Semua dari kita berjalan di dalam ketakutan, tidak peduli apakah kita mau mengakuinya atau tidak. Sebagian takut akan masa depan, kegagalan, rasa malu, dan kemiskinan. Kita lupa bahwa kita harus “Takut akan Dia yang sudah menyerahkan diriNya bagi kita, memiliki kuasa untuk menaklukkan neraka; saya katakan kepada Anda, takutlah terhadap-Nya.” Takut akan manusia menyebabkan kita menghindari penolakan, bahaya, kritikan tanpa membawa kita untuk mempertimbangkan penolakan dan penghakiman Tuhan. Seringkali kita memilih dengan berkompromi, tidak untuk melukai orang (yang bisa kita lihat), tetapi sebaliknya melukai Tuhan (yang tidak bisa kita lihat).
Ayat kunci: “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.” 2 Tim 1:7
1. Takut akan Tuhan vs Takut terhadap manusia
Amsal 14:26-27: “Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya. Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut.”
Sebaliknya, Amsal 29:25: “Takut kepada orang mendatangkan jerat.”
Intimidasi, dalam bentuk apa pun, adalah sebuah perangkap yang membuat kita lebih memilih untuk melukai Tuhan daripada manusia dan satu-satunya senjata untuk melawannya adalah dengan memiliki rasa takut akan Tuhan. Kita bisa membandingkan Saul dengan Daud. Dua raja yang berkuasa dan diurapi Tuhan tetapi yang seorang takut kepada manusia dan yang lain memiliki hati yang berkenan kepada Tuhan. Di dalam 1 Sam 13:1-8 Saul melanggar firman Tuhan dan mempersembahkan persembahan sendiri daripada menunggu Samuel sehingga dia terlihat baik di mata rakyat. Saul ditegur tetapi tidak bertobat (dia tidak berubah). Di dalam 1 Sam 15:24 dia mengaku bahwa dia “takut kepada manusia” tetapi dia lebih memperhatikan reputasinya daripada bertobat (1 Sam 15:30). Saul tidak memiliki rasa takut akan Tuhan. Sebaliknya, Daud, tidak pernah bertindak tanpa bertanya kepada Tuhan, tidak peduli seberapa besarnya tekanan yang dia hadapi. Ketika kita membaca pasal 20 sampai 31 dari kitab 1 Samuel, kita bisa menemukan bahwa berkali-kali Daud “bertanya kepada Tuhan.” Salah satu contoh adalah pemberhentian Ziklag. Bahkan ketika di bawah tekanan yang besar Daud bertanya kepada Tuhan dan diberikan kemenangan besar. (1 Sam 30:6-8)
2. Apa yang menyebabkan kegigihan di dalam diri Daud yang memampukannya bertahan di bawah intimidasi apa pun?
a. Kuasa: Daud mengenal Tuhan dan Tuhan lebih besar dan berkuasa daripada apa pun yang dia hadapi (1 Sam 17:26B, 45)
b. Kasih: Daud mengasihi Tuhan lebih dari dirinya sendiri dan banyak mazmur yang indah ditulisnya yang menunjukkan kasihnya yang mengalir kepada Pencipta dan Pembebasnya.
c. Pikiran yang Tenang: Dia tidak akan tergerak atau bergerak sampai dia mendengar dari Tuhan baik melalui dirinya atau pun nabi yang diurapi, tanpa mempedulikan besarnya tekanan yang dia hadapi. (1 Sam 22:5, 23:2, 9-13, 30:6-8)
3. Mengenal intimidasi
Hosea 4:6 menyatakan bahwa “Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah.” Ini tidak hanya berbicara tentang pengetahuan akal, mampu menghapal ayat-ayat Alkitab. Ini juga berarti pengetahuan hati yang didasarkan oleh dasar ketaatan yang kuat kepada Tuhan serta otoritas-Nya. Pemberontakan adalah suatu bentuk dari tanda awal roh Izebel.
Ciri-ciri dari roh Izebel:
* Roh Izebel tentunya tidak menghormati otoritas Tuhan.
* Berjalan secara langsung (biasanya dengan halus dan tersamar) melawan kehendak Allah.
* Tidak tunduk (tetapi terlihat tunduk).
* Bersama dengan roh agamawi yang kita bahas minggu lalu.
* Tidak mengakui kesalahan. Mencari pembenaran diri sendiri dan selalu secara langsung atau tidak menyalahkan orang lain.
* Mencari penerimaan melalui hubungan dekat dengan orang-orang yang memiliki otoritas/pendeta/pemimpin.
* Izebel menyerang otoritas melalui tipu daya, kebenaran yang setengah dan penyimpangan.
* Orang di bawah pengaruh roh Izebel mengincar posisi pengajar karena memberikan mereka otoritas dan kesempatan untuk menyebarkan ajaran palsu.
* Di bawah topeng keagamaannya dan kerendahan hati yang palsu terdapat motivasi untuk memberontak dan sihir. Izebel benci pertobatan, kerendahan hati, kebenaran dan kekudusan.
* Izebel mempergunakan seks untuk mencapai tujuannya. Seringkali terdapat “Ahab” sebagai temannya.
* Dia menyerang melalui fitnah semua orang yg memiliki otoritas dan berani menghadapinya
Konfrontasi melawan Izebel adalah hal yang Tuhan inginkan. Di dalam Wahyu 2:20 gereja ditegur karena telah bertoleransi dengan Izebel. Gereja tidak boleh kompromi di dalam menjaga perdamaian. Yesus berkata “Berbahagialah orang yang membawa damai”, bukan penjaga perdamaian.
Antidote: pertobatan dan penyerahan keinginan diri sendiri. Di atas segalanya, ingatlah Mat 7:15-16 “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.” Mintalah dari Roh Kudus roh untuk membedakan yang akan memampukan Anda untuk membedakan yang baik dengan yang jahat. Seperti Daud, bertanyalah kepada Tuhan dan milikilah keberanian untuk menghadapi Izebel.
Kesimpulan:
Kita tidak bisa memimpikan hidup berkemenangan kecuali kita memegang teguh kemerdekaan yang Yesus telah menangkan bagi kita di atas kayu salib. Ketika kita berjalan di dalam rasa takut akan Allah, kita memilih ketaatan dan kekudusan dan kita akan dilindungi dari Izebel. Mengetahui bab dan ayat Alkitab tidak cukup. Kaum Farisi mengetahui Taurat tetapi tidak bergerak di dalam Roh. Untuk mengalahkan Izebel dan roh intimidasi, kita harus memiliki pikiran Kristus (1 Kor 2:13,15-16). Memilki pikiran Kristus adalah terus hidup di bawah otoritas ilahi dari gembala, pemimpin homogenous, ketua Komsel, dan sebagainya. Kemudian, ketika Anak Manusia membebaskan, kita terbebas sepenuhnya.
Sekretariat : Jalan Bibis IV/2 Surabaya 60161. Telp. (031)3521551 Fax. (031)3534808
JEMAAT BLESSING FAMILY CENTRE MINISTRY
Gembala Sidang : Pdt. Jusak Santoso JADWAL IBADAH RAYA : New Grand Park Hotel Jl. Samudra 3 - 5 Surabaya. Minggu Ibadah Raya I ~ Pk. 06.00 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak I (Sekolah Minggu I) ; Minggu Ibadah Raya II ~ Pk. 08.30 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak II (Sekolah Minggu II) ; Minggu Ibadah Raya III ~ Pk. 17.00 WIB Di Ruko Pengampon Square F-28 Jl. Semut Baru Surabaya. Minggu ketiga, Ibadah Raya I,II & III Setiap bulannya disertai dengan Sakramen Perjamuan Kudus. JADWAL KEBAKTIAN : Di Ruko Pengampon Square Blok F-28 Jalan Semut Baru Surabaya. Senin Pk. 18.30 WIB Pendalaman Alkitab. Selasa Pk. 10.00 WIB Kebaktian Kaum Wanita. Pk. 18.00 WIB Kebaktian Cabang (Jln. Tegalsari No. 62 Surabaya). Rabu Pk. 10.00 WIB Doa & Puasa. Pk. 18.30 WIB Doa Malam. Jum'at Pk. 18.00 WIB Youth Community. Pk. 22.00-04.00 WIB Doa Semalam Suntuk. Senin s/d Sabtu Pk. 04.30-05.30 WIB Doa Pagi . "Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!" (Yesaya 55:6)
RAHASIA HIDUP DALAM BERKAT TUHAN
RAHASIA HIDUP DALAM BERKAT TUHAN : 1. Berilah Hati untuk Tuhan 2. Berilah Pikiran untuk Tuhan 3. Berilah Waktu untuk Tuhan Maka akan terjadi Percaya DAPAT Pasti DAPAT (Markus 11:24) BANYAK BERDOA banyak BERKAT, SEDIKIT BERDOA berarti sedikit BERKAT, TIDAK BERDOA dipastikan tidak ada BERKAT
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar