ARTI KATA GEREJA

ARTI KATA GEREJA

A. Dalam Bahasa Inggris
Dalam bahasa Inggris, kata "Gereja" yaitu Church, dan bentuk serumpunnya kirk. Berasal dari bahasa Gerika kuriakon yang berarti "milik Tuhan". Kata tersebut hanya digunakan dalam dua kali dalam Perjanjian Baru, yaitu pada I Korintus 11:20 (mengenai Perjamuan Tuhan) dan Wahyu 1:10 (mengenai Hari Tuhan), kata itu kemudiab mulai biasa digunakan untuk menunjukkan hal-hal lainnya seperti tempat atau orang-orang atau denominasi atau tanah air yang bertalian dengan kelompok orang yang menjadi milik Tuhan.

B. Dalam Bahasa Ibrani
Dalam bahasa Ibrani, kata qahal semata-mata berarti sejumlah orang yang berhimpun bersama dan biasanya dalam Septuaginta diterjemahkan sebagai ekklesia.

C. Dalam Bahasa Yunani
Dalam bahasa Yunani, kata ekklesia berarti memamggil keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. Yang memanggil keluar adalah Yesus Kristus. Oleh sebab itu, dasar Gereja adalah Yesus Kristus. Kerena Gereja adalaha ,mereka yang dipanggil keluar oleh Yesus Kristus, maka kehadiran Gereja adalah: bukan untuk kepentingan dirinya, tetapi untuk kepentingan dunia seluruhnya.

Dalam menggambarkan dasar Gereja, Perjanjian Baru secara khusus menggunakan istilah yang sangat bermakna. Istilah itu adalah Gereja sebagai tubuh Kristus (Ef. 4:16, 5:23). Kalau konteks ayat ini dibaca serius dan kritis, maka nampak dalam penjabarannya tubuh tidak terlepas dari kepala yang adalah Yesus Kristus sendiri. Implikasi yang fundamental dari gambar yang demikian adalah jika seseorang tidak mencinta tubuh dalam pengertian yang bersifat kolektif dalam I korintus 12:12.
Hal ini dijelaskan dalam Rasul paulus ada banyak anggota tapi satu tubuh. Mata tidak dapat berkata kepada tangan: aku tidak membutuhkan engkau. Kepala tidak bisa berkata kepada kaki: aku tidak membutuhkan engkau. Jadi dapat dikatakan bahwa baik surat I korintus maupun efesus, kedua-duanya menguraikan mengenai kolektifitas atau kebersamaan orang percaya yang disebut Gereja.


PENEGASAN:

1. Kita adalah Gereja yang hidup karena Allah Roh Kudus mendiami Hati, jiwa dan hidup kita.

2. Gereja harus mempunyai warna yang berbeda dengan dunia sekitar kita.

3. Gereja harus bisa membawa damai sejaterah.

4. Gereja harus punya kuasa.

5. Gereja harus punya jati diri.

6. Gereja harus punya karakter.

7. Gereja harus punya harapan.

8. Gereja harus punya doa yang berkuasa.

9. Gereja harus punya iman yang kuat untuk memindahkan gunung.

10. Gereja harus Kuat dalam setiap masalah.



HORMAT: GKFI

PETER SAIYA

BLESSING FAMILY CENTRE MINISTRY