Ada begitu banyak umat Tuhan memiliki cinta kepada Tuhan seperti seorang pria yang lagi jatuh cinta pada seorang gadis muda belia nan cantik rupawan. Ketika sedang jatuh cinta, begitu banyak kenangan manis yang tak terlupakan dan dia mengatakan kepada sang Gadis bahwa dia adalah pria yang setia kepadanya dan tak akan jauh dari sisinya. Hujan badai dapat ditempuh untuk dapat memiliki sang Gadis pujaan. Namun ketika sang Gadis sudah ditaklukkan dan dimiliki, cinta mulai beralih kepada lain hati, cinta mulai menyurut dan begitu banyak alasan untuk tidak lagi datang kepadanya. Demikian juga umat Tuhan, ketika memiliki masalah, ketika kehidupan masih biasa-biasa saja dan masih sederhana, masih jalan kaki atau naik angkutan kota, umat Tuhan dengan setia datang untuk beribadah dan bersekutu dengan Tuhan untuk memohon berkat. Namun ketika Tuhan memberikan berkat, memberikan jabatan, memberikan kelimpahan, memberikan kemewahan dan lain sebagainya, mulai undur dari pelayanan, mulai memiliki seribu satu alasan untuk tidak datang kepada Tuhan dan lambat laun tidak tidak lagi dekat dengan Tuhan. Kita lupa bahwa Tuhanlah yang memberikan kekuatan di dalam segala perkara. Itulah fenomena cinta manusia kepada Tuhan yang tidak setia.
Paulus sebagai rasul, sebagai pemberita Injil yang andal dan telah dipakai Tuhan luar biasa, dalam suratnya kepada jemaat di Filipi pernah berkata bahwa selama hidupnya dia sudah pernah mengalami penderitaan yang luar biasa, menderita kelaparan, menderita aniaya dan bahkan hampir mati. Namun di sisi lain, dia juga pernah mengalami yang namanya berkat yang luar biasa, kehidupan yang enak, sehingga dalam semuanya itu dia dapat berkata bahwa dia tahu yang namanya kekurangan dan dia tahu juga yang namanya kelimpahan. Paulus mengatakan bahwa segala sesuatu yang terjadi atas dirinya, baik saat kekurangan maupun saat kelimpahan, tiada yang menjadi rahasia baginya dan dia tahu bahwa semuanya adalah karena Tuhan dan dia tidak lupa akan hal itu (Filipi 4:12). Hal ini membuat dia tetap setia kepada Tuhan.
Saudara, memang umat Tuhan sering berprilaku seperti pria yang sedang dilanda cinta. Ketika hidup masih pas-pasan, pekerjaan masih belum ada, penghasilan yang tidak menentu, rumah belum ada, motor dan mobil belum ada, ketika belum punya televisi dan lain sebagainya, kita begitu setianya datang beribadah kepada Tuhan meminta berkat. Walaupun naik motor, hujan bukan masalah, kita dapat menyiasati dengan pakai jas hujan atau naik angkot. Ketika orang sedang sibuk nonton telivisi di rumah karena ada pertandingan langsung sepak bola, kita dengan setia datang beribadah. Namun ketika segala fasilitas kehidupan diberikan kepada kita, baik rumah, motor, mobil, televisi, pekerjaan yang baik dengan gaji yang luar biasa tinggi, usaha yang semakin maju maupun kemewahan lainnya, kita mulai merasa sombong dan mulai berhitung dengan Tuhan. Kita tidak pergi ke tempat ibadah karena ada hujan, padahal ada mobil yang dapat dipakai. Kita batal berangkat ke tempat ibadah karena adanya siaran langsung sepak bola pada jam yang sama. Kita tidak mengijinkan orang gereja untuk mendapat giliran ibadah di rumah dengan alasan sibuk dan lain sebagainya. Ada begitu banyak alasan untuk menghindar dari persekutuan dengan Tuhan. Kita lupa bagaimana Tuhan menolong hidup kita dan mengangkat kita menjadi orang terhormat. Kita melupakan kebaikan Tuhan ketika apa yang menjadi hasrat dan keinginan kita sudah tercapai. Kita tidak mengetahui rahasia berhubungan dengan Tuhan dan tidak pernah tahu yang namanya kekurangan dan kelimpahan. Ketika berkekurangan kita mendekat dan mengeluh kepada Tuhan, ketika berkelimpahan, kita sombong kepada Tuhan dan menjauhiNya. Kita tidak pernah tahu bahwa kekuatan untuk dapat menjalani segala perkara, baik susah maupun senang adalah bersumber dari Tuhan (Filipi 4:13). Kita harus menyadari bahwa tanpa Tuhan, kita tidak akan dapat menjadi seperti sekarang ini. Oleh karena itu, mari segera menyadari dan mengetahui rahasia ini, bahwa Tuhanlah yang memberikan kekuatan, Tuhanlah yang memberikan segala kelimpahan dan kekurangan. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
BLESSING FAMILY CENTRE MINISTRY
Sekretariat : Jalan Bibis IV/2 Surabaya 60161. Telp. (031)3521551 Fax. (031)3534808
JEMAAT BLESSING FAMILY CENTRE MINISTRY
Gembala Sidang : Pdt. Jusak Santoso JADWAL IBADAH RAYA : New Grand Park Hotel Jl. Samudra 3 - 5 Surabaya. Minggu Ibadah Raya I ~ Pk. 06.00 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak I (Sekolah Minggu I) ; Minggu Ibadah Raya II ~ Pk. 08.30 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak II (Sekolah Minggu II) ; Minggu Ibadah Raya III ~ Pk. 17.00 WIB Di Ruko Pengampon Square F-28 Jl. Semut Baru Surabaya. Minggu ketiga, Ibadah Raya I,II & III Setiap bulannya disertai dengan Sakramen Perjamuan Kudus. JADWAL KEBAKTIAN : Di Ruko Pengampon Square Blok F-28 Jalan Semut Baru Surabaya. Senin Pk. 18.30 WIB Pendalaman Alkitab. Selasa Pk. 10.00 WIB Kebaktian Kaum Wanita. Pk. 18.00 WIB Kebaktian Cabang (Jln. Tegalsari No. 62 Surabaya). Rabu Pk. 10.00 WIB Doa & Puasa. Pk. 18.30 WIB Doa Malam. Jum'at Pk. 18.00 WIB Youth Community. Pk. 22.00-04.00 WIB Doa Semalam Suntuk. Senin s/d Sabtu Pk. 04.30-05.30 WIB Doa Pagi . "Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!" (Yesaya 55:6)
RAHASIA HIDUP DALAM BERKAT TUHAN
RAHASIA HIDUP DALAM BERKAT TUHAN : 1. Berilah Hati untuk Tuhan 2. Berilah Pikiran untuk Tuhan 3. Berilah Waktu untuk Tuhan Maka akan terjadi Percaya DAPAT Pasti DAPAT (Markus 11:24) BANYAK BERDOA banyak BERKAT, SEDIKIT BERDOA berarti sedikit BERKAT, TIDAK BERDOA dipastikan tidak ada BERKAT
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar