"Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia." Ratapan 3:25
Banyak orang kecewa dalam hidupnya karena harapannya tidak sesuai dengan kenyataan. Apalagi harapan itu digantungkan pada seseorang atau materi.
Tentu masih hangat ditelinga kita, slogan-slogan dan janji-janji ketika pendekar-pendekar politik beradu janji diajang kampanye untuk menarik simpati para pemilih. Namun, begitu kursi empuk sudah diduduki, slogan-slogan dan janji-janji tesebut hanyalah tinggal janji, para pemilih dilupakan. Harapan pemilih yang digantungkan kepada para pendekar politik tersebut, juga hanyalah tinggal harapan. Harapan yang berujung pada kekcewaan.
Oleh sebab itu, tidak heran terjadi berbagai demo, bahkan demo besar-besaran menagih janji tentang berbagai harapan masyarakat. Para pengamat, memberikan berbagai komentar diantarnya mengatakan bahwa demo-demo saat ini, merupakan cetusan akumulasi dari berbagai harapan masyarakat yang mengecewakan.
Saudara, banyak orang merasa dikecewakan karena mereka menggantungkan harapan mereka pada hal-hal yang sulit dijadikan tempat berharap. Seorang gadis kecewa berat bahkan putus asa dan menjadi frustasi gantung diri ketika cinta yang diharapkan pada pacarnya, pupus ditengah jalan. Seorang pendeta, rekan penulis pernah mengungkapkan berbagai kekecewaannya manakala dia berharap pada orang-orang yang dipikirnya pasti dapat membantu namun pada ujungnya harapan itu ternyata mengecewakan.
Sebagai anak Tuhan, kita berbeda dengan kebanyakan orang. Mengapa? Karena saudara dan saya adalah umat tebusan Allah, yang memiliki "sense of spiritual" kepekaan rohani. Nah, kita memiliki panduan yang luar biasa, yang mengarahkan kita pada tujuan yang tepat, sehingga kita terhindar dari kekecewaan yang berlebihan. Dan di saat-saat inilah kepekaan rohani itu diperlukan.
Firman Tuhan di atas, menasehati kita bahwa tidak ada tempat berharap yang lebih baik, selain berharap pada Tuhan, dan berharap pada Tuhan tidak pernah mengecewakan. Kita tidak hanya berharap pada Tuhan untuk hal-hal yang akan datang, tetapi untuk saat ini dan di dunia ini juga, harapan-harapan itu harus kita taruh di tangan Tuhan. Karena Tuhan itu baik untuk orang-orang yang berharap pada-Nya dan jiwa yang mencari Dia.
Saudara, masihkah kita berharap pada manusia dan materi yang tidak tentu juntrungannya, yang pada ujungnya mengecewakan? Jawabannya tentu tidak. Hanya kepada Tuhanlah kita berharap. Amin!
*REFLECTION SERIES*
"The LORD is good to thouse who wait for Him, to the soul who seeks Him." Lamentation 3:25
Many people are disappointed in life because they do not match expectations with reality. In addition, expectations that depend on the person or material.
Of course we are still warm on the ear, slogans and promises of political warriors clashed the arena campaign, promises to attract the sympathy of voters. However, once occupied the overstuffed chair, the slogans and promises only still promises, the voters ignored. Expectations of voters who hanged political soldiers, also lived hope. Hope to which disappointed.
Therefore, no wonder there are lots of demos, and even large-scale demonstration to collect the promise of hope. Analysts, provides various comment saying that the demo today, is the accumulation of different spark disappointing public expectations.
My brother, many people feel disappointed because they pinned their hopes on things that are difficult to be a place of hope. One girl even disappointed and desperate to hang himself in frustration when the expected love for his girlfriend, disappeared in the middle of the road. A priest, co-author had expressed disappointment when he hoped the people who he thought would help but at the end of a disappointing expectations.
As a child of God, we are different from most people. Why? Because my brother and the ransom is the people of God, who has a spiritual sensitivity. Well, we have an extraordinary guide, which brings us to the right destination, so we avoid excessive disappointment. And at this moment of spiritual sensitivity required.
Word of God above, we suggest that there is no better place of hope, but hope in God, and hope to God never fails. We do not just hope to God for the things that will come, but for now, and in this world, those expectations should we put in the hands of God. Because God is good for people who expect Him and the souls who seek him.
Brothers and sisters, we hope to still human and material that are not necessarily, which ultimately disappointing? The answer is of course not. Only God is our hope. Amen!
BLESSING FAMILY CENTRE MINISTRY
Sekretariat : Jalan Bibis IV/2 Surabaya 60161. Telp. (031)3521551 Fax. (031)3534808
JEMAAT BLESSING FAMILY CENTRE MINISTRY
Gembala Sidang : Pdt. Jusak Santoso JADWAL IBADAH RAYA : New Grand Park Hotel Jl. Samudra 3 - 5 Surabaya. Minggu Ibadah Raya I ~ Pk. 06.00 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak I (Sekolah Minggu I) ; Minggu Ibadah Raya II ~ Pk. 08.30 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak II (Sekolah Minggu II) ; Minggu Ibadah Raya III ~ Pk. 17.00 WIB Di Ruko Pengampon Square F-28 Jl. Semut Baru Surabaya. Minggu ketiga, Ibadah Raya I,II & III Setiap bulannya disertai dengan Sakramen Perjamuan Kudus. JADWAL KEBAKTIAN : Di Ruko Pengampon Square Blok F-28 Jalan Semut Baru Surabaya. Senin Pk. 18.30 WIB Pendalaman Alkitab. Selasa Pk. 10.00 WIB Kebaktian Kaum Wanita. Pk. 18.00 WIB Kebaktian Cabang (Jln. Tegalsari No. 62 Surabaya). Rabu Pk. 10.00 WIB Doa & Puasa. Pk. 18.30 WIB Doa Malam. Jum'at Pk. 18.00 WIB Youth Community. Pk. 22.00-04.00 WIB Doa Semalam Suntuk. Senin s/d Sabtu Pk. 04.30-05.30 WIB Doa Pagi . "Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!" (Yesaya 55:6)
RAHASIA HIDUP DALAM BERKAT TUHAN
RAHASIA HIDUP DALAM BERKAT TUHAN : 1. Berilah Hati untuk Tuhan 2. Berilah Pikiran untuk Tuhan 3. Berilah Waktu untuk Tuhan Maka akan terjadi Percaya DAPAT Pasti DAPAT (Markus 11:24) BANYAK BERDOA banyak BERKAT, SEDIKIT BERDOA berarti sedikit BERKAT, TIDAK BERDOA dipastikan tidak ada BERKAT
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar