"Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri." 2 Korintus 12:7
Penyimpangan paling berbahaya dalam kehidupan rohani adalah dosa kesombongan. Dosa ini adalah merupakan tragedi paling fatal yang dialami Lucifer. Dosa kesombongannya, yakni ingin meninggikan diri sama seperti Allah. (baca: Yesaya 14:12-14). Lucifer, Bintang Fajar, Malaikat kepercayaan Allah yang diberi keagungan, tetapi menyalahgunakan keagungannya. Dia jatuh dalam dosa yang sangat fatal, mau menyamai Sang Pencipta. Pada akhirnya, Allah harus membuang dia keluar dari kemuliaan sorgawi, dihukum dalam kekelaman murka Allah.
Rasul Paulus, memberi kesaksian mengenai pengalaman rohani yang luar biasa, yang dialaminya. Ia diberi wisata rohani oleh Allah, berkunjung dan menikmati alam sorgawi yang sangat luar biasa kemegahannya, sehingga membuat dia hampir terjerumus di dalam dosa kesombongan yakni meninggikan diri. Dan Allah harus menahannya dari kesalahan tersebut dengan memberi duri dalam dagingnya, melalui utusan Iblis supaya dia sadar dan tidak masuk dalam lobang kesalahan yang sama seperti Lucifer, meninggikan diri alias sombong.
Banyak anak Tuhan tidak menyadari bahkan tidak mau menyadari bahwa dirinya telah masuk dalam kesalahan dan dosa kesombongan. Coba kita amati keseharian hidup anak Tuhan, praktek hidupnya tidak lagi menunjukkan keteladanan atau kerendahan hati. Bahkan ada anak Tuhan, mentang-mentang telah diselamatkan, mengabaikan banyak rambu-rambu kehendak Allah, dengan merasa hebat, sok pintar, tinggi hati, sehingga meninggalkan kesan 'sombong rohani' meminjam istilah orang-orang dunia. Dan cara hidup anak Tuhan seperti ini berdampak pada rusaknya kesaksian hidup yang membuat anak Tuhan kehilangan respek dari orang-orang yang akan diinjili.
Untuk itu, firman Tuhan di atas mengingatkan kita, sebagai orang percaya agar dapat menguasai dan mengendalikan diri agar kita tidak terjerumus dalam dosa dan kesalahan yang sama seperti Lucifer, sombong dan ketinggian, sehingga kita benar-benar menjadi firman Allah yang hidup, dibaca banyak orang. Tidak diberi duri dalam daging untuk menahan kita dari kesalahan dan dosa kesombongan, meninggikan diri. Amin!
*REFLECTION SERIES*
"And lest I should be exalted above measure through the abundance of the revelations, there was given to me a thorn in the flesh, the messenger of Satan to buffet me, lest I should be exalted above measure." 2 Corinthians 12:7
Diversion of the most dangerous in the spiritual life is the sin of pride. This sin is the most fatal tragedy experienced by Lucifer. The sin of pride, which is to lift himself as God. (read: Isaiah 14:12-14). Lucifer, Morning Star, Angel was given the belief that the greatness of God, but the abuse of greatness. He fell in a very serious sin, want to imitate the Creator. In the end, God had to throw him out of the heavenly glory, was sentenced in the darkness of God's wrath.
The Apostle Paul, testified about the spiritual experience extraordinary, going through. He was given by God a spiritual tour, visit and enjoy the heavenly nature of extraordinary splendor, making it almost fell on the sin of pride that exalts himself. And God will be held from these mistakes by providing a thorn in the flesh, the messenger of Satan so that he was aware and not fall into the same hole as error Lucifer, aka exalts himself proudly.
Many children do not realize God will not even realize that he has entered in error and sin of pride. Let us look at everyday life children of God, the practice of his life is no longer displayed exemplary or humility. Even a child of God, has been saved, ignoring the many signs of God's will, to feel great, intelligent, high-heart, so that leaves the impression 'spiritual arrogance' to borrow a phrase from the people in the world. And God's way of life these kids have an impact on the destruction of a living witness to God's children lose respect from the people who will be evangelized.
For that, the word of God reminds us, as believers in order to dominate and control ourselves so that we do not fall into sin and the same mistake as Lucifer, proud and tall, so that we truly become the living word of God, read by many people. Not given a thorn in the flesh to keep us from error and sin of pride, exalts himself. Amen!
BLESSING FAMILY CENTRE MINISTRY
Sekretariat : Jalan Bibis IV/2 Surabaya 60161. Telp. (031)3521551 Fax. (031)3534808
JEMAAT BLESSING FAMILY CENTRE MINISTRY
Gembala Sidang : Pdt. Jusak Santoso JADWAL IBADAH RAYA : New Grand Park Hotel Jl. Samudra 3 - 5 Surabaya. Minggu Ibadah Raya I ~ Pk. 06.00 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak I (Sekolah Minggu I) ; Minggu Ibadah Raya II ~ Pk. 08.30 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak II (Sekolah Minggu II) ; Minggu Ibadah Raya III ~ Pk. 17.00 WIB Di Ruko Pengampon Square F-28 Jl. Semut Baru Surabaya. Minggu ketiga, Ibadah Raya I,II & III Setiap bulannya disertai dengan Sakramen Perjamuan Kudus. JADWAL KEBAKTIAN : Di Ruko Pengampon Square Blok F-28 Jalan Semut Baru Surabaya. Senin Pk. 18.30 WIB Pendalaman Alkitab. Selasa Pk. 10.00 WIB Kebaktian Kaum Wanita. Pk. 18.00 WIB Kebaktian Cabang (Jln. Tegalsari No. 62 Surabaya). Rabu Pk. 10.00 WIB Doa & Puasa. Pk. 18.30 WIB Doa Malam. Jum'at Pk. 18.00 WIB Youth Community. Pk. 22.00-04.00 WIB Doa Semalam Suntuk. Senin s/d Sabtu Pk. 04.30-05.30 WIB Doa Pagi . "Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!" (Yesaya 55:6)
RAHASIA HIDUP DALAM BERKAT TUHAN
RAHASIA HIDUP DALAM BERKAT TUHAN : 1. Berilah Hati untuk Tuhan 2. Berilah Pikiran untuk Tuhan 3. Berilah Waktu untuk Tuhan Maka akan terjadi Percaya DAPAT Pasti DAPAT (Markus 11:24) BANYAK BERDOA banyak BERKAT, SEDIKIT BERDOA berarti sedikit BERKAT, TIDAK BERDOA dipastikan tidak ada BERKAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar