapi diampuni. Aku terhilang tapi diselamatkan. Aku mengembara tapi ditemukan. Berikan aku hati yang terus remuk redam, supaya aku senantiasa berpegang erat pada salib-Mu".
Mungkinkah seseorang bisa tetap berjalan dalam kesadaran akan kebobrokannya sendiri, sambil sementara hidup dalam keyakinan akan kebenaran Kristus dan keselamatan? Sesungguhnya, hanya dengan menyadari bahwa kita tidak berdaya dan benar-benar memerlukan Dia, maka kita bisa menikmati anugerah yang membanjiri hidup kita dan menyapu bersih dosa-dosa kita.
Grace to you,
Blessing Family Centre Surabaya
Tuhan tidak akan mengampuni dosa-dosa kita jika kita tidak mengakuinya. Yohanes menjelaskannya saat ia menulis: :"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan" (1 Yohanes 1:9). Sederhananya, pengakuan dosa berarti kita setuju dengan Allah bahwa dosa-dosa kita itu jahat dan najis, dan kita tidak ingin itu mencemari perjalanan kita bersama Kristus.
Kesombongan menjadikan kita sulit untuk mengakui dosa, tapi inilah satu-satunya jalan menuju kehidupan Kristen yang merdeka dan bersukacita (lihat Amsal 28:13). Diperlukan suatu disiplin, ketulusan, dan kerendahan hati untuk mengungkap semua pikiran, pandangan, perkataan, perbuatan, dan mengakuinya di hadapan Allah. Kebiasaan kita dalam menyangkal semua itu akan berakibat semakin mengerasnya hati kita.
Jangan pernah mengartikan janji pengampunan Allah sebagai surat izin berbuat dosa ataupun sebagai dalih untuk mendapatkan anugerah-Nya secara gampangan. Sebaliknya, kita harus memandangnya sebagai pertolongan supaya kita semakin dikuduskan dan disempurnakan, dan senantiasa bersyukur atas kemurahan dan pengampunan-Nya yang penuh kasih itu.
Doa kita seharusnya serupa dengan doa kaum Puritan: "Jangan biarkan aku kehilangan penglihatan atas kekotoran dalam dosa, kebenaran dalam keselamatan, kemuliaan dalam Kristus, keindahan dalam kekudusan, dan keajaiban dalam anugerah. Aku bersalah tapi diampuni. Aku terhilang tapi diselamatkan. Aku mengembara tapi ditemukan. Berikan aku hati yang terus remuk redam, supaya aku senantiasa berpegang erat pada salib-Mu".
Mungkinkah seseorang bisa tetap berjalan dalam kesadaran akan kebobrokannya sendiri, sambil sementara hidup dalam keyakinan akan kebenaran Kristus dan keselamatan? Sesungguhnya, hanya dengan menyadari bahwa kita tidak berdaya dan benar-benar memerlukan Dia, maka kita bisa menikmati anugerah yang membanjiri hidup kita dan menyapu bersih dosa-dosa kita.
Grace to you,
Blessing Family Centre Surabaya
Gatot Temukan Ilmu Paling Sakti di Dunia (II)
Gatot pun mulai menggunakan ilmu-ilmu
santet untuk menyerang
temannya itu, namun
temannya itu tidak pernah
kena. Rasa penasaran
membuat Gatot ingin memiliki
"roh" yang ada didalam
temannya itu.
Karena tidak satupun
ilmunya yang mempan
kepada temannya itu, Gatot
pun memberanikan diri
bertanya kepada temannya
itu.
"Kalau gua punya roh yang
ada di dalam diri loe, gua
bisa ngalahin guru-guru gua
dong..?"
"Ooooh bisa.. bahkan loe
bisa mengalahkan semua
dukun-dukun dan semua ilmu
yang ada di dalam dunia ini,"
demikian ucap Lucky, teman
Gatot itu.
"Wuih..karena memang
tujuan saya ingin menjadi
orang paling sakti kan.. lalu
saya bilang begini, 'Bisa
ngga gua dapet, gua punya
roh yang ada didalam diri
loe?'"
"Oh bisa.." ujar Lucky.
"Caranya gimana...??"
"Caranya gampang, loe
bertobat dan terima Yesus.."
Gatot pun diajak Lucky ke
sebuah ibadah, namun bukan
berarti Gatot menerima
begitu saja ajakan Lucky.
Sebelum berangkat ke
kebaktian itu, Gatot
mempersiapkan semua jimat-
jimatnya untuk menjajal
kemampuan orang-orang
dalam ibadah itu. Namun
setibanya di tempat ibadah
itu, Gatot merasakan
sesuatu yang aneh.
"Saya bolak-balik keluar
masuk terus. Setiap kali
saya duduk, jimat-jimat saya
itu saya pegang dengan
hati-hati."
Lucky pun dibuat penasaran
dengan gerak-gerik Gatot,
"Ada apa sih..?"
Sambil berbisik Gatot
menjawab, "Ini jimat-jimat
saya.."
"Udah taro bawah aja..."
"Eh... ati-ati..!!"
Hingga akhirnya firman
Tuhan diberitakan dan sang
pembicara berkata bahwa
Roh Tuhan lebih besar
daripada roh yang ada di
dunia ini. Mendengar
kebenaran firman Tuhan itu,
hati Gatot terbuka. Namun
keinginannya untuk bertobat
tidaklah semudah yang ia
bayangkan.
"Waktu saya diajak untuk
berdoa terima Yesus, baru
saja saya berkata 'Tuhan'
mulut saya terkunci."
Roh-roh jahat yang ada di
dalam diri Gatot sepertinya
tidak rela dengan
pertobatannya. Tubuh Gatot
seperti ditarik-tarik, namun
dirinya berusaha melawan
dengan menggenggam
tangannya.
"Kalau saya lepas (tangan –
red) saya mungkin akan
manifestasi gerakan macan
atau gerakan lainnya. Sampai
akhirnya seorang hamba
Tuhan melihat saya, lalu
menumpangkan tangan ke
atas kepala saya, dan saat
itu saya berteriak."
"Dalam nama Yesus, diam!!"
demikian hardik hamba
Tuhan itu.
Saat Gatot diam, tubuhnya
bergetar dan dirinya
merasakan hadirat Tuhan,
suatu perasaan damai yang
belum pernah dirasakannya
sebelumnya. Hari itu juga,
akhirnya Gatot
menghancurkan semua jimat
yang ia bawa dan tidak
pernah kembali lagi mencari
ilmu-ilmu gaib.
"Kadang masih ada
keinginan untuk saya
kembali nonton film-film
horror, tapi hal itu saya
lawan dengan saya berdoa
dan juga ada istri saya yang
menegur saya serta
menguatkan saya. Saya
menceritakan pengalaman
hidup saya ini agar setiap
kita tidak lagi terlibat kuasa
kegelapan, karena ketika
kita terlibat dengan kuasa
kegelapan kita menjadi
orang yang bodoh dan kita
menanggung suatu resiko
yang membahayakan hidup
kita dan hidup orang-orang
yang kita kasihi."
(Kisah ini sudah
ditayangkan 26 Mei 2010
dalam acara Solusi Life di O
Channel).
Sumber Kesaksian :
Emanuel Gatot
Blessing Family Centre Surabaya
santet untuk menyerang
temannya itu, namun
temannya itu tidak pernah
kena. Rasa penasaran
membuat Gatot ingin memiliki
"roh" yang ada didalam
temannya itu.
Karena tidak satupun
ilmunya yang mempan
kepada temannya itu, Gatot
pun memberanikan diri
bertanya kepada temannya
itu.
"Kalau gua punya roh yang
ada di dalam diri loe, gua
bisa ngalahin guru-guru gua
dong..?"
"Ooooh bisa.. bahkan loe
bisa mengalahkan semua
dukun-dukun dan semua ilmu
yang ada di dalam dunia ini,"
demikian ucap Lucky, teman
Gatot itu.
"Wuih..karena memang
tujuan saya ingin menjadi
orang paling sakti kan.. lalu
saya bilang begini, 'Bisa
ngga gua dapet, gua punya
roh yang ada didalam diri
loe?'"
"Oh bisa.." ujar Lucky.
"Caranya gimana...??"
"Caranya gampang, loe
bertobat dan terima Yesus.."
Gatot pun diajak Lucky ke
sebuah ibadah, namun bukan
berarti Gatot menerima
begitu saja ajakan Lucky.
Sebelum berangkat ke
kebaktian itu, Gatot
mempersiapkan semua jimat-
jimatnya untuk menjajal
kemampuan orang-orang
dalam ibadah itu. Namun
setibanya di tempat ibadah
itu, Gatot merasakan
sesuatu yang aneh.
"Saya bolak-balik keluar
masuk terus. Setiap kali
saya duduk, jimat-jimat saya
itu saya pegang dengan
hati-hati."
Lucky pun dibuat penasaran
dengan gerak-gerik Gatot,
"Ada apa sih..?"
Sambil berbisik Gatot
menjawab, "Ini jimat-jimat
saya.."
"Udah taro bawah aja..."
"Eh... ati-ati..!!"
Hingga akhirnya firman
Tuhan diberitakan dan sang
pembicara berkata bahwa
Roh Tuhan lebih besar
daripada roh yang ada di
dunia ini. Mendengar
kebenaran firman Tuhan itu,
hati Gatot terbuka. Namun
keinginannya untuk bertobat
tidaklah semudah yang ia
bayangkan.
"Waktu saya diajak untuk
berdoa terima Yesus, baru
saja saya berkata 'Tuhan'
mulut saya terkunci."
Roh-roh jahat yang ada di
dalam diri Gatot sepertinya
tidak rela dengan
pertobatannya. Tubuh Gatot
seperti ditarik-tarik, namun
dirinya berusaha melawan
dengan menggenggam
tangannya.
"Kalau saya lepas (tangan –
red) saya mungkin akan
manifestasi gerakan macan
atau gerakan lainnya. Sampai
akhirnya seorang hamba
Tuhan melihat saya, lalu
menumpangkan tangan ke
atas kepala saya, dan saat
itu saya berteriak."
"Dalam nama Yesus, diam!!"
demikian hardik hamba
Tuhan itu.
Saat Gatot diam, tubuhnya
bergetar dan dirinya
merasakan hadirat Tuhan,
suatu perasaan damai yang
belum pernah dirasakannya
sebelumnya. Hari itu juga,
akhirnya Gatot
menghancurkan semua jimat
yang ia bawa dan tidak
pernah kembali lagi mencari
ilmu-ilmu gaib.
"Kadang masih ada
keinginan untuk saya
kembali nonton film-film
horror, tapi hal itu saya
lawan dengan saya berdoa
dan juga ada istri saya yang
menegur saya serta
menguatkan saya. Saya
menceritakan pengalaman
hidup saya ini agar setiap
kita tidak lagi terlibat kuasa
kegelapan, karena ketika
kita terlibat dengan kuasa
kegelapan kita menjadi
orang yang bodoh dan kita
menanggung suatu resiko
yang membahayakan hidup
kita dan hidup orang-orang
yang kita kasihi."
(Kisah ini sudah
ditayangkan 26 Mei 2010
dalam acara Solusi Life di O
Channel).
Sumber Kesaksian :
Emanuel Gatot
Blessing Family Centre Surabaya
Gatot Temukan Ilmu Paling Sakti di Dunia (I)
Sejak kecil Emanuel Gatot di
ajar oleh orangtuanya
dengan keras dan tidak
takut berkelahi. Hal tersebut
membuatnya tumbuh menjadi
orang yang haus akan ilmu
kedigdayaan agar tidak
mudah dikalahkan lawan-
lawannya. Berguru kepada
dukun-dukun dan melakukan
berbagai ritualpun
dijalananinya.
Suatu saat Gatot bersama
beberapa orang temannya
menimba ilmu gaib dari
seorang dukun, "Kami waktu
itu mandi air kembang dan
melakukan prosesi untuk
menerima ilmu. Lalu satu
persatu kami dipanggil ke
suatu ruangan dimana guru
saya sudah ada disitu
dengan menyan dan
beberapa gelas air kembang,
kita kemudian dibacain
mantra, lalu kita disuruh
minum air putih tersebut
sampai habis. Karena kalau
tidak sampai habis, ilmu kita
tidak akan sempurna.
Pertama kami minum saya
bersemangat, tapi pas
sampai di mulut.. rasanya
seperti anyir."
Setelah itu Gatot dan teman-
temanya di beri kertas yang
berisi mantra untuk di
hafalkan. Semua itu dijalani
Gatot demi mendapatkan ilmu
gaib yang bernama
"Sembilan Siluman."
Tidak yakin dengan ilmu
tersebut, Gatot tidak dapat
menunggu lagi untuk
menjajal ilmu tersebut.
Tengah malam itu, Gatot
merapal mantra yang sudah
dihafalkannya, dan sesuatu
yang tidak pernah dilihatnya
muncul.
"Saya melihat rupa-rupa
siluman dating. Siluman
buaya, ular kemudian ada
macan. Lalu ada suatu sosok
tinggi besar, tapi terus
terang saya jujur waktu itu
saya takut dua hal,
kuntilanak sama pocong,
kalau ada itu saya kaget..."
demikian tutur Gatot sambil
tertawa mengenang masa itu.
"Tapi kalau bentuk yang
lain, seperti binatang, saya
merasa nyaman."
Gatot semakin meyakini
pentingnya ilmu kanuragan
ketika suatu hari dia
mencoba menolong seorang
temannya yang sedang
dipalak sekelompok preman.
"Temen saya dimintain duit,
saya datang trus berantem."
Gatot dikeroyok oleh para
preman itu, ia dipukuli
dengan kayu, besi, rantai
bahkan sepotong paving
blok di pukulkan pada
kepalanya hingga paving
blok itu pecah. Namun
hebatnya, Gatot tidak
mengalami luka-luka yang
cukup serius.
"Ketika saya pulang ke
rumah teman saya, pas mau
ganti baju, punggung
belakang saya merah-merah
namun tidak ada luka."
Tetapi Gatot tidak cukup
puas begitu saja dengan apa
yang dimilikinya.
"Guru saya pernah bilang,
'kamu juga bisa cari ilmu
kok.." Akhinya saya puasa
empat puluh hari, lalu di
tengah malam saya bangun,
saya keluar telanjang bulet.
Kemudian saya baca-baca
aja (mantra – red), lalu
kemudian suasana berubah.
Memang dateng (roh-roh)
saat itu."
Apa yang dilakukan Gatot
menarik perhatian roh-roh
gaib itu, bahkan benda-
benda keramat pun
mendatanginya. Suatu malam
saat sedang menuju
rumahnya, Gatot melihat
sebuah sinar jatuh dari
langit.
"Saya liat ada sinar
jatuh..syut.. saya kejar. Dan
ternyata itu sebilah keris.
Mungkin karena saya punya
pegangan itu, maka saya
bisa melihat hal-hal seperti
itu."
Tidak hanya itu, Gatot pun
melihat pemandangan-
pemandangan aneh
dirumahnya. Potongan-
potongan tubuh tiba-tiba
jatuh dari langit-langit
rumahnya, dan sepotong
kepala jatuh tidak terlalu
jauh dirinya.
"Matanya melihat ke saya...
Saat itu saya sedang
belajar, saya cuma melihat
sekilas lalu saya cuekin aja...
sudah biasa seperti itu. "
Tujuan hidupnya adalah
menjadi orang paling sakti di
seluruh dunia, hal itu
mendorongnya meminta sang
guru untuk menurunkan ilmu
paling sakti yang dimiliki
sang guru kepada dirinya.
"Ilmu paling tinggi adalah
sepuluh malaikat," demikian
jelas gurunya. "Tapi ini
berat, kalau kamu ngga
berhasil cuma dua akibatnya,
akan gila atau mati. "
Namun Gatot sangat yakin
bahwa dirinya mampu
menguasai ilmu tersebut,
akhirnya sang guru pun
menurunkan ilmu tersebut.
Benar saja, Gatot sanggup
menguasainya dalam waktu
singkat.
Untuk membuktikan
kemampuan ilmu barunya,
Gatot pun mengajak
temannya untuk adu ilmu.
Temannya menggunakan
ilmunya hingga kesurupan
seperti macan dan berusaha
menyerangnya. Gatot hanya
duduk bersila dan merapal
mantra untuk menghadapi
serangan dari temannya itu.
"Ketika dia melompat, belum
sampai dia sudah terlempar
balik. Saya sempat tertegun
juga, akhirnya saya semakin
yakin dengan ilmu saya."
Namun dibalik
kedigdayaannya, Gatot tidak
pernah merasakan
kedamaian dan ketenangan
batin.
"Besok gua kalah ngga ya...?
Jadi seperti itu, tidak pernah
merasa damai. Ngga pernah
merasa cukup. Selain itu lagi
tenang-tenang tidur, tiba-
tiba ada yang dateng atau
ada yang lewat.. jadi saya
ngga pernah merasa damai.."
Hingga suatu hari, seorang
temannya seperti
merendahkan dirinya.
Temannya itu berkata bahwa
Roh yang di dalam dia lebih
besar dari pada roh yang
ada di dalam diri Gatot. Hal ini
membuat Gatot naik pitam.
"Sampai suatu ketika saya
bicara ke dia, 'Udahlah kita
adu ilmu saja.Gua pake ilmu
yang ada di dalam diri gua,
loe pake apa yang ada di
dalam diri loe lah
Blessing Family Centre Surabaya
ajar oleh orangtuanya
dengan keras dan tidak
takut berkelahi. Hal tersebut
membuatnya tumbuh menjadi
orang yang haus akan ilmu
kedigdayaan agar tidak
mudah dikalahkan lawan-
lawannya. Berguru kepada
dukun-dukun dan melakukan
berbagai ritualpun
dijalananinya.
Suatu saat Gatot bersama
beberapa orang temannya
menimba ilmu gaib dari
seorang dukun, "Kami waktu
itu mandi air kembang dan
melakukan prosesi untuk
menerima ilmu. Lalu satu
persatu kami dipanggil ke
suatu ruangan dimana guru
saya sudah ada disitu
dengan menyan dan
beberapa gelas air kembang,
kita kemudian dibacain
mantra, lalu kita disuruh
minum air putih tersebut
sampai habis. Karena kalau
tidak sampai habis, ilmu kita
tidak akan sempurna.
Pertama kami minum saya
bersemangat, tapi pas
sampai di mulut.. rasanya
seperti anyir."
Setelah itu Gatot dan teman-
temanya di beri kertas yang
berisi mantra untuk di
hafalkan. Semua itu dijalani
Gatot demi mendapatkan ilmu
gaib yang bernama
"Sembilan Siluman."
Tidak yakin dengan ilmu
tersebut, Gatot tidak dapat
menunggu lagi untuk
menjajal ilmu tersebut.
Tengah malam itu, Gatot
merapal mantra yang sudah
dihafalkannya, dan sesuatu
yang tidak pernah dilihatnya
muncul.
"Saya melihat rupa-rupa
siluman dating. Siluman
buaya, ular kemudian ada
macan. Lalu ada suatu sosok
tinggi besar, tapi terus
terang saya jujur waktu itu
saya takut dua hal,
kuntilanak sama pocong,
kalau ada itu saya kaget..."
demikian tutur Gatot sambil
tertawa mengenang masa itu.
"Tapi kalau bentuk yang
lain, seperti binatang, saya
merasa nyaman."
Gatot semakin meyakini
pentingnya ilmu kanuragan
ketika suatu hari dia
mencoba menolong seorang
temannya yang sedang
dipalak sekelompok preman.
"Temen saya dimintain duit,
saya datang trus berantem."
Gatot dikeroyok oleh para
preman itu, ia dipukuli
dengan kayu, besi, rantai
bahkan sepotong paving
blok di pukulkan pada
kepalanya hingga paving
blok itu pecah. Namun
hebatnya, Gatot tidak
mengalami luka-luka yang
cukup serius.
"Ketika saya pulang ke
rumah teman saya, pas mau
ganti baju, punggung
belakang saya merah-merah
namun tidak ada luka."
Tetapi Gatot tidak cukup
puas begitu saja dengan apa
yang dimilikinya.
"Guru saya pernah bilang,
'kamu juga bisa cari ilmu
kok.." Akhinya saya puasa
empat puluh hari, lalu di
tengah malam saya bangun,
saya keluar telanjang bulet.
Kemudian saya baca-baca
aja (mantra – red), lalu
kemudian suasana berubah.
Memang dateng (roh-roh)
saat itu."
Apa yang dilakukan Gatot
menarik perhatian roh-roh
gaib itu, bahkan benda-
benda keramat pun
mendatanginya. Suatu malam
saat sedang menuju
rumahnya, Gatot melihat
sebuah sinar jatuh dari
langit.
"Saya liat ada sinar
jatuh..syut.. saya kejar. Dan
ternyata itu sebilah keris.
Mungkin karena saya punya
pegangan itu, maka saya
bisa melihat hal-hal seperti
itu."
Tidak hanya itu, Gatot pun
melihat pemandangan-
pemandangan aneh
dirumahnya. Potongan-
potongan tubuh tiba-tiba
jatuh dari langit-langit
rumahnya, dan sepotong
kepala jatuh tidak terlalu
jauh dirinya.
"Matanya melihat ke saya...
Saat itu saya sedang
belajar, saya cuma melihat
sekilas lalu saya cuekin aja...
sudah biasa seperti itu. "
Tujuan hidupnya adalah
menjadi orang paling sakti di
seluruh dunia, hal itu
mendorongnya meminta sang
guru untuk menurunkan ilmu
paling sakti yang dimiliki
sang guru kepada dirinya.
"Ilmu paling tinggi adalah
sepuluh malaikat," demikian
jelas gurunya. "Tapi ini
berat, kalau kamu ngga
berhasil cuma dua akibatnya,
akan gila atau mati. "
Namun Gatot sangat yakin
bahwa dirinya mampu
menguasai ilmu tersebut,
akhirnya sang guru pun
menurunkan ilmu tersebut.
Benar saja, Gatot sanggup
menguasainya dalam waktu
singkat.
Untuk membuktikan
kemampuan ilmu barunya,
Gatot pun mengajak
temannya untuk adu ilmu.
Temannya menggunakan
ilmunya hingga kesurupan
seperti macan dan berusaha
menyerangnya. Gatot hanya
duduk bersila dan merapal
mantra untuk menghadapi
serangan dari temannya itu.
"Ketika dia melompat, belum
sampai dia sudah terlempar
balik. Saya sempat tertegun
juga, akhirnya saya semakin
yakin dengan ilmu saya."
Namun dibalik
kedigdayaannya, Gatot tidak
pernah merasakan
kedamaian dan ketenangan
batin.
"Besok gua kalah ngga ya...?
Jadi seperti itu, tidak pernah
merasa damai. Ngga pernah
merasa cukup. Selain itu lagi
tenang-tenang tidur, tiba-
tiba ada yang dateng atau
ada yang lewat.. jadi saya
ngga pernah merasa damai.."
Hingga suatu hari, seorang
temannya seperti
merendahkan dirinya.
Temannya itu berkata bahwa
Roh yang di dalam dia lebih
besar dari pada roh yang
ada di dalam diri Gatot. Hal ini
membuat Gatot naik pitam.
"Sampai suatu ketika saya
bicara ke dia, 'Udahlah kita
adu ilmu saja.Gua pake ilmu
yang ada di dalam diri gua,
loe pake apa yang ada di
dalam diri loe lah
Blessing Family Centre Surabaya
Handoko, Lepas dari Belenggu Kepahitan Terhadap Papanya (II)
Pada suatu hari ketika
Handoko sedang menyuci
pakaiannya, seseorang
menyuruh temannya untuk
menebang pohon pisang.
"Saya bilang jangan, nanti
biar saya saja yang tebang
karena kamu ga tahu tetapi
orang itu malah berkata,
'terusin, saya bela sampai
ke sorga.' Akhirnya pohon
pisang ini menimpa jemuran
saya dan jemuran itu patah.
Saya marah dan mengambil
celurit lalu saya ingin
membunuh dia. Celurit itu
sudah sempat menempel di
lehernya. Saya bilang, ' Coba
kamu ngomong lagi, saya
bela sampai ke sorga, putus
kepala kamu.' Karena dia
sudah tidak berani ngomong
akhirnya saya pukul dia dan
dia minta maaf," kenang
Handoko mengingat peristiwa
tersebut.
Waktu ternyata tidak
menyembuhkan dirinya
bahkan setelah empat tahun
lamanya dendam itu tetap
membara, apalagi ketika dia
menerima surat yang
mengingatkannya pada masa
lalunya yang kelam.
"Saya di Banyuwangi, papa
saya kirim sebuah surat
yang memberi tahu bahwa
dia sedang sakit. Saya tidak
mau pulang, saya sudah
tidak mau membalas sampai
beberapa kali sampai dia
bilang, 'Lu, anak keluar dari
batu, anak kurang ajar,
anak tidak tahu diri,' begitu
ditulis di suratnya itu. Tetapi
saya tidak mau tahu, biar
saja kalau mau mati, mati
saja," ungkapnya.
Namun hatinya pun luluh,
saat kerabatnya
mengabarkan bahwa
ayahnya sekarat. Handoko
akhirnya pulang dan
menemui keluarganya. Namun
setelah kedatangannya, tak
lama berselang ayahnya
dipanggil yang maha kuasa.
Setelah pemakaman
papanya, Handoko berpikir
bahwa semuanya sudah
selesai mengenai sakit
hatinya dan dendamnya
kepada papa.
"Ternyata saya merasakan
itu belum selesai setelah ada
teman saya yang mengajak
saya ke satu ibadah. Pada
saat itu, pembicara itu
mengundang mereka yang
sakit hati, yang mengalami
kepahitan sama orang tua
supaya maju ke depan. Dan
saya maju ke depan. Namun
saat didoakan, saya tidak
dapat mengampuni. Saya
melihat seperti film yang
diputar mengenai kehidupan
saya, masa lalu saya.
Peristiwa dicaci, dimaki,
dipukuli, dihina, dikatai 'lebih
baik gua ngasih makan
anjing dari pada ngasih
makan lu.' Itu sangat
menyakitkan. Saat itu saya
tidak bisa melupakannya.
Tetapi pada waktu itu saya
dipaksa untuk mengampuni.
Saya tersungkur, dan
teriak-teriak bahwa saya
tidak akan mengampuni,
saya tetap tidak bisa," kata
Handoko.
Pada saat itu, ada satu
bapak tinggi besar datang
dan memeluk Handoko dan
mengatakan bahwa dia
berharga dimata Tuhan dan
Tuhan mengasihinya.
"Saat itu seperti Tuhan
sendiri yang memeluk tubuh
saya dan ada rasa
kehangatan di dalam pelukan
itu. Saat itu pembina saya
membimbing supaya saya
menyebutkan nama papa
saya dan mengampuni dia.
Pada saat saya mengatakan,
'Papa, saya mengampuni
papa, apa yang papa buat
selama ini terhadap saya,
saya mengampuni papa.'
Disitu saya rasakan ada
satu pelukan kasih sayang
yang luar biasa seperti
Tuhan sendiri yang memeluk
saya dan hati saya benar-
benar merasa plong, semua
masalah itu memang sudah
hilang."
Kini Handoko telah dipulihkan
dari kepahitan yang selama
ini membelenggu jiwanya.
"Saya mengucap syukur
kepada Tuhan Yesus. Ketika
Tuhan memulihkan hidup
saya dan saya mau belajar
mempraktekkan apa arti
kasih dan pengampunan itu
dalam hidup saya. Dengan
mengampuni, saya
mendapatkan kasih,
sukacita, dan damai
sejahtera dari Tuhan Yesus.
Dan itu yang sudah saya
rasakan sekarang. Kalau
saya tidak mengampuni,
pasti saya menyimpan
kepahitan itu mungkin sampai
saya mati, saya tidak tahu
seperti apa hidup saya. Tapi
setelah saya mengampuni,
sukacita saya dapatkan
karena pengampunan itu
benar-benar yang
membebaskan hidup saya
dan kasih Tuhan itu berlaku
bagi orang-orang yang
mengampuni." (Kisah ini
sudah ditayangkan 27
Mei 2010 dalam acara Solusi
Life di O Channel).
Sumber Kesaksian :
Handoko
Blessing Family Centre Surabaya
Handoko sedang menyuci
pakaiannya, seseorang
menyuruh temannya untuk
menebang pohon pisang.
"Saya bilang jangan, nanti
biar saya saja yang tebang
karena kamu ga tahu tetapi
orang itu malah berkata,
'terusin, saya bela sampai
ke sorga.' Akhirnya pohon
pisang ini menimpa jemuran
saya dan jemuran itu patah.
Saya marah dan mengambil
celurit lalu saya ingin
membunuh dia. Celurit itu
sudah sempat menempel di
lehernya. Saya bilang, ' Coba
kamu ngomong lagi, saya
bela sampai ke sorga, putus
kepala kamu.' Karena dia
sudah tidak berani ngomong
akhirnya saya pukul dia dan
dia minta maaf," kenang
Handoko mengingat peristiwa
tersebut.
Waktu ternyata tidak
menyembuhkan dirinya
bahkan setelah empat tahun
lamanya dendam itu tetap
membara, apalagi ketika dia
menerima surat yang
mengingatkannya pada masa
lalunya yang kelam.
"Saya di Banyuwangi, papa
saya kirim sebuah surat
yang memberi tahu bahwa
dia sedang sakit. Saya tidak
mau pulang, saya sudah
tidak mau membalas sampai
beberapa kali sampai dia
bilang, 'Lu, anak keluar dari
batu, anak kurang ajar,
anak tidak tahu diri,' begitu
ditulis di suratnya itu. Tetapi
saya tidak mau tahu, biar
saja kalau mau mati, mati
saja," ungkapnya.
Namun hatinya pun luluh,
saat kerabatnya
mengabarkan bahwa
ayahnya sekarat. Handoko
akhirnya pulang dan
menemui keluarganya. Namun
setelah kedatangannya, tak
lama berselang ayahnya
dipanggil yang maha kuasa.
Setelah pemakaman
papanya, Handoko berpikir
bahwa semuanya sudah
selesai mengenai sakit
hatinya dan dendamnya
kepada papa.
"Ternyata saya merasakan
itu belum selesai setelah ada
teman saya yang mengajak
saya ke satu ibadah. Pada
saat itu, pembicara itu
mengundang mereka yang
sakit hati, yang mengalami
kepahitan sama orang tua
supaya maju ke depan. Dan
saya maju ke depan. Namun
saat didoakan, saya tidak
dapat mengampuni. Saya
melihat seperti film yang
diputar mengenai kehidupan
saya, masa lalu saya.
Peristiwa dicaci, dimaki,
dipukuli, dihina, dikatai 'lebih
baik gua ngasih makan
anjing dari pada ngasih
makan lu.' Itu sangat
menyakitkan. Saat itu saya
tidak bisa melupakannya.
Tetapi pada waktu itu saya
dipaksa untuk mengampuni.
Saya tersungkur, dan
teriak-teriak bahwa saya
tidak akan mengampuni,
saya tetap tidak bisa," kata
Handoko.
Pada saat itu, ada satu
bapak tinggi besar datang
dan memeluk Handoko dan
mengatakan bahwa dia
berharga dimata Tuhan dan
Tuhan mengasihinya.
"Saat itu seperti Tuhan
sendiri yang memeluk tubuh
saya dan ada rasa
kehangatan di dalam pelukan
itu. Saat itu pembina saya
membimbing supaya saya
menyebutkan nama papa
saya dan mengampuni dia.
Pada saat saya mengatakan,
'Papa, saya mengampuni
papa, apa yang papa buat
selama ini terhadap saya,
saya mengampuni papa.'
Disitu saya rasakan ada
satu pelukan kasih sayang
yang luar biasa seperti
Tuhan sendiri yang memeluk
saya dan hati saya benar-
benar merasa plong, semua
masalah itu memang sudah
hilang."
Kini Handoko telah dipulihkan
dari kepahitan yang selama
ini membelenggu jiwanya.
"Saya mengucap syukur
kepada Tuhan Yesus. Ketika
Tuhan memulihkan hidup
saya dan saya mau belajar
mempraktekkan apa arti
kasih dan pengampunan itu
dalam hidup saya. Dengan
mengampuni, saya
mendapatkan kasih,
sukacita, dan damai
sejahtera dari Tuhan Yesus.
Dan itu yang sudah saya
rasakan sekarang. Kalau
saya tidak mengampuni,
pasti saya menyimpan
kepahitan itu mungkin sampai
saya mati, saya tidak tahu
seperti apa hidup saya. Tapi
setelah saya mengampuni,
sukacita saya dapatkan
karena pengampunan itu
benar-benar yang
membebaskan hidup saya
dan kasih Tuhan itu berlaku
bagi orang-orang yang
mengampuni." (Kisah ini
sudah ditayangkan 27
Mei 2010 dalam acara Solusi
Life di O Channel).
Sumber Kesaksian :
Handoko
Blessing Family Centre Surabaya
Handoko, Lepas dari Belenggu Kepahitan Terhadap Papanya (I)
Sejak kecil, Handoko harus
melihat berbagai perlakuan
kasar dari papanya
terhadap mamanya hanya
karena urusan sepele.
"Kalau papa makan, dia
selalu minta diladeni. Jika
ada sesuatu yang
ketinggalan seperti air minum
belum diisi, dia langsung
gebrak meja dan ngomel-
ngomel. Kalau papa marah,
pasti pukul mama sambil
berkata kasar, 'Dasar
perempuan bego, kenapa
airnya belum diisi? Dasar
tolol mending gua kawin lagi,
cari bini lagi yang lebih
pintar dari lu. Lebih baik lu
jadi pelacur saja,'" ungkap
Handoko di awal
kesaksiannya.
Suatu hari papanya sedang
ambil sepatu. Karena
sepatunya belum disemir,
papanya marah dan memukul
mamanya dengan sepatu itu.
Hal seperti ini sering terjadi,
namun Handoko hanya diam
dan melihat saja karena dia
juga tidak bisa membela
mamanya. Sampai suatu saat
tanpa Handoko sadari ketika
dia pulang dari sekolah dan
ingin makan, tiba-tiba
papanya muncul dan
bertanya dia dari mana.
"Saya bilang habis pulang
main sama temen. Pada saat
itu papa marah dan berkata,
'Lebih baik gua kasih makan
anjing daripada ngasih
makan lu.' Sempat mama juga
mau bela saya dan mama
dipukul. Saat itu, saya
merasakan sakit sekali
dalam hati saya," ungkap
Handoko.
Bukan hanya itu, suatu hari,
di rumah tidak ada air dan
papanya bertanya kepada
Handoko kenapa belum ambil
air. Tetapi tanpa menunggu
jawaban, papanya langsung
memukul Handoko dengan
kayu yang biasa dipakai
untuk pikulan air.
"Begitu kejam saya dipukul
seperti memukul binatang.
Tidak dihargai sama sekali,
apa saja pasti kena dipukul,
di kepala, di kaki,"
ungkapnya.
Ketika mamanya ingin
membantu Handoko, papanya
justru memukul sehingga
waktu itu mamanya tidak bisa
berbuat apa-apa. Baru
setelah selesai Handoko
dipukuli, mamanya mendekat
dan menyuruh Handoko
untuk cepat pergi mencari
air. Handoko pun segera
pergi meskipun dalam
keadaan pincang karena
kakinya terasa sakit.
"Akhirnya saya berhenti di
rumah orang, saya rasakan
sakit yang luar biasa dan
saya sempat menangis. Cuma
kekerasan, cacian, hinaan
dan pukulan yang saya
rasakan setiap hari. Saya
tidak pernah dapatkan figur
seorang bapak yang baik di
saat saya membutuhkan,"
katanya.
Peristiwa itu begitu
membekas dalam hati
Handoko sehingga dia
menyimpan luka yang sangat
mendalam. Handoko memiliki
sebuah dendam yang luar
biasa, pada suatu saat dia
ingin bunuh papanya. Saat
dia beranjak dewasa,
kebencian Handoko pun
memuncak. Suatu malam, dia
pulang agak larut malam dan
mamanya membukakan pintu
untuknya. Ketika papanya
melihat hal itu, papanya
pukul mamanya
menggunakan senter,
sekenanya di kepala dan
badannya. Handoko mencoba
membela mamanya namun
papanya tidak berhenti
memukul. Handoko pun marah
dan berlari ke dapur untuk
mengambil pisau.
"Dia dorong papa, papa
jatuh ke tempat duduk. Dia
bilang, 'Saya bunuh papa,
lebih baik papa mati, saya ga
punya papa.' Saya sama
mama menjerit, saya bilang, '
Jangan Han, itu papa kita,'"
kisah kakak Handoko,
Susilowati.
"Biar jahat bagaimanapun,
itu bapakmu. Saya ga boleh,"
tambah mama Handoko, Ibu
Liana.
Kekejaman papanya seolah
tak pernah berhenti, bahkan
saat dia dewasa sebuah
kenyataan pahit harus dia
terima.
"Saya ikut cicik saya ibadah,
papa saya mengetahui
semuanya itu dan papa saya
marah-marah. Lantas saya
diusir. Pada waktu itu papa
belum mengenal Tuhan. Baju
saya dibuang dan bilang, 'Lu
keluar dari rumah ini, lu ga
usah tidur di sini, ga usah
makan di sini," ungkap
Handoko.
Akhirnya Handoko pun
keluar dari rumah karena
pikirnya di rumah pun dia
tidak merasakan enak, yang
ada cuma cacian makian,
buat apa dia di rumah, di
luar bisa lebih bebas. Tetapi
malam itu Handoko tidak tahu
kemana dia akan melangkah,
ia pun menjalani hidupnya
dengan tujuan yang tidak
pasti. Handoko harus tidur di
emperan rumah orang.
"Waktu saya diusir, saya
minta makan sama mama
saya melalui dapur.
Beberapa hari itu tidak
ketahuan dan akhirnya
ketahuan sama papa, mama
dipukul," kenangnya.
Akhirnya dengan berat hati,
Handoko mengambil
keputusan untuk kembali lagi
ke rumah. Namun tidak
sampai di situ, sang kakak
pun tidak luput dari
perlakuan kasar sang papa.
"Waktu itu papa buang diary
saya, sempat saya mau
dorong papa. Saya pikir
kalau saya tetap tinggal
sama orang tua, ga ada
damai di hati saya. Saya
putuskan saya pergi dulu
dari rumah, saya ngontrak.
Papa sempat bilang, 'O,
kamu mau bebas, kamu
ngontrak itu mau bebas.
Pergi, entah kamu mau jadi
perempuan ga bener, entah
jadi gelandangan.' Saya
hanya diam saja, cuma saya
bilang mama, 'Ma, saya
ngontrak bukannya mau cari
kebebasan tetapi saya
menghindari kebencian saya
terhadap papa," ungkap
Susilowati, kakak Handoko.
Tak lama berselang Handoko
pun mengikuti jejak
kakaknya, ia meninggalkan
Jakarta dan bekerja di
Banyuwangi, Jawa Timur.
Namun Handoko masih
membawa dan menyimpan
dendam serta bayang-
bayang kekerasan dari sang
ayah.
Blessing Family Centre Surabaya
melihat berbagai perlakuan
kasar dari papanya
terhadap mamanya hanya
karena urusan sepele.
"Kalau papa makan, dia
selalu minta diladeni. Jika
ada sesuatu yang
ketinggalan seperti air minum
belum diisi, dia langsung
gebrak meja dan ngomel-
ngomel. Kalau papa marah,
pasti pukul mama sambil
berkata kasar, 'Dasar
perempuan bego, kenapa
airnya belum diisi? Dasar
tolol mending gua kawin lagi,
cari bini lagi yang lebih
pintar dari lu. Lebih baik lu
jadi pelacur saja,'" ungkap
Handoko di awal
kesaksiannya.
Suatu hari papanya sedang
ambil sepatu. Karena
sepatunya belum disemir,
papanya marah dan memukul
mamanya dengan sepatu itu.
Hal seperti ini sering terjadi,
namun Handoko hanya diam
dan melihat saja karena dia
juga tidak bisa membela
mamanya. Sampai suatu saat
tanpa Handoko sadari ketika
dia pulang dari sekolah dan
ingin makan, tiba-tiba
papanya muncul dan
bertanya dia dari mana.
"Saya bilang habis pulang
main sama temen. Pada saat
itu papa marah dan berkata,
'Lebih baik gua kasih makan
anjing daripada ngasih
makan lu.' Sempat mama juga
mau bela saya dan mama
dipukul. Saat itu, saya
merasakan sakit sekali
dalam hati saya," ungkap
Handoko.
Bukan hanya itu, suatu hari,
di rumah tidak ada air dan
papanya bertanya kepada
Handoko kenapa belum ambil
air. Tetapi tanpa menunggu
jawaban, papanya langsung
memukul Handoko dengan
kayu yang biasa dipakai
untuk pikulan air.
"Begitu kejam saya dipukul
seperti memukul binatang.
Tidak dihargai sama sekali,
apa saja pasti kena dipukul,
di kepala, di kaki,"
ungkapnya.
Ketika mamanya ingin
membantu Handoko, papanya
justru memukul sehingga
waktu itu mamanya tidak bisa
berbuat apa-apa. Baru
setelah selesai Handoko
dipukuli, mamanya mendekat
dan menyuruh Handoko
untuk cepat pergi mencari
air. Handoko pun segera
pergi meskipun dalam
keadaan pincang karena
kakinya terasa sakit.
"Akhirnya saya berhenti di
rumah orang, saya rasakan
sakit yang luar biasa dan
saya sempat menangis. Cuma
kekerasan, cacian, hinaan
dan pukulan yang saya
rasakan setiap hari. Saya
tidak pernah dapatkan figur
seorang bapak yang baik di
saat saya membutuhkan,"
katanya.
Peristiwa itu begitu
membekas dalam hati
Handoko sehingga dia
menyimpan luka yang sangat
mendalam. Handoko memiliki
sebuah dendam yang luar
biasa, pada suatu saat dia
ingin bunuh papanya. Saat
dia beranjak dewasa,
kebencian Handoko pun
memuncak. Suatu malam, dia
pulang agak larut malam dan
mamanya membukakan pintu
untuknya. Ketika papanya
melihat hal itu, papanya
pukul mamanya
menggunakan senter,
sekenanya di kepala dan
badannya. Handoko mencoba
membela mamanya namun
papanya tidak berhenti
memukul. Handoko pun marah
dan berlari ke dapur untuk
mengambil pisau.
"Dia dorong papa, papa
jatuh ke tempat duduk. Dia
bilang, 'Saya bunuh papa,
lebih baik papa mati, saya ga
punya papa.' Saya sama
mama menjerit, saya bilang, '
Jangan Han, itu papa kita,'"
kisah kakak Handoko,
Susilowati.
"Biar jahat bagaimanapun,
itu bapakmu. Saya ga boleh,"
tambah mama Handoko, Ibu
Liana.
Kekejaman papanya seolah
tak pernah berhenti, bahkan
saat dia dewasa sebuah
kenyataan pahit harus dia
terima.
"Saya ikut cicik saya ibadah,
papa saya mengetahui
semuanya itu dan papa saya
marah-marah. Lantas saya
diusir. Pada waktu itu papa
belum mengenal Tuhan. Baju
saya dibuang dan bilang, 'Lu
keluar dari rumah ini, lu ga
usah tidur di sini, ga usah
makan di sini," ungkap
Handoko.
Akhirnya Handoko pun
keluar dari rumah karena
pikirnya di rumah pun dia
tidak merasakan enak, yang
ada cuma cacian makian,
buat apa dia di rumah, di
luar bisa lebih bebas. Tetapi
malam itu Handoko tidak tahu
kemana dia akan melangkah,
ia pun menjalani hidupnya
dengan tujuan yang tidak
pasti. Handoko harus tidur di
emperan rumah orang.
"Waktu saya diusir, saya
minta makan sama mama
saya melalui dapur.
Beberapa hari itu tidak
ketahuan dan akhirnya
ketahuan sama papa, mama
dipukul," kenangnya.
Akhirnya dengan berat hati,
Handoko mengambil
keputusan untuk kembali lagi
ke rumah. Namun tidak
sampai di situ, sang kakak
pun tidak luput dari
perlakuan kasar sang papa.
"Waktu itu papa buang diary
saya, sempat saya mau
dorong papa. Saya pikir
kalau saya tetap tinggal
sama orang tua, ga ada
damai di hati saya. Saya
putuskan saya pergi dulu
dari rumah, saya ngontrak.
Papa sempat bilang, 'O,
kamu mau bebas, kamu
ngontrak itu mau bebas.
Pergi, entah kamu mau jadi
perempuan ga bener, entah
jadi gelandangan.' Saya
hanya diam saja, cuma saya
bilang mama, 'Ma, saya
ngontrak bukannya mau cari
kebebasan tetapi saya
menghindari kebencian saya
terhadap papa," ungkap
Susilowati, kakak Handoko.
Tak lama berselang Handoko
pun mengikuti jejak
kakaknya, ia meninggalkan
Jakarta dan bekerja di
Banyuwangi, Jawa Timur.
Namun Handoko masih
membawa dan menyimpan
dendam serta bayang-
bayang kekerasan dari sang
ayah.
Blessing Family Centre Surabaya
" DI JANJIKAN MENJADI KEPALA & BUKAN EKOR" (Kejadian 26:1-25)
Janji Tuhan untuk orang percaya adalah menjadi kepala dan
bukan ekor dan tetap naik bukan turun (Ulangan 28:13). Janji
Tuhan ini tidak terpengaruh dengan kondisi apapun yang sedang
terjadi di dunia bahkan dalam masa krisis sekalipun.
Kita akan belajar dari hidup Ishak untuk mempunyai alasan bah-
wa janji Tuhan itu masih dapat terjadi dalam hidup kita sebagai orang percaya.
1. Karena kita mempunyai Tuhan yang hidup/berbicara. (ay 2 )
Pernah saya bahas bahwa kita bisa mendengar suara Tuhan, dengan kata lain bahwa kita harus menyadari bahwa Tuhan kita hidup dan berbicara,Ia bukan Tuhan yang mati dan diam dan tidak menolong tetapi sebaliknya,Dia rindu kita punya komunikasi denganNYA tetapi yang seringkali menjadi masalahnya adalah alasan-alasan kita seperti sibuk,tidak ada waktu, bahkan malas untuk sediakan waktu mendengar Tuhan berbicara.
2. Karena kita mempunyai Tuhan yang mengingat dan menepati janji. (ay 3,4)
Di dalam hidup ini seringkali manusia berjanji kepada kita tetapi tidak ditepati. Manusia bisa tidak dapat dipercaya tetapi Tuhan kita adalah Pribadi yang dapat dipercayai karena bukan hanya ingat,tapi
Dia juga menepati janji-janji FirmanNYA. Jangan membiarkan kekecewaanmu karena pernah dijanjikan sesuatu oleh seseorang tapi tidak ditepati, membuat kamu berpikir bahwa Tuhan juga sama dengan manusia. Ishak lagi mengalami krisis karena sedang terjadi kelaparan,secara logis dia bisa kecewa dengan Tuhan karena apa? karena Ishak tahu bahwa dirinya adalah anak perjanjian dari TUHAN kepada Abraham, dan pasti sang ayah selalu menceritakan begitu luar biasanya TUHAN yang mereka sembah, yang pasti selalu menyediakan apa yang dibutuhkan ( bukankah Ishak pernah mengalaminya saat ia hendak dikorbankan ayahnya, Tuhan menyediakan domba pengganti untuk dirinya), tetapi kenapa sekarang ia sendiri mengalami kekurangan, kelaparan dsbnya, ia belajar untuk tidak menjadi kecewa, walau hampir dia lari ke Mesir ( lambang dari kehidupan duniawi) ia tetap mau mendengar saat Tuhan mengingatkan janjiNya kepada Abraham dan ia mau mempercayaiNya bahwa Tuhan pasti menepati janjiNya.
3. Karena kita mempunyai Tuhan yang senang memberkati, dan melipatgandakan
kita. (ay 4, Ul 28:11-12, Yoh 10:10)
Kita harus mengerti benar bahwa bukan hanya diberkati tetapi melimpahi atau melipatgandakan berkat untuk kita adalah sifat Tuhan.Saya pernah dengar kotbah seorang Pendeta yang mengatakan bahwa bahasa asli dari kata berkat itu memiliki pengertian " bahwa kita dikejar sampai jatuh" bukan jatuh dalam dosa, melainkan kita tidak kuat lagi menerimaNya karena begitu kuat dan melimpahnya berkat dari Tuhan maka itu karena melimpahnya berkat Tuhan adalah seharusnya kita mengucap syukur senantiasa kepada Dia.
4. Karena kita mempunyai Tuhan yang mengatur segala sesuatu menjadi baik.(ay 7-11, Roma 8 : 28)
Ishak sempat berbohong tetapi waktu ia bertobat pada akhirnya ia dan istri mendapat jaminan keamanan dari Raja Abimelekh(ay 11). Seorang yang sukses bukanlah orang yang tidak pernah gagal,tapi adalah orang yang tidak pernah berhenti untuk maju. Jika kegagalan itu datang dari dosa minta ampun kepada Tuhan, Dia sanggup mengubah kutuk menjadi berkat, Raja Abimelekh yang sudah dibohongi Ishak akhirnya berbalik menjadi baik kepada Ishak dan keluarga.
Besok ada 3 hal lagi yang saya ingin bagikan kepada pembaca, supaya tetap mengerti dan menerima kenyataan bahwa sebagai orang percaya kita ditetapkan menjadi kepala dan bukan ekor dan tetap naik dan bukan turun.
In His Grace
Blessing Family Centre Surabaya
bukan ekor dan tetap naik bukan turun (Ulangan 28:13). Janji
Tuhan ini tidak terpengaruh dengan kondisi apapun yang sedang
terjadi di dunia bahkan dalam masa krisis sekalipun.
Kita akan belajar dari hidup Ishak untuk mempunyai alasan bah-
wa janji Tuhan itu masih dapat terjadi dalam hidup kita sebagai orang percaya.
1. Karena kita mempunyai Tuhan yang hidup/berbicara. (ay 2 )
Pernah saya bahas bahwa kita bisa mendengar suara Tuhan, dengan kata lain bahwa kita harus menyadari bahwa Tuhan kita hidup dan berbicara,Ia bukan Tuhan yang mati dan diam dan tidak menolong tetapi sebaliknya,Dia rindu kita punya komunikasi denganNYA tetapi yang seringkali menjadi masalahnya adalah alasan-alasan kita seperti sibuk,tidak ada waktu, bahkan malas untuk sediakan waktu mendengar Tuhan berbicara.
2. Karena kita mempunyai Tuhan yang mengingat dan menepati janji. (ay 3,4)
Di dalam hidup ini seringkali manusia berjanji kepada kita tetapi tidak ditepati. Manusia bisa tidak dapat dipercaya tetapi Tuhan kita adalah Pribadi yang dapat dipercayai karena bukan hanya ingat,tapi
Dia juga menepati janji-janji FirmanNYA. Jangan membiarkan kekecewaanmu karena pernah dijanjikan sesuatu oleh seseorang tapi tidak ditepati, membuat kamu berpikir bahwa Tuhan juga sama dengan manusia. Ishak lagi mengalami krisis karena sedang terjadi kelaparan,secara logis dia bisa kecewa dengan Tuhan karena apa? karena Ishak tahu bahwa dirinya adalah anak perjanjian dari TUHAN kepada Abraham, dan pasti sang ayah selalu menceritakan begitu luar biasanya TUHAN yang mereka sembah, yang pasti selalu menyediakan apa yang dibutuhkan ( bukankah Ishak pernah mengalaminya saat ia hendak dikorbankan ayahnya, Tuhan menyediakan domba pengganti untuk dirinya), tetapi kenapa sekarang ia sendiri mengalami kekurangan, kelaparan dsbnya, ia belajar untuk tidak menjadi kecewa, walau hampir dia lari ke Mesir ( lambang dari kehidupan duniawi) ia tetap mau mendengar saat Tuhan mengingatkan janjiNya kepada Abraham dan ia mau mempercayaiNya bahwa Tuhan pasti menepati janjiNya.
3. Karena kita mempunyai Tuhan yang senang memberkati, dan melipatgandakan
kita. (ay 4, Ul 28:11-12, Yoh 10:10)
Kita harus mengerti benar bahwa bukan hanya diberkati tetapi melimpahi atau melipatgandakan berkat untuk kita adalah sifat Tuhan.Saya pernah dengar kotbah seorang Pendeta yang mengatakan bahwa bahasa asli dari kata berkat itu memiliki pengertian " bahwa kita dikejar sampai jatuh" bukan jatuh dalam dosa, melainkan kita tidak kuat lagi menerimaNya karena begitu kuat dan melimpahnya berkat dari Tuhan maka itu karena melimpahnya berkat Tuhan adalah seharusnya kita mengucap syukur senantiasa kepada Dia.
4. Karena kita mempunyai Tuhan yang mengatur segala sesuatu menjadi baik.(ay 7-11, Roma 8 : 28)
Ishak sempat berbohong tetapi waktu ia bertobat pada akhirnya ia dan istri mendapat jaminan keamanan dari Raja Abimelekh(ay 11). Seorang yang sukses bukanlah orang yang tidak pernah gagal,tapi adalah orang yang tidak pernah berhenti untuk maju. Jika kegagalan itu datang dari dosa minta ampun kepada Tuhan, Dia sanggup mengubah kutuk menjadi berkat, Raja Abimelekh yang sudah dibohongi Ishak akhirnya berbalik menjadi baik kepada Ishak dan keluarga.
Besok ada 3 hal lagi yang saya ingin bagikan kepada pembaca, supaya tetap mengerti dan menerima kenyataan bahwa sebagai orang percaya kita ditetapkan menjadi kepala dan bukan ekor dan tetap naik dan bukan turun.
In His Grace
Blessing Family Centre Surabaya
ANUGERAH
Firman Tuhan
Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang didalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang.
Karena hanya terang berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran, dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.(Efesus 5:8-10).
Dalam bukunya "How to be Born Again", Billy Graham menceritakan tentang kejadian dimana dia dan istrinya akan diwawancarai dirumahnya untuk acara TV. Mereka mempersiapkan diri dan membersihkan rumahnya dengan sebaik mungkin. Mereka begitu senang melihat rumahnya bersih dan siap untuk acara televisi tersebut.
Ketika mereka melihat program wawancara di televisi itu mereka begitu kaget karena terlihat banyak debu, sarang laba-laba dll di ujung-ujung rumahnya yang tidak kelihatan dengan mata.Tetapi ketika terang lampu kamera menyorotnya, terlihatlah kotoran tersebut.
Demikian pula dengan kehidupan kita. Tidak peduli betapa bersihnya hidup kita, bila kita melihat diri kita dengan terang Firman Tuhan kita akan menemukan kekotoran dan ketidak sempurnaan kita. Oleh sebab itu kita perlu senantiasa hidup di dalam anugerah Tuhan.
@@@
Selamat pagi, selamat beribadah.
Tuhan memberkati kita semua.
Blessing Family Centre Surabaya
Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang didalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang.
Karena hanya terang berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran, dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.(Efesus 5:8-10).
Dalam bukunya "How to be Born Again", Billy Graham menceritakan tentang kejadian dimana dia dan istrinya akan diwawancarai dirumahnya untuk acara TV. Mereka mempersiapkan diri dan membersihkan rumahnya dengan sebaik mungkin. Mereka begitu senang melihat rumahnya bersih dan siap untuk acara televisi tersebut.
Ketika mereka melihat program wawancara di televisi itu mereka begitu kaget karena terlihat banyak debu, sarang laba-laba dll di ujung-ujung rumahnya yang tidak kelihatan dengan mata.Tetapi ketika terang lampu kamera menyorotnya, terlihatlah kotoran tersebut.
Demikian pula dengan kehidupan kita. Tidak peduli betapa bersihnya hidup kita, bila kita melihat diri kita dengan terang Firman Tuhan kita akan menemukan kekotoran dan ketidak sempurnaan kita. Oleh sebab itu kita perlu senantiasa hidup di dalam anugerah Tuhan.
@@@
Selamat pagi, selamat beribadah.
Tuhan memberkati kita semua.
Blessing Family Centre Surabaya
RESPONS MENYAMBUT KEHADIRAN TUHAN (By. Bpk.D.Refialy)
Dasar Firman Tuhan: Wahyu 3:20:
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku
Ada 5 hal penting tentang respons kita untuk memilih:
1. Allah menunggu kebebasan kita untuk memilih Dia atau menolak : Ingat kita mempunyai kehendak bebas untuk memilih. Bandingkan dengan kitab Yosua 24:15:
Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!
Pilihan untuk beribadah kepada Allah atau tidak ada pada kita.
2. Kita bebas untuk memilih berkat atau kutuk. Ulangan 28:1-2
BICARA TENTANG BERKAT:
28:1 "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.
28:2 Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:
BICARA TENTANG KUTUK:
Ulanagan: 28:15 "Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau
pilh yang mana berkat atau kutuk?
3.Kita bebas untuk memilih jalan yang lebar atau jalan yang sempit: memilih untu di jalan yang benar atau tidak di jalan yang benar.
4.Kita bebas untuk memilih surga atau neraka. 2 korintus 5:1:
5:1 Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
5.Kita bebas untuk memilih Tuhan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat atau menolakNya. Bandingkan Yohanes 3:16:
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal
Kisah Para Rasul 4:12:
4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.
Dua hal penting tentang pilihan kita kepada Tuhan:
1. Betapa penting posisi kia didalam Tuhan
2. Betapa berharganya kita di Dalam HadiratNya.
Kesimpulan: Marilah kita mempunyai sebuah Respons untuk menyambut Tuhan. Ijinkan Tuhan ada dalam segenap Hidup kita.
HORMAT: GKFI 2010
Blessing Family Centre Surabaya
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku
Ada 5 hal penting tentang respons kita untuk memilih:
1. Allah menunggu kebebasan kita untuk memilih Dia atau menolak : Ingat kita mempunyai kehendak bebas untuk memilih. Bandingkan dengan kitab Yosua 24:15:
Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!
Pilihan untuk beribadah kepada Allah atau tidak ada pada kita.
2. Kita bebas untuk memilih berkat atau kutuk. Ulangan 28:1-2
BICARA TENTANG BERKAT:
28:1 "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.
28:2 Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:
BICARA TENTANG KUTUK:
Ulanagan: 28:15 "Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau
pilh yang mana berkat atau kutuk?
3.Kita bebas untuk memilih jalan yang lebar atau jalan yang sempit: memilih untu di jalan yang benar atau tidak di jalan yang benar.
4.Kita bebas untuk memilih surga atau neraka. 2 korintus 5:1:
5:1 Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
5.Kita bebas untuk memilih Tuhan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat atau menolakNya. Bandingkan Yohanes 3:16:
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal
Kisah Para Rasul 4:12:
4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.
Dua hal penting tentang pilihan kita kepada Tuhan:
1. Betapa penting posisi kia didalam Tuhan
2. Betapa berharganya kita di Dalam HadiratNya.
Kesimpulan: Marilah kita mempunyai sebuah Respons untuk menyambut Tuhan. Ijinkan Tuhan ada dalam segenap Hidup kita.
HORMAT: GKFI 2010
Blessing Family Centre Surabaya
Sabtu, 29 Mei 2010
~~~ Aku Bebas ~~~
Yohanes 8:31-36
Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.- Yohanes 8:36
Tau nggak gimana caranya menjinakkan burung kakak tua? Nggak terlalu sulit kok. Ikatkan sebuah rantai di kaki kakak tua lalu biarkan dia bertengger pada sebatang besi. Di bulan-bulan pertama dia akan berusaha untuk terbang. Tapi pasti aja nggak bakalan bisa, soalnya kan kakinya dirantai. Beberapa waktu berikutnya dia nggak akan lagi berusaha untuk terbang. Dia bener-bener udah putus asa karena terlalu sering gagal saat berusaha terbang. Nah, sesudah itu barulah rantainya boleh dilepas. Tapi anehnya, meski udah nggak ada lagi rantai di kakinya, si kakak tua tetep aja nggak akan mencoba untuk terbang kemana-mana. Dia bener-bener udah menganggap dirinya nggak bisa terbang lagi.
Iblis juga sering pake trik itu lho untuk menipu kita. Saking lamanya kita dibelenggu dosa, kita bisa tertipu mengira diri kita selamanya nggak akan pernah bisa berubah. Meski Tuhan Yesus udah melepaskan belenggu kita, kita masih bersikap seolah-olah masih terbelenggu. Kita nggak sadar bahwa hidup kita udah dimerdekakan dari ikatan dosa.
Kalo demikian caranya, sia-sia aja kita ditebus oleh Kristus. Kemenangan atas dosa nggak pernah kita rasakan. Betapa konyolnya bila kita membiarkan hal itu terjadi. Kita terus hidup jatuh bangun di dalam dosa. Kita seperti nggak berdaya menolak godaan dosa. Padahal sebenernya udah nggak ada lagi yang membelenggu kita. Kita bisa 'terbang' freely!
Jangan lagi mau diboongin ama si Iblis. Tipuannya udah terbongkar. Kamu nggak perlu lagi mengira dirimu terbelenggu. Saat kita bertobat dan lahir baru, Tuhan udah membebaskan kita dari belenggu dosa! Iblis nggak bisa mengikat kita lagi. Pakailah senjata Firman Tuhan kalo Iblis mencoba membisikkan tipuannya lagi dalam pikiranmu! Makanya tiap hari isilah hati dan pikiranmu dengan Firman Tuhan. Kalo ketemu godaan dosa, lawanlah dengan kekuatan Roh Kudus maka kamu pasti menang.
(Sumber : Renungan Spirit)
Blessing Family Centre Surabaya
Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.- Yohanes 8:36
Tau nggak gimana caranya menjinakkan burung kakak tua? Nggak terlalu sulit kok. Ikatkan sebuah rantai di kaki kakak tua lalu biarkan dia bertengger pada sebatang besi. Di bulan-bulan pertama dia akan berusaha untuk terbang. Tapi pasti aja nggak bakalan bisa, soalnya kan kakinya dirantai. Beberapa waktu berikutnya dia nggak akan lagi berusaha untuk terbang. Dia bener-bener udah putus asa karena terlalu sering gagal saat berusaha terbang. Nah, sesudah itu barulah rantainya boleh dilepas. Tapi anehnya, meski udah nggak ada lagi rantai di kakinya, si kakak tua tetep aja nggak akan mencoba untuk terbang kemana-mana. Dia bener-bener udah menganggap dirinya nggak bisa terbang lagi.
Iblis juga sering pake trik itu lho untuk menipu kita. Saking lamanya kita dibelenggu dosa, kita bisa tertipu mengira diri kita selamanya nggak akan pernah bisa berubah. Meski Tuhan Yesus udah melepaskan belenggu kita, kita masih bersikap seolah-olah masih terbelenggu. Kita nggak sadar bahwa hidup kita udah dimerdekakan dari ikatan dosa.
Kalo demikian caranya, sia-sia aja kita ditebus oleh Kristus. Kemenangan atas dosa nggak pernah kita rasakan. Betapa konyolnya bila kita membiarkan hal itu terjadi. Kita terus hidup jatuh bangun di dalam dosa. Kita seperti nggak berdaya menolak godaan dosa. Padahal sebenernya udah nggak ada lagi yang membelenggu kita. Kita bisa 'terbang' freely!
Jangan lagi mau diboongin ama si Iblis. Tipuannya udah terbongkar. Kamu nggak perlu lagi mengira dirimu terbelenggu. Saat kita bertobat dan lahir baru, Tuhan udah membebaskan kita dari belenggu dosa! Iblis nggak bisa mengikat kita lagi. Pakailah senjata Firman Tuhan kalo Iblis mencoba membisikkan tipuannya lagi dalam pikiranmu! Makanya tiap hari isilah hati dan pikiranmu dengan Firman Tuhan. Kalo ketemu godaan dosa, lawanlah dengan kekuatan Roh Kudus maka kamu pasti menang.
(Sumber : Renungan Spirit)
Blessing Family Centre Surabaya
andalkan Tuhan
Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. yeremia 17: 5-8
Wah bahaya juga. dikatakan terkutuklah orang yg mengandalkan orang lain atau diri sendiri. saya rasa dari bacaan diatas sudah sangat jelas. betapa Tuhan menginginkan kita untuk mengandalkan Dia selalu. dalam ayat selanjutnya lebih seram lagi dikatakan tidak akan mengalami datangnya keadaan baik bila tidak mengandalkan Tuhan....huiiiii ngeri sekali.
mengapa sampai terkutuk ? karna dengan mengandalkan orang lain kita tidak percaya dengan Tuhan lagi.
yang baik adalah saat kita mengandalkan Tuhan, Tuhan akan menjamah orang lain untuk bekerja sama dengan kita. Tuhan mampu menjamah hati orang lain untuk menolong kita.
dan yang menarik adalah saat kita mengandalkan Tuhan hidup kita seperti pohon ditanam dan akarnya merambat ke tepi batang air. dan kata yang paling saya suka adalah TIDAK KUATIR AKAN TAHUN KERING
Saudaraku kita tahu firman Tuhan adalah Ia dan Amin. mari kita sama sama mempraktekkan firman Tuhan ini.
Doa: Bapa aku mau belajar mengandalkan Engkau dalam segala hal. dengan begitu Engkau akan melihat betapa aku sungguh tidak ada apa apa tanpa Engkau. dalam nama Yesus aku berdoa. amin
Blessing Family Centre Surabaya
Wah bahaya juga. dikatakan terkutuklah orang yg mengandalkan orang lain atau diri sendiri. saya rasa dari bacaan diatas sudah sangat jelas. betapa Tuhan menginginkan kita untuk mengandalkan Dia selalu. dalam ayat selanjutnya lebih seram lagi dikatakan tidak akan mengalami datangnya keadaan baik bila tidak mengandalkan Tuhan....huiiiii ngeri sekali.
mengapa sampai terkutuk ? karna dengan mengandalkan orang lain kita tidak percaya dengan Tuhan lagi.
yang baik adalah saat kita mengandalkan Tuhan, Tuhan akan menjamah orang lain untuk bekerja sama dengan kita. Tuhan mampu menjamah hati orang lain untuk menolong kita.
dan yang menarik adalah saat kita mengandalkan Tuhan hidup kita seperti pohon ditanam dan akarnya merambat ke tepi batang air. dan kata yang paling saya suka adalah TIDAK KUATIR AKAN TAHUN KERING
Saudaraku kita tahu firman Tuhan adalah Ia dan Amin. mari kita sama sama mempraktekkan firman Tuhan ini.
Doa: Bapa aku mau belajar mengandalkan Engkau dalam segala hal. dengan begitu Engkau akan melihat betapa aku sungguh tidak ada apa apa tanpa Engkau. dalam nama Yesus aku berdoa. amin
Blessing Family Centre Surabaya
TINGKATAN IMAN
Lukas 7:1-10 Nats Renungan : Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu" (Matius 9:29)
Apabila kita cermati dengan seksama dapat terlihat bahwa tidak semua orang Kristen melatih iman mereka sampai pada tingkatan yang sama. Ada orang yang berpikir bahwa masalah mereka terlalu sukar untuk diatasi Allah. Ada pula yang merasa yakin bahwa Allah itu Mahakuasa, tetapi mereka tidak yakin bahwa Dia akan melakukan yang terbaik bagi mereka. Selain itu, juga ada orang yang dengan yakin berkata, "Saya tahu apa yang dapat Allah lakukan, dan saya percaya bahwa Dia akan melakukan apa yang Dia janjikan." Sikap yang berbeda-beda ini, mulai dari macam orang yang menunjukkan iman yang lemah dan ragu-ragu sampai orang yang menunjukkan keyakinan diri yang teguh dalam mempercayai Allah bahwa Dia baik dan kata-kataNya dapat dipercayai. Jika kita meneliti pelayanan Yesus, kita akan melihat berbagai macam kadar iman orang-orang yang datang kepadaNya. Dia mengusir roh yang menyebabkan bisu dari seorang anak laki-laki yang ayahnya ragu-ragu (Markus 9:17-24). Dia menyembuhkan seorang penderita kusta yang tahu bahwa Dia dapat menyembuhkan tetapi tidak yakin bahwa Dia mau melakukannya (Markus 1:40-45). Dan Dia menyembuhkan hamba dari seorang perwira yang sangat yakin bahwa ia akan disembuhkan Yesus meskipun hanya melalui kata-kata yang ducapkankan Yesus dari jauh (Lukas 7:1-10). Contoh-contoh ini tidak mengajarkan bahwa Allah selalu menjawab berdasarkan kekuatan iman kita. Melainkan dalam kebijaksanaanNya Dia melayani berbagai orang dengan tingkat iman yang berbeda. Tujuan utamaNya adalah membimbing kita agar mempercayai Dia sepenuhnya, supaya kita mengetahui kesempurnaan persekutuan dengan Dia. Oleh karena keberadaan Yesus, Allah dapat mengubah iman dari yang terlemah sekalipun menjadi iman yang kuat. Mengenal keagungan Allah membuat iman kita bertumbuh semakin kuat. Tuhan Yesus memberkati.
Blessing Family Centre Surabaya
Apabila kita cermati dengan seksama dapat terlihat bahwa tidak semua orang Kristen melatih iman mereka sampai pada tingkatan yang sama. Ada orang yang berpikir bahwa masalah mereka terlalu sukar untuk diatasi Allah. Ada pula yang merasa yakin bahwa Allah itu Mahakuasa, tetapi mereka tidak yakin bahwa Dia akan melakukan yang terbaik bagi mereka. Selain itu, juga ada orang yang dengan yakin berkata, "Saya tahu apa yang dapat Allah lakukan, dan saya percaya bahwa Dia akan melakukan apa yang Dia janjikan." Sikap yang berbeda-beda ini, mulai dari macam orang yang menunjukkan iman yang lemah dan ragu-ragu sampai orang yang menunjukkan keyakinan diri yang teguh dalam mempercayai Allah bahwa Dia baik dan kata-kataNya dapat dipercayai. Jika kita meneliti pelayanan Yesus, kita akan melihat berbagai macam kadar iman orang-orang yang datang kepadaNya. Dia mengusir roh yang menyebabkan bisu dari seorang anak laki-laki yang ayahnya ragu-ragu (Markus 9:17-24). Dia menyembuhkan seorang penderita kusta yang tahu bahwa Dia dapat menyembuhkan tetapi tidak yakin bahwa Dia mau melakukannya (Markus 1:40-45). Dan Dia menyembuhkan hamba dari seorang perwira yang sangat yakin bahwa ia akan disembuhkan Yesus meskipun hanya melalui kata-kata yang ducapkankan Yesus dari jauh (Lukas 7:1-10). Contoh-contoh ini tidak mengajarkan bahwa Allah selalu menjawab berdasarkan kekuatan iman kita. Melainkan dalam kebijaksanaanNya Dia melayani berbagai orang dengan tingkat iman yang berbeda. Tujuan utamaNya adalah membimbing kita agar mempercayai Dia sepenuhnya, supaya kita mengetahui kesempurnaan persekutuan dengan Dia. Oleh karena keberadaan Yesus, Allah dapat mengubah iman dari yang terlemah sekalipun menjadi iman yang kuat. Mengenal keagungan Allah membuat iman kita bertumbuh semakin kuat. Tuhan Yesus memberkati.
Blessing Family Centre Surabaya
PULANG “… adikmu telah kembali..” (Lukas 15: 27)
Lukas 15: 11-32
Jadi teringat saat kecil, dengan teriakan ibu kita yang memanggil. Memanggil saat saya atau anda mungkin terlalu lama bemain2, keluyuran, hingga lupa pulang untuk mengerjakan PR (Pekerjaan Rumah) atau tugas2 rumah, atau istirahat tidur yang memang sudah jadi bagian kita. Teriakan ibu / mama kurang lebih seperti ini,"Nak.. pulang!" atau jika sebut nama kita, "Dodo… pulang!" he he..
Ada nada perintah namun bersamaan ajakan untuk pulang, kembali ke rumah tempat kita berteduh. Tempat saya dan anda dibesarkan. Tepatnya keluarga di mana kita dicintai dan mencintai, mengasihi dan dikasihi.
Di lain sisi, jauh di lubuk hati si anak / kita, wah sesungguhnya ada rasa diingat, dianggap dan tentu sekali lagi dikasihi oleh orangtua kita. Rindu untuk pulang, rindu untuk kembali.
Hal itulah juga yang dirasakan dalam pergumulan di hidup si bungsu, dalam kisah yang sudah sangat kita kenal: Perumpamaan tentang anak yang hilang. Setelah memaksa ayah kandungnya memberikan bagian yang memang haknya. Lalu memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Yang kemudian kita tentu tahu kelanjutannya, terjadi bencana kelaparan. Dan si anak bungsu-pun mulai melarat. Habis-habisan sampai dengan sangat terpaksa bekerja menjadi penjaga di peternakan babi!
Klimaks yang paling tragis adalah saat ia ingin mengisi perutnyadengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya.
Si ayah datang berlari-lari mengahmpiri saat dilihatnya anak bungsu datang kembali, pulang.
Bahkan dengan ekspilisit Alkitab mengisahkan peristiwa emosional itu,".. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia." (ayat 20)
Perhatikan kalimat, ".. lalu merangkul dan mencium dia (si anak hilang)"
Indah sekali…
Kuat sekali terasa kasih dan sayang yang sangat besar dari sang ayah untuk anaknya..!
Ya, Allah sangat sayang kpd saya dan anda!
Dia mengasihi kita.
Mengasihi dengan sangat rindu untuk kita mau dan berbuat, kembali pulang kepadaNya.
Penyanyi Nikita pernah menyanyikan lagu, yang sangat tepat mengena dgn refleksi kita ini, yang saya cuplik demikian, "pulanglah.. anakku.. Bapa rindu bertemu.. pulanglah hai anakku.. ada Kasih Bapa untukmu…"
Mari pulang teman2
Mari kembali.
Kembali kepada Allah.
Pulang kembali hidup dalam KasihNya
Kasih yang mau berkorban dan telah menyelamatkan
Jangan tunda, jangan tunggu!
Sekarang, kembali
Pulanglah..
Namun yang hilang atau terhilang, bukan hanya si bungsu!
Mengapa?
Karena si sulung pun terhilang!
Si anak sulung marah dan tidak mau kembali pulang, masuk ke dalam rumahnya. Saat diketahuinya, ayah mereka menerima si bungsu/ si anak hilang, tidak hanya dengan meberinya minum dan makan. Tetapi juga pakian yang terbaik, lalu membuat pesta syukur bahkan dengan khusus memotong anak lembu tambun sebagai hidangan pesta.
Ayat 28 bersabda,"Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk ("pulang" ke rumahnya).."
Lalu dengan cinta kasih yg bijak, sang ayah keluar menemui si sulung
Dan berbicara dgn sangat dalam makna,"engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu." (ayat 31).
Kalimat berikutnya (ayat terakhir, ayat 32) lebih hebat lagi..
Kalimat (baca: Firman) "terakhir" di perenungan kita ini..
"Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan di dapat kembali."
Mari pulang secara pribadi kembali kepada Tuhan.
Agar akhirnya kita dilayakkan mencari yg terhilang
Bahkan dimampukan mengajak orang lain kembali
Kembali dekat dengan Tuhan
Lebih dekat..
Bahkan kita semua bisa hidup dalam rangkulan dan cium Kasih.
Yang membawa sukacita bahagia
Karena kita tadinya..
Telah mati dan menjadi hidup
Telah hilang namun didapat kembali!
hmhaaaaaahhhhhh….
kita selamat!
Yuk balik kpd Tuhan dengan perbuatan nyata: Kembali kpd keluargamu, jemaat, umatmu, komunitasmu, saudara2 kita, teman2, tetangga, bahkan siapapun sesama kita yg lain..
Karena bukan hanya si "anak hilang" yg terhilang. Rupanya seseorang juga bisa hilang, walaupun ada di "rumah". Pulang, kembalilah mencintai, menyayangi, mengasihi.. membahagiakan lebih banyak orang2 yg ada di dekat kita.
Pulanglah, kembalilah!
Bergembiralah, bersukacitalah
Blessing Family Centre Surabaya
Jadi teringat saat kecil, dengan teriakan ibu kita yang memanggil. Memanggil saat saya atau anda mungkin terlalu lama bemain2, keluyuran, hingga lupa pulang untuk mengerjakan PR (Pekerjaan Rumah) atau tugas2 rumah, atau istirahat tidur yang memang sudah jadi bagian kita. Teriakan ibu / mama kurang lebih seperti ini,"Nak.. pulang!" atau jika sebut nama kita, "Dodo… pulang!" he he..
Ada nada perintah namun bersamaan ajakan untuk pulang, kembali ke rumah tempat kita berteduh. Tempat saya dan anda dibesarkan. Tepatnya keluarga di mana kita dicintai dan mencintai, mengasihi dan dikasihi.
Di lain sisi, jauh di lubuk hati si anak / kita, wah sesungguhnya ada rasa diingat, dianggap dan tentu sekali lagi dikasihi oleh orangtua kita. Rindu untuk pulang, rindu untuk kembali.
Hal itulah juga yang dirasakan dalam pergumulan di hidup si bungsu, dalam kisah yang sudah sangat kita kenal: Perumpamaan tentang anak yang hilang. Setelah memaksa ayah kandungnya memberikan bagian yang memang haknya. Lalu memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Yang kemudian kita tentu tahu kelanjutannya, terjadi bencana kelaparan. Dan si anak bungsu-pun mulai melarat. Habis-habisan sampai dengan sangat terpaksa bekerja menjadi penjaga di peternakan babi!
Klimaks yang paling tragis adalah saat ia ingin mengisi perutnyadengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya.
Si ayah datang berlari-lari mengahmpiri saat dilihatnya anak bungsu datang kembali, pulang.
Bahkan dengan ekspilisit Alkitab mengisahkan peristiwa emosional itu,".. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia." (ayat 20)
Perhatikan kalimat, ".. lalu merangkul dan mencium dia (si anak hilang)"
Indah sekali…
Kuat sekali terasa kasih dan sayang yang sangat besar dari sang ayah untuk anaknya..!
Ya, Allah sangat sayang kpd saya dan anda!
Dia mengasihi kita.
Mengasihi dengan sangat rindu untuk kita mau dan berbuat, kembali pulang kepadaNya.
Penyanyi Nikita pernah menyanyikan lagu, yang sangat tepat mengena dgn refleksi kita ini, yang saya cuplik demikian, "pulanglah.. anakku.. Bapa rindu bertemu.. pulanglah hai anakku.. ada Kasih Bapa untukmu…"
Mari pulang teman2
Mari kembali.
Kembali kepada Allah.
Pulang kembali hidup dalam KasihNya
Kasih yang mau berkorban dan telah menyelamatkan
Jangan tunda, jangan tunggu!
Sekarang, kembali
Pulanglah..
Namun yang hilang atau terhilang, bukan hanya si bungsu!
Mengapa?
Karena si sulung pun terhilang!
Si anak sulung marah dan tidak mau kembali pulang, masuk ke dalam rumahnya. Saat diketahuinya, ayah mereka menerima si bungsu/ si anak hilang, tidak hanya dengan meberinya minum dan makan. Tetapi juga pakian yang terbaik, lalu membuat pesta syukur bahkan dengan khusus memotong anak lembu tambun sebagai hidangan pesta.
Ayat 28 bersabda,"Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk ("pulang" ke rumahnya).."
Lalu dengan cinta kasih yg bijak, sang ayah keluar menemui si sulung
Dan berbicara dgn sangat dalam makna,"engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu." (ayat 31).
Kalimat berikutnya (ayat terakhir, ayat 32) lebih hebat lagi..
Kalimat (baca: Firman) "terakhir" di perenungan kita ini..
"Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan di dapat kembali."
Mari pulang secara pribadi kembali kepada Tuhan.
Agar akhirnya kita dilayakkan mencari yg terhilang
Bahkan dimampukan mengajak orang lain kembali
Kembali dekat dengan Tuhan
Lebih dekat..
Bahkan kita semua bisa hidup dalam rangkulan dan cium Kasih.
Yang membawa sukacita bahagia
Karena kita tadinya..
Telah mati dan menjadi hidup
Telah hilang namun didapat kembali!
hmhaaaaaahhhhhh….
kita selamat!
Yuk balik kpd Tuhan dengan perbuatan nyata: Kembali kpd keluargamu, jemaat, umatmu, komunitasmu, saudara2 kita, teman2, tetangga, bahkan siapapun sesama kita yg lain..
Karena bukan hanya si "anak hilang" yg terhilang. Rupanya seseorang juga bisa hilang, walaupun ada di "rumah". Pulang, kembalilah mencintai, menyayangi, mengasihi.. membahagiakan lebih banyak orang2 yg ada di dekat kita.
Pulanglah, kembalilah!
Bergembiralah, bersukacitalah
Blessing Family Centre Surabaya
>> MASIH BISAKAH AKU BERUBAH ?? <<
Tuhan, Bapa di sorga,
sudah jauh aku berada di jalan ini,
tanpa terasa sudah terbawa ke sini.
susah menoleh ke titik berangkat,
tahu-tahu sekarang sudah tersesat.
aku salah arah,
jalan ini memang jalan yang salah..
saat ini kebetulan aku merasa tenang,
karena itu aku berdoa.
atau barangkali aku cuma berpura-pura,
sebab sebetulnya aku terkoyak dalam rupa-rupa perasaan.
aku adalah ibarat nasi yang menjadi bubur,
segala sesuatu sudah menjadi terlanjur.
aku merasa gelisah,
ke manakah jalan ini menuju ?
kalau meneruskan jalan ini,
menjadi apa aku akhirnya nanti ?
sebaliknya, apa pula yang akan terjadi
kalau aku meninggalkan jalan ini ?
aku merasa bingung,
apakah yang harus aku lakukan ?
sampai kapan hidup ini terus begini ?
Tuhan mengetahui, aku sudah mencoba berhenti,
namun ternyata keterusan lagi.
apa hidup ini bisa berganti ?
aku merasa terisolasi.
banyak orang tidak mempercayai aku lagi,
termasuk orang-orang yang paling dekat.
bisa mengelabui orang lain aku anggap hebat,
namun sepandai-pandainya berdusta,
akhirnya aku ketahuan juga.
aku merasa di kejar-kejar.
hidupku ibarat berlari dan bersembunyi.
selalu aku mencari akal
untuk menutupi kenyataan.
kepada yang satu aku berkata begini,
kepada yang lain begitu.
aku merasa terbuang,
kawan lama meninggalkan pergi satu per satu,
yang tinggal hanya kawan yang belum tahu
atau yang menjadi udang di balik batu,
yaitu berbaik-baik untuk maksud terteentu.
aku merasa sedih.
orang-orang yang paling mengasihiku,
sering merasa kecewa padaku.
aku tahu cinta mereka murni,
dan Tuhan juga tahu sebetulnya aku mencintai mereka.
tetapi sekarang hubungan sudah rusak.
aku merasa terpuruk.
sebetulnya dulu aku tidak bermaksud buruk,
namun kebiasaan-kebiasaan terus menumpuk.
sekarang hidup jadi ruyam,
segala sesuatu jadi kelam.
aku merasa takut.
hari depan tidak menentu.
apakah arti hidup ?
di manakah letak arti hidupku ?
aku merasa geram.
mengapa aku pandai menaklukkan diri sendiri ?
mengapa aku membelenggu diri sendiri,
sehingga sekarang menjadi budak belenggu ini ?
aku merasa terpukul,
mengapa aku jadi begini ?
tetapi apa gunanya mempermasalahkan masa lalu,
dan mengkambinghitamkan orang lain ?
mana bisa kita lari dari tanggung jawab ?
aku merasa malu,
sudah berkali-kali aku menyalahgunakan
kebaikan hati orang lain,
dan menyalahgunakan pengampunan Tuhan.
aku mohon,
ampunilah dosaku.
tolonglah aku untuk mau berubah
secara berkesungguhan.
tolonglah aku untuk membulatkan tekad
dalam membuat pilihan dan mengambil keputusan.
sudah sering aku berputus asa,
namun sekarang aku ingin berpengharapan.
aku menaruh harap pada Tuhan,
berikanlah jalan keluar,
sediakanlah jalan yang benar.
aku ingin yakin,
bahwa sebetulnya aku mampu untuk berubah,
mampu memilih jalan yang lurus,
mampu memilih arah,
mampu memilih sebuah arti hidup.
Jesus,
bolehkah aku memegang tangan-Mu ?
maukah Tuhan memegang tanganku ?
sambil meluruskan jalan hidupku ??
Amin !!
Tangerang, 29 May 2010
Lion of Judah.
Blessing Family Centre Surabaya
sudah jauh aku berada di jalan ini,
tanpa terasa sudah terbawa ke sini.
susah menoleh ke titik berangkat,
tahu-tahu sekarang sudah tersesat.
aku salah arah,
jalan ini memang jalan yang salah..
saat ini kebetulan aku merasa tenang,
karena itu aku berdoa.
atau barangkali aku cuma berpura-pura,
sebab sebetulnya aku terkoyak dalam rupa-rupa perasaan.
aku adalah ibarat nasi yang menjadi bubur,
segala sesuatu sudah menjadi terlanjur.
aku merasa gelisah,
ke manakah jalan ini menuju ?
kalau meneruskan jalan ini,
menjadi apa aku akhirnya nanti ?
sebaliknya, apa pula yang akan terjadi
kalau aku meninggalkan jalan ini ?
aku merasa bingung,
apakah yang harus aku lakukan ?
sampai kapan hidup ini terus begini ?
Tuhan mengetahui, aku sudah mencoba berhenti,
namun ternyata keterusan lagi.
apa hidup ini bisa berganti ?
aku merasa terisolasi.
banyak orang tidak mempercayai aku lagi,
termasuk orang-orang yang paling dekat.
bisa mengelabui orang lain aku anggap hebat,
namun sepandai-pandainya berdusta,
akhirnya aku ketahuan juga.
aku merasa di kejar-kejar.
hidupku ibarat berlari dan bersembunyi.
selalu aku mencari akal
untuk menutupi kenyataan.
kepada yang satu aku berkata begini,
kepada yang lain begitu.
aku merasa terbuang,
kawan lama meninggalkan pergi satu per satu,
yang tinggal hanya kawan yang belum tahu
atau yang menjadi udang di balik batu,
yaitu berbaik-baik untuk maksud terteentu.
aku merasa sedih.
orang-orang yang paling mengasihiku,
sering merasa kecewa padaku.
aku tahu cinta mereka murni,
dan Tuhan juga tahu sebetulnya aku mencintai mereka.
tetapi sekarang hubungan sudah rusak.
aku merasa terpuruk.
sebetulnya dulu aku tidak bermaksud buruk,
namun kebiasaan-kebiasaan terus menumpuk.
sekarang hidup jadi ruyam,
segala sesuatu jadi kelam.
aku merasa takut.
hari depan tidak menentu.
apakah arti hidup ?
di manakah letak arti hidupku ?
aku merasa geram.
mengapa aku pandai menaklukkan diri sendiri ?
mengapa aku membelenggu diri sendiri,
sehingga sekarang menjadi budak belenggu ini ?
aku merasa terpukul,
mengapa aku jadi begini ?
tetapi apa gunanya mempermasalahkan masa lalu,
dan mengkambinghitamkan orang lain ?
mana bisa kita lari dari tanggung jawab ?
aku merasa malu,
sudah berkali-kali aku menyalahgunakan
kebaikan hati orang lain,
dan menyalahgunakan pengampunan Tuhan.
aku mohon,
ampunilah dosaku.
tolonglah aku untuk mau berubah
secara berkesungguhan.
tolonglah aku untuk membulatkan tekad
dalam membuat pilihan dan mengambil keputusan.
sudah sering aku berputus asa,
namun sekarang aku ingin berpengharapan.
aku menaruh harap pada Tuhan,
berikanlah jalan keluar,
sediakanlah jalan yang benar.
aku ingin yakin,
bahwa sebetulnya aku mampu untuk berubah,
mampu memilih jalan yang lurus,
mampu memilih arah,
mampu memilih sebuah arti hidup.
Jesus,
bolehkah aku memegang tangan-Mu ?
maukah Tuhan memegang tanganku ?
sambil meluruskan jalan hidupku ??
Amin !!
Tangerang, 29 May 2010
Lion of Judah.
Blessing Family Centre Surabaya
PINTU HATI
PINTU HATI
FIrman Tuhan
Lihat, Aku berdiri dimuka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakkan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia akan besama-sama dengan Aku. (Wahyu 3:20).
Pada tanggal 6 Juni,1981, pengantin baru Doug dan Sylvia Whitt diantar ke kamar hotelnya yang mewah, a bridal suite,pagi-pagi buta. Di dalam suit itu mereka melihat sebuah sofa, kursi dan meja, tetapi mereka tidak meliahat sebuah tempat tidur. Lalu mereka menemukan bahwa sofa itu bisa dibuka menjadi tempat tidur.Mereka tidur disitu dan bangun dengan punggung yang sakit.
Si suami pergi ke hotel reception dan marah-marah pada penerima tamu. Penerima tamu itu bertanya:"Apakah engkau membuka pintu di dalam ruangan tersebut?"
Doug kembali ke ruangan tersebut dan membuka sebuah pintu, yang mereka sangka adalah pintu closet. Di sana mereka melihat satu keranjang buah-buahan, coklat dan satu tempai tidur yang indah.
Seperti pengantin baru tersebut, kita perlu membuka "pintu" hati kita agar kita dapat menikmati keindahan kasih Tuhan dan suka cita yang Ia berikan.
@@@
Selamat pagi,
Tuhan berkati.
Blessing Family Centre Surabaya
FIrman Tuhan
Lihat, Aku berdiri dimuka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakkan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia akan besama-sama dengan Aku. (Wahyu 3:20).
Pada tanggal 6 Juni,1981, pengantin baru Doug dan Sylvia Whitt diantar ke kamar hotelnya yang mewah, a bridal suite,pagi-pagi buta. Di dalam suit itu mereka melihat sebuah sofa, kursi dan meja, tetapi mereka tidak meliahat sebuah tempat tidur. Lalu mereka menemukan bahwa sofa itu bisa dibuka menjadi tempat tidur.Mereka tidur disitu dan bangun dengan punggung yang sakit.
Si suami pergi ke hotel reception dan marah-marah pada penerima tamu. Penerima tamu itu bertanya:"Apakah engkau membuka pintu di dalam ruangan tersebut?"
Doug kembali ke ruangan tersebut dan membuka sebuah pintu, yang mereka sangka adalah pintu closet. Di sana mereka melihat satu keranjang buah-buahan, coklat dan satu tempai tidur yang indah.
Seperti pengantin baru tersebut, kita perlu membuka "pintu" hati kita agar kita dapat menikmati keindahan kasih Tuhan dan suka cita yang Ia berikan.
@@@
Selamat pagi,
Tuhan berkati.
Blessing Family Centre Surabaya
TAMBAHKANLAH KEMURAHAN-MU KEPADAKU, TUHAN:
Anda dan saya pantas mengalami kematian, tetapi karena Yesus, Bapa memberikan kemurahan kepada kita ketika kita menghampiri Dia dengan pertobatan yang rendah hati. Tepatnya berapa banyak kemurahan yang kita perlukan? Apakah kita dapat mengetahuinya, tetapi kita harus bergembira karena Tuhan mempunyai persediaan kemurahan yang tidak terbatas.
Melalui kemurahan Tuhan, Tuhan melihat siapa diri kita kelak, bukan siapa diri kita sekarang. Ketika Tuhan melihat kia, Dia melihat rencana ilahi di dalam kita.
Kemurahan Tuhan memberikan kita tempat yang layak dan berkenan KepadaNya, Kemurahan membawa kita mengerti akan sesuatu, terutama mengasihi Tuhan. Belajarlah dalam segala hal kepada Tuhan, mintalah kemurahanNya. Apa yang terjadi kalau kita memiliki Kemurahan:
1. Sikap Tenang dan sabar.
2. Sikap mengampuni dan membantu
3. Bersabar dalam segala hal.
Pikirkan ini.
HORMAT: GKFI
Blessing Family Centre Surabaya
Melalui kemurahan Tuhan, Tuhan melihat siapa diri kita kelak, bukan siapa diri kita sekarang. Ketika Tuhan melihat kia, Dia melihat rencana ilahi di dalam kita.
Kemurahan Tuhan memberikan kita tempat yang layak dan berkenan KepadaNya, Kemurahan membawa kita mengerti akan sesuatu, terutama mengasihi Tuhan. Belajarlah dalam segala hal kepada Tuhan, mintalah kemurahanNya. Apa yang terjadi kalau kita memiliki Kemurahan:
1. Sikap Tenang dan sabar.
2. Sikap mengampuni dan membantu
3. Bersabar dalam segala hal.
Pikirkan ini.
HORMAT: GKFI
Blessing Family Centre Surabaya
Jumat, 28 Mei 2010
Menjadi Indah: Dibentuk Oleh Tangan Tuhan(3)
Bejana yang dibentuk oleh tukang periuk akan digunakan untuk tujuan tertentu. Tukang periuk membentuk tanah liat sesuai dengan keinginannya. Jika dia membentuk tanah liat itu menjadi sebuah gelas, maka gelas itu digunakan untuk minum air. Jika dia membentuk tanah liat itu menjadi sebuah pot/vas, maka pot/vas tersebut digunakan untuk tempat tanaman. Jika dia membentuk tanah liat itu menjadi sebuah pajangan keramik, maka pajangan keramik itu akan digunakan untuk memperindah ruangan.
Semua pembentukan punya maksud dan tujuan spesifik.
Demikian juga dengan hidup kita. Tuhan mempunyai maksud dan tujuan spesifik membentuk hidup kita. Semuanya untuk kemuliaan nama Tuhan. Haleluya!
"Betapa kamu memutarbalikkan segala sesuatu! Apakah tanah liat dapat dianggap sama seperti tukang periuk, sehingga apa yang dibuat dapat berkata tentang yang membuatnya: "Bukan dia yang membuat aku"; dan apa yang dibentuk berkata tentang yang membentuknya: "Ia tidak tahu apa-apa"? " Yesaya 29:16
"Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"
Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?" Roma 9:20-21
Jbu all...
Source : Pelita HIdup
Blessing Family Centre Ministry
Semua pembentukan punya maksud dan tujuan spesifik.
Demikian juga dengan hidup kita. Tuhan mempunyai maksud dan tujuan spesifik membentuk hidup kita. Semuanya untuk kemuliaan nama Tuhan. Haleluya!
"Betapa kamu memutarbalikkan segala sesuatu! Apakah tanah liat dapat dianggap sama seperti tukang periuk, sehingga apa yang dibuat dapat berkata tentang yang membuatnya: "Bukan dia yang membuat aku"; dan apa yang dibentuk berkata tentang yang membentuknya: "Ia tidak tahu apa-apa"? " Yesaya 29:16
"Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"
Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?" Roma 9:20-21
Jbu all...
Source : Pelita HIdup
Blessing Family Centre Ministry
Menjadi Indah: Dibentuk Oleh Tangan Tuhan(2)
Langkah 4
Proses ini dilakukan untuk mengurangi kadar air yang dapat menyebabkan keretakan jika dipanaskan pada suhu yang tinggi. Proses dilakukan dengan membiarkan bejana pada suhu ruangan selama satu hari atau lebih dari satu minggu, tergantung ukuran dan bentuk.
Melalui proses ini kita akan merasa seakan-akan dibiarkan dan bahkan ditinggalkan oleh Tuhan. Hidup kita akan terasa kering dan tawar.
Tetapi melalui proses ini Tuhan mengajarkan kita untuk benar-benar hidup di dalam iman. Tuhan akan mengajarkan kita untuk hidup tidak berdasarkan perasaan, tetapi berdasarkan iman kepada Yesus.
Iman yang bukan berdasarkan kepada perasaan atau mood, tetapi iman yang tetap percaya bahwa dalam segala keadaan, dalam perasaan apapun, dalam kondisi terburuk sekalipun, Tuhan tetap pegang kendali atas hidup kita.
Langkah 5
Setelah itu dipanaskan pada suhu di atas 1000 derajat untuk memberi kekuatan sebelum proses berikutnya.
Setelah itu kita akan memasuki proses pemanasan. Tuhan akan mengijinkan kondisi yang membuat kita bergesekan satu sama lain, bahkan dengan orang-orang yang terdekat.
Proses ini akan membuat kita semakin kuat dan tangguh. Besi menajamkan besi, manusia menajamkan manusia. Jika kita dapat melalui proses ini, kita akan menjadi pribadi yang kuat dan tangguh, sehingga kita siap menghadapi berbagai masalah yang lebih besar lagi.
Tidak ada pelajaran yang lebih baik lagi dibandingkan dengan proses ini, untuk membuat kita siap dalam menjalankan tugas yang lebih besar lagi yang telah Tuhan sediakan bagi kita.
Langkah 6
Proses berikutnya adalah pendinginan bejana sebelum masuk ke proses berikutnya. Proses ini memerlukan waktu beberapa hari.
Setelah itu kita akan dibawa lagi masuk ke dalam proses pendinginan, di mana kita akan kembali merasa sendiri lagi. Kondisi ini akan mempersiapkan kita untuk memasuki tahap berikutnya yang lebih 'panas' lagi.
Melalui keadaan ini iman kita juga semakin dipertebal karena ujian-ujian yang ada akan membuat kita benar-benar dapat melihat bahwa Tuhan itu hidup, membuat kita semakin percaya kepada Tuhan bahkan dalam kondisi terburuk sekalipun.
Langkah 7
Proses berikutnya menambahkan bahan yang membuat bejana terlihat berkilau.
Setelah itu bejana dipanaskan kembali pada suhu di atas 1000 derajat, bahkan lebih panas dari sebelumnya, untuk memberi hasil sempurna pada proses terakhir ini.
Melalui proses ini Tuhan menambahkan kapasitas dan kemampuan dalam diri kita. Kita akan dibawa kembali dalam suatu kondisi yang memerlukan ekstra energi untuk dapat menyelesaikannya. Tanggung jawab yang semakin besar membawa terpaan badai yang semakin kuat juga.
Tetapi semakin panas kondisi yang kita hadapi, itu akan membuat kita semakin indah dan sempurna di hadapan Tuhan. Karakter kita semakin bercahaya dan hidup kita semakin menjadi terang bagi banyak orang.
Dan pada akhirnya kita menjadi alat yang berguna untuk menggenapi rencana Tuhan. Kita dapat melakukan tugas dan fungsi yang telah Tuhan tetapkan bagi hidup kita.
bersambung ke bagian 3
Blessing Family Centre Ministry
Proses ini dilakukan untuk mengurangi kadar air yang dapat menyebabkan keretakan jika dipanaskan pada suhu yang tinggi. Proses dilakukan dengan membiarkan bejana pada suhu ruangan selama satu hari atau lebih dari satu minggu, tergantung ukuran dan bentuk.
Melalui proses ini kita akan merasa seakan-akan dibiarkan dan bahkan ditinggalkan oleh Tuhan. Hidup kita akan terasa kering dan tawar.
Tetapi melalui proses ini Tuhan mengajarkan kita untuk benar-benar hidup di dalam iman. Tuhan akan mengajarkan kita untuk hidup tidak berdasarkan perasaan, tetapi berdasarkan iman kepada Yesus.
Iman yang bukan berdasarkan kepada perasaan atau mood, tetapi iman yang tetap percaya bahwa dalam segala keadaan, dalam perasaan apapun, dalam kondisi terburuk sekalipun, Tuhan tetap pegang kendali atas hidup kita.
Langkah 5
Setelah itu dipanaskan pada suhu di atas 1000 derajat untuk memberi kekuatan sebelum proses berikutnya.
Setelah itu kita akan memasuki proses pemanasan. Tuhan akan mengijinkan kondisi yang membuat kita bergesekan satu sama lain, bahkan dengan orang-orang yang terdekat.
Proses ini akan membuat kita semakin kuat dan tangguh. Besi menajamkan besi, manusia menajamkan manusia. Jika kita dapat melalui proses ini, kita akan menjadi pribadi yang kuat dan tangguh, sehingga kita siap menghadapi berbagai masalah yang lebih besar lagi.
Tidak ada pelajaran yang lebih baik lagi dibandingkan dengan proses ini, untuk membuat kita siap dalam menjalankan tugas yang lebih besar lagi yang telah Tuhan sediakan bagi kita.
Langkah 6
Proses berikutnya adalah pendinginan bejana sebelum masuk ke proses berikutnya. Proses ini memerlukan waktu beberapa hari.
Setelah itu kita akan dibawa lagi masuk ke dalam proses pendinginan, di mana kita akan kembali merasa sendiri lagi. Kondisi ini akan mempersiapkan kita untuk memasuki tahap berikutnya yang lebih 'panas' lagi.
Melalui keadaan ini iman kita juga semakin dipertebal karena ujian-ujian yang ada akan membuat kita benar-benar dapat melihat bahwa Tuhan itu hidup, membuat kita semakin percaya kepada Tuhan bahkan dalam kondisi terburuk sekalipun.
Langkah 7
Proses berikutnya menambahkan bahan yang membuat bejana terlihat berkilau.
Setelah itu bejana dipanaskan kembali pada suhu di atas 1000 derajat, bahkan lebih panas dari sebelumnya, untuk memberi hasil sempurna pada proses terakhir ini.
Melalui proses ini Tuhan menambahkan kapasitas dan kemampuan dalam diri kita. Kita akan dibawa kembali dalam suatu kondisi yang memerlukan ekstra energi untuk dapat menyelesaikannya. Tanggung jawab yang semakin besar membawa terpaan badai yang semakin kuat juga.
Tetapi semakin panas kondisi yang kita hadapi, itu akan membuat kita semakin indah dan sempurna di hadapan Tuhan. Karakter kita semakin bercahaya dan hidup kita semakin menjadi terang bagi banyak orang.
Dan pada akhirnya kita menjadi alat yang berguna untuk menggenapi rencana Tuhan. Kita dapat melakukan tugas dan fungsi yang telah Tuhan tetapkan bagi hidup kita.
bersambung ke bagian 3
Blessing Family Centre Ministry
Menjadi Indah: Dibentuk Oleh Tangan Tuhan(1)
"Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya. 'Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel!' " Yeremia 18:4,6
Tuhan memerintahkan Nabi Yeremia untuk pergi ke rumah tukang periuk. Di sana Yeremia dapat melihat tukang periuk bekerja membuat sebuah bejana dari tanah liat. Dan Tuhan berfirman kepada Yeremia bahwa umatNya bagaikan tanah liat di tangan tukang periuk.
Kita akan melihat apa yang dikerjakan tukang periuk dalam membuat sebuah bejana dari tanah liat. Melalui proses ini kita akan melihat apa yang sedang dan ingin Tuhan kerjakan dalam kehidupan kita.
Berikut proses pembuatan sebuah bejana secara garis besar:
Langkah 1
Proses ini ditujukan untuk mengeluarkan gelembung-gelembung udara pada tanah liat. Gelembung udara yang tersisa dapat memuai pada saat tanah liat dipanaskan/dibakar, sehingga dapat merusak bentuk atau bahkan menimbulkan keretakan pada bentuk.
Proses dilakukan dengan menginjak-injak tanah liat atau jika dengan mesin modern, tanah liat akan di-press.
Gelembung udara disini adalah hal-hal yang tidak dikehendaki Tuhan dalam hidup kita. Banyak kekosongan dalam hati kita yang harus dihilangkan. Kekosongan ini akan mengganggu setiap langkah hidup kita dan membuat kita tidak fokus dalam melakukan Firman Tuhan.
Melalui berbagai masalah yang Tuhan ijinkan, kita akan dibersihkan dari gelembung-gelembung kekosongan. Segala hal yang tidak berkenan, seperti sakit hati, amarah, dendam, akar kepahitan, kekecewaan, ketakutan, iri hati, kesombongan, dan lainnya dibersihkan melalui keadaan yang Tuhan ijinkan.
Langkah 2
Proses ini dilakukan dengan menaruh tanah liat pada roda/meja putar, dan membuat tanah liat menjadi center pada roda/meja putar. Meja akan diputar sedemikian rupa dan tanah liat juga akan dibentuk. Dengan cara ini tanah liat akan menjadi mudah untuk dibentuk sesuai dengan keinginan.
Tuhan akan mengijinkan kita memasuki suatu kondisi yang membuat kita menjadi fokus kepada Tuhan. Kita tidak bisa lagi berharap dan mengandalkan kekuatan sendiri. Hal ini membuat kita benar-benar hanya mengandalkan Tuhan.
Melalui kondisi ini, pola pikir kita akan diubahkan sehingga kita dapat mengerti cara kerja Tuhan dalam hidup kita. Rencana Tuhan akan dibukakan bagi kita, sehingga kita dapat melihat bahwa Tuhan memiliki tujuan bagi hidup kita. Dengan begitu hidup kita akan menjadi mudah dibentuk oleh Tuhan.
Langkah 3
Proses ini dilakukan untuk menambahkan bagian pegangan atau hiasan lainnya. Bagian tambahan tersebut (seperti pegangan gelas) akan ditempelkan kepada body utama sehingga menjadi satu.
Setelah itu sambungan akan dihaluskan dan dipastikan kekuatannya dan aman.
Tuhan akan membawa kita ke dalam suatu proses di mana Tuhan akan menambahkan talenta kepada kita. Tuhan akan memberikan kemampuan lebih lagi bagi kita sehingga kita dapat berfungsi lebih baik lagi dan membawa berkat bagi orang lain. Kemampuan ini merupakan suatu hadiah yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. Dari sosok yang tidak pernah punya kemampuan diubahkan menjadi sosok yang berguna bagi banyak orang.
Semakin dalam proses ini, semakin bagus dan semakin kuat kemampuan yang Tuhan berikan bagi kita.
bersamabung ke bagian 2
Blessing Family Centre Ministry
Tuhan memerintahkan Nabi Yeremia untuk pergi ke rumah tukang periuk. Di sana Yeremia dapat melihat tukang periuk bekerja membuat sebuah bejana dari tanah liat. Dan Tuhan berfirman kepada Yeremia bahwa umatNya bagaikan tanah liat di tangan tukang periuk.
Kita akan melihat apa yang dikerjakan tukang periuk dalam membuat sebuah bejana dari tanah liat. Melalui proses ini kita akan melihat apa yang sedang dan ingin Tuhan kerjakan dalam kehidupan kita.
Berikut proses pembuatan sebuah bejana secara garis besar:
Langkah 1
Proses ini ditujukan untuk mengeluarkan gelembung-gelembung udara pada tanah liat. Gelembung udara yang tersisa dapat memuai pada saat tanah liat dipanaskan/dibakar, sehingga dapat merusak bentuk atau bahkan menimbulkan keretakan pada bentuk.
Proses dilakukan dengan menginjak-injak tanah liat atau jika dengan mesin modern, tanah liat akan di-press.
Gelembung udara disini adalah hal-hal yang tidak dikehendaki Tuhan dalam hidup kita. Banyak kekosongan dalam hati kita yang harus dihilangkan. Kekosongan ini akan mengganggu setiap langkah hidup kita dan membuat kita tidak fokus dalam melakukan Firman Tuhan.
Melalui berbagai masalah yang Tuhan ijinkan, kita akan dibersihkan dari gelembung-gelembung kekosongan. Segala hal yang tidak berkenan, seperti sakit hati, amarah, dendam, akar kepahitan, kekecewaan, ketakutan, iri hati, kesombongan, dan lainnya dibersihkan melalui keadaan yang Tuhan ijinkan.
Langkah 2
Proses ini dilakukan dengan menaruh tanah liat pada roda/meja putar, dan membuat tanah liat menjadi center pada roda/meja putar. Meja akan diputar sedemikian rupa dan tanah liat juga akan dibentuk. Dengan cara ini tanah liat akan menjadi mudah untuk dibentuk sesuai dengan keinginan.
Tuhan akan mengijinkan kita memasuki suatu kondisi yang membuat kita menjadi fokus kepada Tuhan. Kita tidak bisa lagi berharap dan mengandalkan kekuatan sendiri. Hal ini membuat kita benar-benar hanya mengandalkan Tuhan.
Melalui kondisi ini, pola pikir kita akan diubahkan sehingga kita dapat mengerti cara kerja Tuhan dalam hidup kita. Rencana Tuhan akan dibukakan bagi kita, sehingga kita dapat melihat bahwa Tuhan memiliki tujuan bagi hidup kita. Dengan begitu hidup kita akan menjadi mudah dibentuk oleh Tuhan.
Langkah 3
Proses ini dilakukan untuk menambahkan bagian pegangan atau hiasan lainnya. Bagian tambahan tersebut (seperti pegangan gelas) akan ditempelkan kepada body utama sehingga menjadi satu.
Setelah itu sambungan akan dihaluskan dan dipastikan kekuatannya dan aman.
Tuhan akan membawa kita ke dalam suatu proses di mana Tuhan akan menambahkan talenta kepada kita. Tuhan akan memberikan kemampuan lebih lagi bagi kita sehingga kita dapat berfungsi lebih baik lagi dan membawa berkat bagi orang lain. Kemampuan ini merupakan suatu hadiah yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. Dari sosok yang tidak pernah punya kemampuan diubahkan menjadi sosok yang berguna bagi banyak orang.
Semakin dalam proses ini, semakin bagus dan semakin kuat kemampuan yang Tuhan berikan bagi kita.
bersamabung ke bagian 2
Blessing Family Centre Ministry
DENGAN SAYAPMU (SARI SIMORANGKIR)
FIRMAN-MU BERKATA KAU BESERTAKU MAKA KUAT ROH DAN JIWAKU TANGAN-MU TUHAN SELALU KUNANTIKAN DISETIAP LANGKAH KUPERCAYA DENGAN SAYAPMU KUAKAN TERBANG TINGGI DITENGAH BADAI HIDUP KU TAK MENYERAH KAU KEKUATAN DAN PERLINDUNGAN BAGIKU PERTOLONGAN-MU DITEMPAT MAHATINGGI KU MENGANGKAT TANGANKU AKU BERSERAH KAU KUNANTIKAN KAU YANG KU SEMBAH YESUSKU RAJAKU FIRMAN-MU BERKATA KAU BESERTAKU MAKA KUAT ROH DAN JIWAKU TANGAN-MU TUHAN SELALU KUNANTIKAN DISETIAP LANGKAH KUPERCAYA DENGAN SAYAPMU KUAKAN TERBANG TINGGI DITENGAH BADAI HIDUP KU TAK MENYERAH KAU KEKUATAN DAN PERLINDUNGAN BAGIKU PERTOLONGAN-MU DITEMPAT MAHATINGGI KU MENGANGKAT TANGANKU AKU BERSERAH KAU KUNANTIKAN KAU YANG KU SEMBAH YESUSKU RAJAKU KAU RAJAKU KAU KUSEMBAH ... DENGAN SAYAPMU KUAKAN TERBANG TINGGI DITENGAH BADAI HIDUP KU TAK MENYERAH KAU KEKUATAN DAN PERLINDUNGAN BAGIKU PERTOLONGAN-MU DITEMPAT MAHATINGGI KU MENGANGKAT TANGANKU AKU BERSERAH KAU KUNANTIKAN KAU KAU KAU YANG KUSEMBAH YESUSKU RAJAKU SELAMANYA KUMENYEMBAHMU TUHAN
Blessing Family Centre Ministry
Blessing Family Centre Ministry
“Fokus kepada Kristus”
"Fokus kepada Kristus"
Filipi 3:4-16
2 Korintus 12:10
Paulus punya segudang alasan untuk mengeluh, kecewa, bahkan marah kepada Tuhan. Betapa tidak, ia adalah tokoh muda masyarakat Yahudi pada zamannya. Masa depan karier politiknya sangat cerah. Namun ia tinggalkan semua itu untuk mengikut Kristus dan mengabarkan Injil.
Akan tetapi apa yang ia dapatkan? Bukan hidup nyaman dan enak, malah rupa-rupa tekanan dan tantangan; bukan karpet merah nan empuk, malah jalanan terjal penuh onak duri.
Dalam salah satu suratnya ia menulis, "Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu." (1 Korintus 11:24-26).
Bahkan doanya pun, ketika memohon kesembuhan dari sakit sampai tiga kali, tidak Tuhan kabulkan (2 Korintus 12:9). Akan tetapi Paulus tidak undur dari imannya. Ia tidak surut dari pelayanannya. Ia tetap teguh dan gigih memberitakan Injil.
Mengapa Paulus bisa demikian? Karena ia MEMFOKUSKAN DIRI HANYA KEPADA KRISTUS; bukan kepada sikap dan perlakuan orang lain terhadapnya, juga bukan kepada kejadian-kejadian dan keadaan yang dialaminya (ayat 10).
Adakah iman dan komitmen pelayanan kita tengah goyah karena rupa-rupa kekecewaan? Seperti Paulus, ubah fokus kita dan ARAHKAN HANYA KEPADA KRISTUS saja.
"APA YANG MENJADI FOKUS IMAN DAN PELAYANAN KITA, ITU YANG AKAN MENENTUKAN KEGIGIHAN DAN KETEGUHAN KITA "
(Ayub Yahya)
Blessing Family Centre Ministry
Filipi 3:4-16
2 Korintus 12:10
Paulus punya segudang alasan untuk mengeluh, kecewa, bahkan marah kepada Tuhan. Betapa tidak, ia adalah tokoh muda masyarakat Yahudi pada zamannya. Masa depan karier politiknya sangat cerah. Namun ia tinggalkan semua itu untuk mengikut Kristus dan mengabarkan Injil.
Akan tetapi apa yang ia dapatkan? Bukan hidup nyaman dan enak, malah rupa-rupa tekanan dan tantangan; bukan karpet merah nan empuk, malah jalanan terjal penuh onak duri.
Dalam salah satu suratnya ia menulis, "Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu." (1 Korintus 11:24-26).
Bahkan doanya pun, ketika memohon kesembuhan dari sakit sampai tiga kali, tidak Tuhan kabulkan (2 Korintus 12:9). Akan tetapi Paulus tidak undur dari imannya. Ia tidak surut dari pelayanannya. Ia tetap teguh dan gigih memberitakan Injil.
Mengapa Paulus bisa demikian? Karena ia MEMFOKUSKAN DIRI HANYA KEPADA KRISTUS; bukan kepada sikap dan perlakuan orang lain terhadapnya, juga bukan kepada kejadian-kejadian dan keadaan yang dialaminya (ayat 10).
Adakah iman dan komitmen pelayanan kita tengah goyah karena rupa-rupa kekecewaan? Seperti Paulus, ubah fokus kita dan ARAHKAN HANYA KEPADA KRISTUS saja.
"APA YANG MENJADI FOKUS IMAN DAN PELAYANAN KITA, ITU YANG AKAN MENENTUKAN KEGIGIHAN DAN KETEGUHAN KITA "
(Ayub Yahya)
Blessing Family Centre Ministry
YESUS JALAN KESELAMATAN ~ JESUS IN SALVATION !!
YESUS JALAN KESELAMATAN ! ( Yohanes 14:6 )
Yas 28V10
Yohanes 14:6: Kata Yesus kepadanya: " Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan Tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan Teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Dari pada-Nyalah seluruh Tubuh, -- yang rapi tersusun dan diikat menjadi Satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota -- menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.
Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari
TUHAN MENAMBAH JUMLAH MEREKA DENGAN ORANG YANG DI-SELAMATKAN.
Amein
TUHAN YESUS MEMBERKATI
------------------------------------------------------
JESUS THE WAY,THE TRUTH, AND THE LIFE ! ( John 14:6 )
Yas 28V10
John 14:6 : Jesus saith unto him, I am the way, the truth, and the life: no man cometh unto the Father, but by me.
For the perfecting of the saints, for the work of the ministry, for the edifying of the body of Christ: Till we all come in the unity of the faith, and of the knowledge of the Son of God, unto a perfect man, unto the measure of the stature of the fulness of Christ: That we henceforth be no more children, tossed to and fro, and carried about with every wind of doctrine, by the sleight of men, and cunning craftiness, whereby they lie in wait to deceive; But speaking the truth in love, may grow up into him in all things, which is the head, even Christ: From whom the whole body fitly joined together and compacted by that which every joint supplieth, according to the effectual working in the measure of every part, maketh increase of the body unto the edifying of itself in love.
Then they that gladly received his word were baptized: and the same day there were added unto them about three thousand souls.
And they continued stedfastly in the apostles' doctrine and fellowship, and in breaking of bread, and in prayers.
And fear came upon every soul: and many wonders and signs were done by the apostles. And all that believed were together, and had all things common; And sold their possessions and goods, and parted them to all men, as every man had need.
And they, continuing daily with one accord in the temple, and breaking bread from house to house, did eat their meat with gladness and singleness of heart, Praising God, and having favour with all the people. And the Lord added to the church daily such as should be saved.
Amein
GOD BLESS YOU ALL
Blessing Family Centre Ministry
Yas 28V10
Yohanes 14:6: Kata Yesus kepadanya: " Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan Tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan Teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Dari pada-Nyalah seluruh Tubuh, -- yang rapi tersusun dan diikat menjadi Satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota -- menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.
Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari
TUHAN MENAMBAH JUMLAH MEREKA DENGAN ORANG YANG DI-SELAMATKAN.
Amein
TUHAN YESUS MEMBERKATI
------------------------------------------------------
JESUS THE WAY,THE TRUTH, AND THE LIFE ! ( John 14:6 )
Yas 28V10
John 14:6 : Jesus saith unto him, I am the way, the truth, and the life: no man cometh unto the Father, but by me.
For the perfecting of the saints, for the work of the ministry, for the edifying of the body of Christ: Till we all come in the unity of the faith, and of the knowledge of the Son of God, unto a perfect man, unto the measure of the stature of the fulness of Christ: That we henceforth be no more children, tossed to and fro, and carried about with every wind of doctrine, by the sleight of men, and cunning craftiness, whereby they lie in wait to deceive; But speaking the truth in love, may grow up into him in all things, which is the head, even Christ: From whom the whole body fitly joined together and compacted by that which every joint supplieth, according to the effectual working in the measure of every part, maketh increase of the body unto the edifying of itself in love.
Then they that gladly received his word were baptized: and the same day there were added unto them about three thousand souls.
And they continued stedfastly in the apostles' doctrine and fellowship, and in breaking of bread, and in prayers.
And fear came upon every soul: and many wonders and signs were done by the apostles. And all that believed were together, and had all things common; And sold their possessions and goods, and parted them to all men, as every man had need.
And they, continuing daily with one accord in the temple, and breaking bread from house to house, did eat their meat with gladness and singleness of heart, Praising God, and having favour with all the people. And the Lord added to the church daily such as should be saved.
Amein
GOD BLESS YOU ALL
Blessing Family Centre Ministry
DI MANAKAH ANDA DAPAT MEMPEROLEH KASIH SEPERTI ITU?
Jika anda ingin mengetahui apa yang Tuhan katakan kepada saya, inilah perkataanNya: Saya percaya Tuhan menginginkan Gereja-Nya mengasihi orang dengan cara yang sama yaitu kasih yang ditimbulkan-Nya di dalam saya untuk mengasihi anak-anak saya. Sejujurnya, tidaka banyak tempat di dunia ini dimana Anda dapat pergi untuk menerimah kasih yang intim seperti itu. Mustahil secara manusia untuk mengasihi orang lain seperti Anda mengasihi Anak-anak anda kecuali Anda sangat mencintai Bapa dan Dia mengasihi mereka melalui Anda.
Kasih serupa juga dimungkinkan melalui Tuhan di dalam hubungan pernikahan, hubungan persahabatan, hubungan dengan orang tua kita. Jika Anda sedang jatuh cinta dengan seseorang, Anda belajar mengasihi apa yang mereka kasihi dan membenci apa yang tidak disukai oleh mereka. Ini suatu kompromi - yaitu merupakan kebalikan dari apa yang lasim Anda sukai sebelum kasih itu muncul, tetapi Anda sukai sebelum kasih itu muncul, tetapi Anda bersedia mengubah kesukaan Anda.
Apakah yang membuat kita mengasihi jiwa yang terhilang, orang miskin, yang dipenjarakan dan orang yang terlantar? sebagai orang kristen, kita mengasihi mereka karena Tuhan mengasihi mereka, bukan karena kita memiliki belas kasihan yang sangat besar. Tuhan Yesus menginginkan mereka, Dia rindu membebaskan mereka, menyembuhkan mereka.
Dimanakah Anda dapat memperoleh Kasih seperti itu? Pikirkan ini, dan lihatlah apa yang terjadi?
HORMAT:GKFI 2010
Blessing Family Centre Ministry
Kasih serupa juga dimungkinkan melalui Tuhan di dalam hubungan pernikahan, hubungan persahabatan, hubungan dengan orang tua kita. Jika Anda sedang jatuh cinta dengan seseorang, Anda belajar mengasihi apa yang mereka kasihi dan membenci apa yang tidak disukai oleh mereka. Ini suatu kompromi - yaitu merupakan kebalikan dari apa yang lasim Anda sukai sebelum kasih itu muncul, tetapi Anda sukai sebelum kasih itu muncul, tetapi Anda bersedia mengubah kesukaan Anda.
Apakah yang membuat kita mengasihi jiwa yang terhilang, orang miskin, yang dipenjarakan dan orang yang terlantar? sebagai orang kristen, kita mengasihi mereka karena Tuhan mengasihi mereka, bukan karena kita memiliki belas kasihan yang sangat besar. Tuhan Yesus menginginkan mereka, Dia rindu membebaskan mereka, menyembuhkan mereka.
Dimanakah Anda dapat memperoleh Kasih seperti itu? Pikirkan ini, dan lihatlah apa yang terjadi?
HORMAT:GKFI 2010
Blessing Family Centre Ministry
JUST CALL ME
Yeremia 33:3 Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.
Di Negara bagian Amerika, pemerintah telah menyediakan jalur khusus yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang memerlukan bantuan dengan cepat dan segera dengan nomor telepon 911. Setiap masyarakat yang mengalami masalah dan memerlukan bantuan, mereka tinggal memencet nomor telepon tersebut dan mengutarakan masalahnya , maka petugas yang telah siap siaga segera datang memberikan bantuan. Apapun masalahnya, apakah masalah kekerasan rumah tangga, kecelakaan, penyakit dan lain sebagainya, mereka tetap memberikan pelayanan yang terbaik dan dengan sigap memberikan jalan keluar atas permasalahan warganya. "JUST CALL IT", itu slogan yang mereka sampaikan di dalam mengkampanyekan nomor itu.
Di dalam kehidupan umat Tuhan, Tuhan juga sudah menyatakan dan berjanji akan selalu siap sedia menolong orang yang berseru kepadaNya. Setiap seruan umatNya yang datang kepadaNya, Tuhan sudah berjanji akan menjawab dan akan memberikan jalan terbaik. Bahkan Yesus sendiri sudah mengatakan dan mengajak para umatNya yang letih dan lesu serta berbeban berat mau datang kepadaNya agar Dia memberikan kelegaan dan memberikan jalan keluar bagi setiap permasalahan umatNya. (Matius 11:28). Yang dibutuhkan Tuhan adalah, orang mau percaya dan datang kepadaNya. Tuhan mengatakan "JUST CALL ME".
Tuhan sudah menyediakan diriNya dan berjanji akan memberikan kelegaan kepada setiap orang yang mau berseru kepadaNya. "JUST CALL ME", kata Tuhan kepada umatNya melalui nabi Yeremia. Ketika umatNya mau berseru kepadaNYa, Tuhan sudah berjanji akan menjawab setiap keluhan, setiap permasalahan dan setiap pertanyaan yang diajukan oleh umatNYa. Bahkan lebih daripada itu, Tuhan juga berjanji akan memberikan dan membukakan rahasia yang lebih dahsyat lagi kepada umatNya yang mau datang kepadaNya. Tetapi masalahnya, umat Tuhan tidak pernah memahami janji Tuhan ini, Umat Tuhan sering lupa dan sering mengabaikan untuk datang kepada TUhan. Umat TUhan lebih senang datang kepada dukun, datang kepada orang pintar, datang kepada para normal dan datang kepada manusia lain yang mempunyai kekuatan supranatural untuk mengatasi setiap masalahnya. Manusia lebih senang membayar manusia lain yang mempunyai kemampuan untuk mengatasi masalahnya daripada datang kepada Tuhan yang gratis dan tidak dipungut bayaran. Ini semua karena manusia lebih mementingkan diri sendiri, manusia memiliki kesombongan karena menganggap bahwa segala sesuatunya dapat diukur dengan uang dan diselesaikan dengan cara sendiri dan kekuatan sendiri. Manusia menganggap bahwa dia tidak butuh Tuhan untuk menyelesaikan masalahnya. Melalui renungan kali ini, kita diingatkan bahwa Tuhan sudah memberikan kemudahan bagi umatNya yang memiliki masalah untuk datang kepadaNYa. Masalah apapun yang saudara miliki saat ini, apakah sakit penyakit, masalah karir yang belum meningkat, masalah pekerjaan yang belum diperoleh, masalah jodoh, masalah rumah tangga dan lain-lain, Tuhan sudah menyediakan diriNya untuk menjawab semua keluhan itu dan memberikan jalan keluarnya. "JUST CALL ME", itu kata Tuhan dan datanglah kepadaNya, maka semua permasalahan saudara akan diberikan jalan keluar. Tuhan sudah memfasilitasi semuanya itu dan Dia hanya sejauh doa yang saudara sampaikan dengan hati yang hancur. Terpujilah nama Tuhan. AMin
Blessing Family Centre Ministry
Di Negara bagian Amerika, pemerintah telah menyediakan jalur khusus yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang memerlukan bantuan dengan cepat dan segera dengan nomor telepon 911. Setiap masyarakat yang mengalami masalah dan memerlukan bantuan, mereka tinggal memencet nomor telepon tersebut dan mengutarakan masalahnya , maka petugas yang telah siap siaga segera datang memberikan bantuan. Apapun masalahnya, apakah masalah kekerasan rumah tangga, kecelakaan, penyakit dan lain sebagainya, mereka tetap memberikan pelayanan yang terbaik dan dengan sigap memberikan jalan keluar atas permasalahan warganya. "JUST CALL IT", itu slogan yang mereka sampaikan di dalam mengkampanyekan nomor itu.
Di dalam kehidupan umat Tuhan, Tuhan juga sudah menyatakan dan berjanji akan selalu siap sedia menolong orang yang berseru kepadaNya. Setiap seruan umatNya yang datang kepadaNya, Tuhan sudah berjanji akan menjawab dan akan memberikan jalan terbaik. Bahkan Yesus sendiri sudah mengatakan dan mengajak para umatNya yang letih dan lesu serta berbeban berat mau datang kepadaNya agar Dia memberikan kelegaan dan memberikan jalan keluar bagi setiap permasalahan umatNya. (Matius 11:28). Yang dibutuhkan Tuhan adalah, orang mau percaya dan datang kepadaNya. Tuhan mengatakan "JUST CALL ME".
Tuhan sudah menyediakan diriNya dan berjanji akan memberikan kelegaan kepada setiap orang yang mau berseru kepadaNya. "JUST CALL ME", kata Tuhan kepada umatNya melalui nabi Yeremia. Ketika umatNya mau berseru kepadaNYa, Tuhan sudah berjanji akan menjawab setiap keluhan, setiap permasalahan dan setiap pertanyaan yang diajukan oleh umatNYa. Bahkan lebih daripada itu, Tuhan juga berjanji akan memberikan dan membukakan rahasia yang lebih dahsyat lagi kepada umatNya yang mau datang kepadaNya. Tetapi masalahnya, umat Tuhan tidak pernah memahami janji Tuhan ini, Umat Tuhan sering lupa dan sering mengabaikan untuk datang kepada TUhan. Umat TUhan lebih senang datang kepada dukun, datang kepada orang pintar, datang kepada para normal dan datang kepada manusia lain yang mempunyai kekuatan supranatural untuk mengatasi setiap masalahnya. Manusia lebih senang membayar manusia lain yang mempunyai kemampuan untuk mengatasi masalahnya daripada datang kepada Tuhan yang gratis dan tidak dipungut bayaran. Ini semua karena manusia lebih mementingkan diri sendiri, manusia memiliki kesombongan karena menganggap bahwa segala sesuatunya dapat diukur dengan uang dan diselesaikan dengan cara sendiri dan kekuatan sendiri. Manusia menganggap bahwa dia tidak butuh Tuhan untuk menyelesaikan masalahnya. Melalui renungan kali ini, kita diingatkan bahwa Tuhan sudah memberikan kemudahan bagi umatNya yang memiliki masalah untuk datang kepadaNYa. Masalah apapun yang saudara miliki saat ini, apakah sakit penyakit, masalah karir yang belum meningkat, masalah pekerjaan yang belum diperoleh, masalah jodoh, masalah rumah tangga dan lain-lain, Tuhan sudah menyediakan diriNya untuk menjawab semua keluhan itu dan memberikan jalan keluarnya. "JUST CALL ME", itu kata Tuhan dan datanglah kepadaNya, maka semua permasalahan saudara akan diberikan jalan keluar. Tuhan sudah memfasilitasi semuanya itu dan Dia hanya sejauh doa yang saudara sampaikan dengan hati yang hancur. Terpujilah nama Tuhan. AMin
Blessing Family Centre Ministry
..ajari aku, Tuhan..
Tuhan,
Ajari aku berjalan dalam kehendak Mu,
Ajari aku melangkah dalam pimpinan Mu,
Ajari aku menjalani Hari-Hari bersama dengan Mu,
Tuhan...
Aku tak tahu jalan ini,
bila mana aku berjalan,
di sekeliling Ku penuh dengan kegelapan,
Ku perlu pimpinan tangan Mu,
untuk Ku bisa melangkah Dan berjalan Dan tahu arah tujuan yang pasti.
Tuhan...
aku sering terjatuh kerana batu-batu yang tak Ku lihat kerana kegelapan ini,
sakitnya luka itu Tuhan...
namun tangan Mu menarik Ku lalu membersihkan lukaku serta membalutnya.
Tuhan..
aku sudah tidak kuat lagi,
aku tidak bisa melihat di dalam kegelapan ini.
Betapa banyaknya luka-luka mengarungi perjalanan ini,
bekas luka-luka yang lama berdarah kembali karena kerikil-kerikil yang tajam ini.
Aku tersungkur....tanpa Ku sadari air Mata membasahi kedua belah pipi Ku...
Ku coba bangkit Dan melangkah namun aku tidak mampu...
Tuhan...
masih jauhkah perjalanan hidup ini?
Aku sudah tidak kuat lagi Tuhan.
Tuhan....
aku berteriak bersama dengan tangisanku.
Tiba-tiba....
Ku dengar suara lembut Dan sayu berbisik didalam hatiKu
....."inilah sebuah perjalanan hidup,
terkadang engkau akan jatuh Dan bangkit,
jatuh Dan bangkit
Dan jatuh lagi sehingga luka-luka lama mu akan berdarah kembali....
Lihat,
meskipun disekeliling mu penuh dengan kegelapan
namun kamu tidak tahu sebenarnya di hadapan mu itu
Ada terang yang menanti,
Aku membawamu ke tempat yang gelap ini dengan maksud Dan tujuan tertentu."
"Maksud Dan tujuan ?"
Aku coba mengulanginya.
Lalu suara itu melanjutkan,
"ya sebuah maksud dan tujuan yang terbaik bagi mu..
Dan masa depanmu.
Kamu tidak bisa berjalan dalam kegelapan ini tanpa uluran tangan Ku,
lihat kerikil yang tajam itu Aku telah arungi di Golgota
bersama dengan beban yang berat
Dan Aku telah menang .... "
"Tiada seorangpun yang sanggup mengulurkan tangan
ketika Aku jatuh Dan berdarah", kataNya dengan lembut.....
"Perhatikanlah ketika kau jatuh,
Aku Ada bersama dengan mu,
tangan Ku senantiasa terulur untuk membantu
Dan menopangmu,
sebenarnya....
kerikil tajam itu membuat engkau lebih bersandar lagi kepada Ku
Dan menggengam erat tangan Ku,
bahwa kau sebenarnya tidak bisa berjalan dengan kekuatanmu sendiri....
Aku adalah Tuhan yang tidak pernah melakukan kesilapan
Dan kesalahan dalam hidup mu.
Aku senantiasa memberi yang terbaik
Dan bukan kedua terbaik bagimu,
Meski jalan di depanmu adalah suram
Dan gelap yang kau sangat tidak senangi,
tapi yakinlah bahwa.....
Aku akan menggendongmu terus sampai selamanya,
dari rahim ibu mu Aku telah memilihmu...
Dan sampai putih rambutmu pun
Aku adalah Tuhan yang akan tetap menjagamu melindungimu
bahkan sampai selama-lamanya."
"Tuhan..."
aku coba bersuara...
tetapi suara itu melanjutkan lagi,
"ketahuilah dalam kelemahan
Dan air matamu kuasa Ku menjadi sempurna atasmu."
Aku menangis mendengarnya aku tak sanggup mengungkapkan perasaan Ku hanya air Mataku menetes yang memberi jawaban atas semuanya.
ratapan 3:32
"Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya."
mungkin terkadang kita tak mengerti rencanaNya dalam hidup kita..
tapi tenanglah.. Dia tak kan melepaskan kita sebagai "yatim-piatu" d dunia ini.. izinkan tanganNya mendekapmu dalam hangat pelukNya..
Dia mengasihimu..
Jbu
...Lion of Judah..
Blessing Family Centre Ministry
Ajari aku berjalan dalam kehendak Mu,
Ajari aku melangkah dalam pimpinan Mu,
Ajari aku menjalani Hari-Hari bersama dengan Mu,
Tuhan...
Aku tak tahu jalan ini,
bila mana aku berjalan,
di sekeliling Ku penuh dengan kegelapan,
Ku perlu pimpinan tangan Mu,
untuk Ku bisa melangkah Dan berjalan Dan tahu arah tujuan yang pasti.
Tuhan...
aku sering terjatuh kerana batu-batu yang tak Ku lihat kerana kegelapan ini,
sakitnya luka itu Tuhan...
namun tangan Mu menarik Ku lalu membersihkan lukaku serta membalutnya.
Tuhan..
aku sudah tidak kuat lagi,
aku tidak bisa melihat di dalam kegelapan ini.
Betapa banyaknya luka-luka mengarungi perjalanan ini,
bekas luka-luka yang lama berdarah kembali karena kerikil-kerikil yang tajam ini.
Aku tersungkur....tanpa Ku sadari air Mata membasahi kedua belah pipi Ku...
Ku coba bangkit Dan melangkah namun aku tidak mampu...
Tuhan...
masih jauhkah perjalanan hidup ini?
Aku sudah tidak kuat lagi Tuhan.
Tuhan....
aku berteriak bersama dengan tangisanku.
Tiba-tiba....
Ku dengar suara lembut Dan sayu berbisik didalam hatiKu
....."inilah sebuah perjalanan hidup,
terkadang engkau akan jatuh Dan bangkit,
jatuh Dan bangkit
Dan jatuh lagi sehingga luka-luka lama mu akan berdarah kembali....
Lihat,
meskipun disekeliling mu penuh dengan kegelapan
namun kamu tidak tahu sebenarnya di hadapan mu itu
Ada terang yang menanti,
Aku membawamu ke tempat yang gelap ini dengan maksud Dan tujuan tertentu."
"Maksud Dan tujuan ?"
Aku coba mengulanginya.
Lalu suara itu melanjutkan,
"ya sebuah maksud dan tujuan yang terbaik bagi mu..
Dan masa depanmu.
Kamu tidak bisa berjalan dalam kegelapan ini tanpa uluran tangan Ku,
lihat kerikil yang tajam itu Aku telah arungi di Golgota
bersama dengan beban yang berat
Dan Aku telah menang .... "
"Tiada seorangpun yang sanggup mengulurkan tangan
ketika Aku jatuh Dan berdarah", kataNya dengan lembut.....
"Perhatikanlah ketika kau jatuh,
Aku Ada bersama dengan mu,
tangan Ku senantiasa terulur untuk membantu
Dan menopangmu,
sebenarnya....
kerikil tajam itu membuat engkau lebih bersandar lagi kepada Ku
Dan menggengam erat tangan Ku,
bahwa kau sebenarnya tidak bisa berjalan dengan kekuatanmu sendiri....
Aku adalah Tuhan yang tidak pernah melakukan kesilapan
Dan kesalahan dalam hidup mu.
Aku senantiasa memberi yang terbaik
Dan bukan kedua terbaik bagimu,
Meski jalan di depanmu adalah suram
Dan gelap yang kau sangat tidak senangi,
tapi yakinlah bahwa.....
Aku akan menggendongmu terus sampai selamanya,
dari rahim ibu mu Aku telah memilihmu...
Dan sampai putih rambutmu pun
Aku adalah Tuhan yang akan tetap menjagamu melindungimu
bahkan sampai selama-lamanya."
"Tuhan..."
aku coba bersuara...
tetapi suara itu melanjutkan lagi,
"ketahuilah dalam kelemahan
Dan air matamu kuasa Ku menjadi sempurna atasmu."
Aku menangis mendengarnya aku tak sanggup mengungkapkan perasaan Ku hanya air Mataku menetes yang memberi jawaban atas semuanya.
ratapan 3:32
"Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya."
mungkin terkadang kita tak mengerti rencanaNya dalam hidup kita..
tapi tenanglah.. Dia tak kan melepaskan kita sebagai "yatim-piatu" d dunia ini.. izinkan tanganNya mendekapmu dalam hangat pelukNya..
Dia mengasihimu..
Jbu
...Lion of Judah..
Blessing Family Centre Ministry
Keilahian Yesus Kristus (V)
4. Kebangkitan Yesus
dari kematian
Hanya Tuhan yang hanya
memberi kehidupan (Ulangan
32:39; 1 Samuel 2:6). Di sini
kebangkitan Yesus dari
kematian merupakan bukti
adanya persetujuan dari
Tuhan terhadap siapa yang
diutus-Nya. Perjanjian Lama
dan Yesus sendiri
menubuatkan kebangkitan-
Nya. Mazmur 16:10 berbicara
tentang kebangkitan mesias.
Perjanjian Lama menubuatkan
bahwa
1. Mesias akan datang dan
mati (Yesaya 53; Mazmur 22)
2. Mesias akan memerintah
selamanya( Yesaya 9:6;
Daniel 2:44;).
Satu-satunya jalan supaya
mesias bisa memenuhi
keduanya adalah mati
kemudian bangkit.
Yesus sejak awal
pelayanan-Nya telah
menubuatkan kebangkitan-
Nya sendiri. (Yohanes
2:19,21).
Setelah pengakuan Petrus
bahwa Yesus adalah Mesias,
Yesus berkata, "Anak
Manusia harus menanggung
banyak penderitaan dan
ditolak oleh tua-tua, imam-
imam kepala dan ahli-ahli
Taurat, lalu dibunuh dan
bangkit sesudah tiga
hari." (Markus 8:31).
Yesus mengulangi perkataan
ini saat dalam perjalanan
melewati Galilea (Markus
9:30-31), dan dalam
perjalanan ke Yerusalem
(Markus 10:32-34).
Yesus juga mengatakan,
"Aku memberikan nyawa-Ku
untuk menerimanya kembali.
Tidak seorangpun
mengambilnya dari pada-Ku,
melainkan Aku
memberikannya menurut
kehendak-Ku sendiri. Aku
berkuasa memberikannya
dan berkuasa mengambilnya
kembali." (Yohanes 10:18).
Kematian dan kebangkitan
Yesus:
Kehilangan besar darah
menyebabkan Yesus mati
(Lihat artikel Apakah Yesus
benar-benar mati?). Dia
mempunyai 5 luka dan berada
di atas kayu salib mulai jam 9
pagi (Markus 15:25) hingga
jam 3 sore (Markus 15:42).
Yesus menyerahkan nyawa-
Nya (Yohanes 19:30).
Ketika lambungnya ditusuk
tombak keluar darah dan air
(Yohanes 19:34). Secara
medis membuktikan bahwa
Yesus sudah mati.
Tentara Roma yang
berpengalaman dalam
menangani kematian
menyatakan Yesus mati
(Yohanes 19:33)
Pilatus memastikan bahwa
Yesus mati sebelum
diserahkan mayat-Nya ke
Yusuf dari Arimatea.(Markus
15:42-47)
Mayat Yesus dikapani
dengan kain lenan dan
dibubuhi dengan rempah-
rempah menurut adat orang
Yahudi bila menguburkan
mayat.(Yohanes 19:40)
Hari Minggu kubur Yesus
kosong, Yesus telah bangkit
(Matius 28; Markus 16;Lukas
24;Yohanes 20,21)
Penampakan Yesus
setelah kebangkitan:
- Kepada Maria Magdalena
(Markus 16:9; Yohanes
20:11-14)
- Kepada perempuan
sekembalinya dari kubur
(Matius 28:9,10)
- Kepada Petrus (Lukas
24:34; 1 Korintus 15:5)
- Kepada murid-murid di
Emaus (Lukas 24:13-32)
- Kepada rasul-rasul kecuali
Tomas (Lukas
24:36-43;Yohanes 20:19-24)
- Kepada rasul-rasul, Tomas
hadir (Yohanes 20:26-29)
- Kepada 7 orang di danau
Tiberias (Yohanes 21:1-23)
- Kepada lebih dari 500
orang percaya di bukit Galilea
(1 Korintus 15:6)
- Kepada Yakobus (1
Korintus 15:7)
- Kepada murid-murid (Matius
28:16-20;Lukas
24:33-52;Kisah Para Rasul
1:3-12)
- Saat kenaikan Yesus ke
surga (Kisah Para rasul
1:3-12)
- Kepada Stefanus (Kisah
Para Rasul 7:55)
- Kepada Paulus (Kisah Para
Rasul 9:3-6; 1 Korintus 15:8)
- Kepada Paulus saat di Bait
Allah (Kisah Para Rasul
22:17-21;23:11)
- Kepada Yohanes di pulau
Patmos (Wahyu 1:9-20)
Kebangkitan Yesus
secara tubuh fisik
dibuktikan bahwa
setelah
kebangkitannya :
- Yesus dilihat lebih dari 500
orang (1 Korintus 15:6)
- Yesus menyatakan
mempunyai daging dan tulang
(Lukas 24:39) ,
- Yesus makan ikan (Lukas
24:42,43)
Bagi yang meragukan
kebangkitan-Nya secara
fisik, Yesus menantang,
"Taruhlah jarimu di sini dan
lihatlah tangan-Ku,
ulurkanlah tanganmu dan
cucukkan ke dalam lambung-
Ku dan jangan engkau tidak
percaya lagi, melainkan
percayalah." (Yohanes 20:27)
.
Yesus menyatakan diri-Nya
Tuhan. Yesus bangkit dari
kematian, ini menggenapi apa
yang Dia dan Perjanjian Lama
katakan. Yesus benar-benar
Tuhan. KESIMPULAN
Berdasarkan kehandalan
naskah Perjanjian Baru kita
memiliki catatan tentang
pengajaran Yesus mengenai
keilahian-Nya. Yesus
menggenapi nubuat
Perjanjian Lama mengenai
mesias yang ditulis beratus-
ratus tahun sebelum
kelahiran-Nya, Yesus
menerima penyembahan dari
manusia, Yesus tidak
berdosa, Yesus hidup penuh
dengan mujizat-mujizat, dan
Yesus bangkit dari kematian
membuktikan bahwa Yesus
adalah benar-benar Tuhan
yang menjelma menjadi
manusia. Dengan jelas Yesus
menyatakan diri dan
membuktikan diri-Nya Tuhan.
Apakah engkau sudah
menerima Yesus sebagai
Tuhan?
Jika engkau belum menerima
Yesus sebagai Tuhan,
terimalah Dia sekarang.
Terimalah Dia sebagai Tuhan,
terima juga Yesus sebagai
juruselamat yang telah mati
menanggung hukuman dosa
yang seharusnya engkau
tanggung.
Jika engkau mau menerima
Yesus sebagai Tuhan dan
juruselamat, maka dosa-
dosamu akan diampuni
karena hukumannya sudah
lunas ditanggung oleh Tuhan
Yesus.
Maukah saudara?
Tuhan YESUS mengasihi
Anda..
Blessing Family Centre Ministry
dari kematian
Hanya Tuhan yang hanya
memberi kehidupan (Ulangan
32:39; 1 Samuel 2:6). Di sini
kebangkitan Yesus dari
kematian merupakan bukti
adanya persetujuan dari
Tuhan terhadap siapa yang
diutus-Nya. Perjanjian Lama
dan Yesus sendiri
menubuatkan kebangkitan-
Nya. Mazmur 16:10 berbicara
tentang kebangkitan mesias.
Perjanjian Lama menubuatkan
bahwa
1. Mesias akan datang dan
mati (Yesaya 53; Mazmur 22)
2. Mesias akan memerintah
selamanya( Yesaya 9:6;
Daniel 2:44;).
Satu-satunya jalan supaya
mesias bisa memenuhi
keduanya adalah mati
kemudian bangkit.
Yesus sejak awal
pelayanan-Nya telah
menubuatkan kebangkitan-
Nya sendiri. (Yohanes
2:19,21).
Setelah pengakuan Petrus
bahwa Yesus adalah Mesias,
Yesus berkata, "Anak
Manusia harus menanggung
banyak penderitaan dan
ditolak oleh tua-tua, imam-
imam kepala dan ahli-ahli
Taurat, lalu dibunuh dan
bangkit sesudah tiga
hari." (Markus 8:31).
Yesus mengulangi perkataan
ini saat dalam perjalanan
melewati Galilea (Markus
9:30-31), dan dalam
perjalanan ke Yerusalem
(Markus 10:32-34).
Yesus juga mengatakan,
"Aku memberikan nyawa-Ku
untuk menerimanya kembali.
Tidak seorangpun
mengambilnya dari pada-Ku,
melainkan Aku
memberikannya menurut
kehendak-Ku sendiri. Aku
berkuasa memberikannya
dan berkuasa mengambilnya
kembali." (Yohanes 10:18).
Kematian dan kebangkitan
Yesus:
Kehilangan besar darah
menyebabkan Yesus mati
(Lihat artikel Apakah Yesus
benar-benar mati?). Dia
mempunyai 5 luka dan berada
di atas kayu salib mulai jam 9
pagi (Markus 15:25) hingga
jam 3 sore (Markus 15:42).
Yesus menyerahkan nyawa-
Nya (Yohanes 19:30).
Ketika lambungnya ditusuk
tombak keluar darah dan air
(Yohanes 19:34). Secara
medis membuktikan bahwa
Yesus sudah mati.
Tentara Roma yang
berpengalaman dalam
menangani kematian
menyatakan Yesus mati
(Yohanes 19:33)
Pilatus memastikan bahwa
Yesus mati sebelum
diserahkan mayat-Nya ke
Yusuf dari Arimatea.(Markus
15:42-47)
Mayat Yesus dikapani
dengan kain lenan dan
dibubuhi dengan rempah-
rempah menurut adat orang
Yahudi bila menguburkan
mayat.(Yohanes 19:40)
Hari Minggu kubur Yesus
kosong, Yesus telah bangkit
(Matius 28; Markus 16;Lukas
24;Yohanes 20,21)
Penampakan Yesus
setelah kebangkitan:
- Kepada Maria Magdalena
(Markus 16:9; Yohanes
20:11-14)
- Kepada perempuan
sekembalinya dari kubur
(Matius 28:9,10)
- Kepada Petrus (Lukas
24:34; 1 Korintus 15:5)
- Kepada murid-murid di
Emaus (Lukas 24:13-32)
- Kepada rasul-rasul kecuali
Tomas (Lukas
24:36-43;Yohanes 20:19-24)
- Kepada rasul-rasul, Tomas
hadir (Yohanes 20:26-29)
- Kepada 7 orang di danau
Tiberias (Yohanes 21:1-23)
- Kepada lebih dari 500
orang percaya di bukit Galilea
(1 Korintus 15:6)
- Kepada Yakobus (1
Korintus 15:7)
- Kepada murid-murid (Matius
28:16-20;Lukas
24:33-52;Kisah Para Rasul
1:3-12)
- Saat kenaikan Yesus ke
surga (Kisah Para rasul
1:3-12)
- Kepada Stefanus (Kisah
Para Rasul 7:55)
- Kepada Paulus (Kisah Para
Rasul 9:3-6; 1 Korintus 15:8)
- Kepada Paulus saat di Bait
Allah (Kisah Para Rasul
22:17-21;23:11)
- Kepada Yohanes di pulau
Patmos (Wahyu 1:9-20)
Kebangkitan Yesus
secara tubuh fisik
dibuktikan bahwa
setelah
kebangkitannya :
- Yesus dilihat lebih dari 500
orang (1 Korintus 15:6)
- Yesus menyatakan
mempunyai daging dan tulang
(Lukas 24:39) ,
- Yesus makan ikan (Lukas
24:42,43)
Bagi yang meragukan
kebangkitan-Nya secara
fisik, Yesus menantang,
"Taruhlah jarimu di sini dan
lihatlah tangan-Ku,
ulurkanlah tanganmu dan
cucukkan ke dalam lambung-
Ku dan jangan engkau tidak
percaya lagi, melainkan
percayalah." (Yohanes 20:27)
.
Yesus menyatakan diri-Nya
Tuhan. Yesus bangkit dari
kematian, ini menggenapi apa
yang Dia dan Perjanjian Lama
katakan. Yesus benar-benar
Tuhan. KESIMPULAN
Berdasarkan kehandalan
naskah Perjanjian Baru kita
memiliki catatan tentang
pengajaran Yesus mengenai
keilahian-Nya. Yesus
menggenapi nubuat
Perjanjian Lama mengenai
mesias yang ditulis beratus-
ratus tahun sebelum
kelahiran-Nya, Yesus
menerima penyembahan dari
manusia, Yesus tidak
berdosa, Yesus hidup penuh
dengan mujizat-mujizat, dan
Yesus bangkit dari kematian
membuktikan bahwa Yesus
adalah benar-benar Tuhan
yang menjelma menjadi
manusia. Dengan jelas Yesus
menyatakan diri dan
membuktikan diri-Nya Tuhan.
Apakah engkau sudah
menerima Yesus sebagai
Tuhan?
Jika engkau belum menerima
Yesus sebagai Tuhan,
terimalah Dia sekarang.
Terimalah Dia sebagai Tuhan,
terima juga Yesus sebagai
juruselamat yang telah mati
menanggung hukuman dosa
yang seharusnya engkau
tanggung.
Jika engkau mau menerima
Yesus sebagai Tuhan dan
juruselamat, maka dosa-
dosamu akan diampuni
karena hukumannya sudah
lunas ditanggung oleh Tuhan
Yesus.
Maukah saudara?
Tuhan YESUS mengasihi
Anda..
Blessing Family Centre Ministry
Langganan:
Postingan (Atom)