"Berdalih, sama dengan memberontak......"

"Tetapi mereka bersama-sama meminta maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan" (Lukas 14:18)

Siapapun tidak suka dengan orang yang berjiwa memberontak. Seorang ayah akan merotani anaknya yang memberontak (Ams.19:18). Seorang majikan akan memecat hambanya yang memberontak (Mat.25:30). Seorang sahabat akan meninggalkan temannya yang suka memberontak (Mzm.1:1). Tuhan, menghukum orang yang memberontak (Yes.57:17). Jikalau uhan tdk menyayangkan para malaikat yang memberontak dan melemparkan mereka kedalam neraka. Tuhan tdk menyayangkan orang-orang zaman nuh dan menghukum pemberontakan mereka dgn air bah. Tuhan tdk menyayangkan orang-orang Sodom dan Gomora dan menghukum pemberontakan mereka dengan api. Semua ini dilakukan Tuhan untuk menjadi peringatan bagi mereka yang hidup dalam pemberontakan dimasa-masa kemudian(kita sekarang). (2 Pet.2:4-6)

Sebaliknya menurut, aadalah sifat yang disukai semua orang termasuk Tuhan. Seperti yang diungkapkan rasul Paulus "Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan..."(1 Tes.1:6). Sikap Saul raja Israel yang memberontak terhadap Tuhan dan tidak menurut. Maka Samuel mengatakan kepadanya bahwa memberontak sama dengan dosa bertenung, dan kedegilan hati sama dengan menyembah berhala (1 Sam.15:23).
Betapa kejinya pemberontakan dimata Tuhan. Sikap memberontak, dimulai dari hal sederhana yaitu berdalih. Dalam Injil Lukas 14:16-24, dikatakan bahwa ada seorang kaya yang mengadakan pesta. Ia mengundang para tamunya yang ia pandang layak menghadiri pesta tersebut. Namun para undangan ini berdalih.

Dalih mereka dapat dikategorikan dalam tiga kelompok manusia.
1. Dalih orang kaya.
"....Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya, aku minta dimaafkan." Puji Tuhan untuk berbagai harta dan kekayaan yang Tuhan kepada kita. Ladang yang luas, rumah yang mewah, mobil yang bermerk, uang yang banyak dan berbagai fasilitas kehidupan. Namun semua itu tidak boleh merebut hati kita dari Tuhan. Jika itu terjadi, maka harta kita menjadi berhala bagi kita. Dan itu jahat dimata Tuhan.

2. Dalih pengusaha.
".....Aku telah membeli lima padang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan." Puji Tuhan untuk berbagai kemungkinan, kesempatan, dan jalan yang Tuhan bukakan bagi kita untuk berusaha dan berkarya. Namun kesibukan berkarya tidak boleh menita waktu kita, sehingga kita tidak berdoa, beribadah dan melayani Tuhan. Jika hal itu terjadi, itupun suatu pemberontakan terhadap Tuhan.

3. Dalih berkeluarga.
".....Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang." Puji Tuhan untuk isteri, suami dan anak-anak. Mereka adalah bagian dari hidup kita. Tanpa dukungan mereka, kita tidak meraih sukses. Namun hidup berkeluarga tidak boleh menggeser kedudukan Tuhan sebagai yang pertama dan yang terutama dalam hidup kita. Barang siapa mengasihi anaknya lebih dari Tuhan, tidak berlayak kepadaNya (Mat.10:37). Berdalih karena kaya, karir atau keluarga adalah memberontak terhadap Tuhan dan kuasaNya. Haleluyah..........

BLESSING FAMILY CENTRE MINISTRY